Salisa- 28 Oktober 2017 _Salisatul Azizah_ “ Human Interest”
Mudahnya ceki-ceki fashion di Online shop!
Tulungagung-Online Shopping, yang biasanya banyak dilakukan oleh para wanita dan pria yang tidak mau rempong dalam masalah belanja.
Online Shop? Hampir semua orang saat ini mengenal dan familiar dengan kata online shop, apalagi untuk para wanita. Online shop adalah toko online yang mempermudah masyarakat untuk mendapatkan barang-barang yang mereka cari atau yang mereka inginkan. Hanya dengan membuka internet atau hp saja kita bisa belanja tanpa harus keluar rumah.
Online shopping atau bisa disebut juga dengan belanja daring. Online shopping adalah kegiatan pembelian barang dan jasa melalui media internet. Sebelum belanja seorang pembeli bisa melihat terlebih dahulu barang dan jasa yang akan dia beli, melalui web yang dipromosikan oleh penjual. Kegiatan belanja daring ini merupakan bentuk komunikasi baru yang tidak memerlukan komunikasi tatap muka secara langsung, melainkan dapat dilakukan secara terpisah dari dan keseluruh dunia melalui media notebook, komputer, ataupun handphone yang tersambung dengan layanan akses internet. Belanja daring adalah salah satu bentuk perdagangan elektronik yang digunakan untuk kegiatan transaksi penjual ke penjual ataupun penjual ke konsumen.
Belanja daring pertama kali dilakukan di Inggris pada tahun 1979 oleh Michael Aldrich dari Redifon Computers. Ia menyambungkan televisi berwarna dengan komuter yang mampu memproses transaksi secara realtime melalui sarana kabel telpon. Sejak tahun 1980, ia menjual sistem belanja daring yang ia temukan di berbagai penjuru inggris.
Di Indonesia, sendiri belanja daring semakin hari semakin menunjukkan perkembangan yang signifikan. Belanja daring, tidak hanya dimonopoli oleh belanja barang, namun juga layanan jasa seperti perbankan yang memperkenalkan teknik e-banking. Melalui teknik e-banking pelanggan dapat melakukan kegiatan seperti transfer uang, membayar tagihan listrik, air, telepon, internet, pembelian pulsa, pebayaran uang kuliah dan lain sebagainya.
Di Indonesia untuk pembelian suatu barang dengan online shop mengalami perkembangan yang cukup pesat. Mulai dari situs yang menjual handphone, gitar, butik, toko buku, makanan, bahkan hingga ke alat elektronik pun mulai dirambah oleh layanan belanja daring.
Salah satu media yang menampilkan belanja daring adalah blog. Blog merupakan layanan web gratis, dimana pelaku usaha daring menggunakan blog sebagai toko online yang ia punya untuk menjual sekaligus mempromosikan barang dan jasa yang ia tawarkan kepada calon konsumen. Karena sifatnya yang mudah dikostumisasi oleh penggunanya, maka belanja daring melalui media blog cukup riskan karena pembeli cukup sulit mengetahui reputasi dari penjual. Biasanya penjual mengunggah bukti-bukti transfer yang ia miliki sebagai bentuk jaminan kepada pelanggan bahwa ia merupakan penjual terpercaya.
Ada banyak situs web yang menyediakan layanan belanja daring baik web lokal maupun web internasional. Biasanya terdapat keranjang belanja, dimana calon pembeli dapat memilih produk yang akan dibeli. Selain dengan keranjang belanja, pembeli juga dapat langsung menghubungi penjual agar transaksi langsung dapat dilakukan melalui telepon atau email. Ada banyak hal yang dapat dilakukan di layanan belanja daring melalui web, diantaranya yang terkenal adalah lelang. Lelang merupakan kegiatan belanja daring di mana pembeli penetapkan batas bawah suatu harga yang hendak dilelang. Kemudian sang pembeli yang tertarik dapat menawar (biasa disebut bidding) sesuai kelipatan yang diajukan. Lelang biasanya dibatasi pada periode tertentu, sehingga pembeli dengan nominal tertinggi dinyatakan berhak membeli barang yang ia inginkan sesuai sesuai dengan harga yang ia ajukan.
Seiring dengan maraknya pertumbuhan situs jejaring sosial di dunia, media social networking ini juga dilirik oleh pelaku belanja daring untuk memasarkan produknya. Penjual akan mengunggah barang yang ia tawarkan kemudian disebarkan melalui messaging atau fitur photo sharing. Bentuk penawaran ini merupakan perkembangan dari media katalog yang tadinya disebarkan oleh bentuk media cetak perbulan, kini disebarkan melalui media katalog online yang penawarannya dapat diupdate kapan saja.
Belanja daring dapat dilakukan dengan cara melakukan window shopping pada web yang dituju. Kemudian, pembeli dapat mengklik barang yang diinginkan. Setelah itu pembeli kemudian dibawa kepada jendela yang menampilakn tata cara pembayaran yang disepakati dan kemudian setelah nominal uang ditransfer, maka penjual akan mengirim barang melalui jasa pos.
Dewasa ini, tata cara belanja online, dapat dilakukan semakin mudah. Ketika pembeli tertarik dengan barangyang dituju, ia cukup melakukan panggilan telepon dengan sang penjual ataupun mengetikkan sms sesuai aturan. Setelah pesan diterim, pembeli biasanya diharuskan mentransfer sejumlah uang ke rekening penjual dan barang yang dibeli pun akan dikirim, baik melalui kurir (jika wilayah pengiriman masih cukup dekat) atau pun melaui jasa pos.
Pembayaran dapat dilakukan baik menggunakan kartu debit, kartu kredit, PayPal, memotong pulsa pelanggan(untuk transaksi lewat hp), cek, maupun COD (Cash On Delivery) yaitu pembayaran yang ketika dilakukan ketika barang telah dikirim oleh penjual. Cash On Delivery biasanya dilakukan melalui tatap muka antara penjual dan pembeli; penjual dapat menunjukkan barangnya sehingga pembeli yang tertarik bisa meneliti barang yang akan ia beli. Pembelian semacam ini biasanya melakukan pembayaran secara langsung/uang kontan. Selain tatap langsung antara penjual dan pembeli, COD ini bisa dilakukan antara kurir dan pembeli; biasanya penjual hanya akan melayani COD apabila daerah pembeli masih dapat dijangkau oleh penjual.
Rurin salah satu penikmat online shop. Pertamakali dia melakukan transaksi pembelian barang melali online shop ketika dia dibangku perkuliahan. “lebih mudah melakukan pembelian melalui online shop dari pada harus mondar mandi cari toko ini cari toko itu tapi belum tentu cocok”, ucap wanita berumur 23 tahun tersebut. Banyak barang-barang yang telah dibeli rurin melalui belanja daring ini, antara lain ialah sepatu, sandal, alat make up, pakaian, dan lain sebagainya. Rurin merasa puas dengan belanja melalui online shop karena tidak menghabiskan terlalu banyak waktu dan bisa memanfaatkan waktu untuk kegiatan lainnya. Istilahnya hemat waktu, dengan berbelanja cukup 5(lima) menit saja sudah selesai. Rurin sekarang berprofesi sebagai staff managemenet di salah satu perusahaan di kota Malang. Dengan pekerjaannya yang sekarang dia bisa mencukupi kebutuhannya sendiri bahkan bisa membantu perekonomian kedua orang tuanya.
Ketika belanja di online shop Rurin juga pernah merasa kecewa dengan kualitas barang blanjaannya, karena tidak sesuai dengan apa yang ia fikirkan. Spesifikasi yang tertera dalam keterangan barangnya itu menyatakan bahwa barang yang ia beli itu adalah barang yang berkualitas bagus. Tapi, ternyata setelah barang itu diterima oleh Rurin, barang itu seperti barang KW 150. Rurin sangat merasa kecewa pada waktu itu, dan mulai saat itu Rurin berfikir bahwa dia harus lebih berhati-hati dan lebih teliti dalam membeli barang di online shop.
Rurin tidak hanya sebagai konsumen di online shop, dengan pengalamannya menjadi seorang konsumen sejati online shop dia memiliki inisiatif untuk menjalankan bisnis online shop tersebut. Sekarang dia tidak hanya sebagai pembeli tapi dia juga sebagai penjual, dia sebagai reseller di salah satu online shop terkenal di Indonesia. Meskipun dia tidak memiliki web sendiri dalam berdagang di online shop, tapi dia memiliki pembeli yang setia. Bahkan dia membuat kartu E-member bagi pembeli setianya, canggih kan.
Keuntungan belanja daring antara lain: pembeli tidak perlu mengunjungi tempat penjualan baik itu toko, butik, mall, dan lain sebagainya. Pembeli cukup klik web yang dituju dan memilih barang yang diinginkannya; pemilihan barang bisa dilakukan dari rumah atau kantor sehingga pembelian bisa dilakukan berjam-jam tanpa harus keluar rumah; penjual dapat menkan ongkos pembukaan toko karena melalui belanja online, penjual cukup memasarkan produknya melalui internet; pemasaran produk bisa mencapai seluruh dunia dengan biaya yang murah.
Kelemahan belanja daring: kualitas barang yang diinginkankadang-kadang berbeda kualitasnya dengan yang tercantum di website; rentan aksi penipuan dimana banyak kasus ketika pembeli telah mengirim sejumlah uang yang disepakati, barang yang dibeli tidak dikirim; rentan rusak atau pecah karena media pengiriman adalah pos; rentan aksi pembobolan rekening karena pembayarn dilakukan melalui internet; marak aksi spamming karena setelah pembeli melakukan registrasi, penjual cenderung selalu mengirim katalog online melalui email pembeli dan hal ini cukup mengganggu privasi masing-masing pembeli dan penjual.
Mudahnya berbelanja di Online Shop. Dengan berkembangnya teknologi yang semakin canggih, membuat masyarakat menjadi lebih kreatif dalam memanfaatkan teknologi sekarang ini. Belanja apapun sekarang menjadi lebih mudah, tanpa repot-repot keluar rumah, tanpa repot-repot naik kendaraan, kesana kemari, macet, tanpa repot-repot kepanasan dan membuang banyak waktu. Sekarang teknologi lebih canggih, banyak aplikasi-aplikasi Online Shop yang menawarkan barang-barang yang stylish dan kekinian kalau bahasanya anak sekarang.
Bukan hanya masyarakat kota yang bisa mengakses toko online. Bahkah masyarakat dari desa terpencil pun lebih memilih belanja online sekarang, mungkin selain tempatnya yang jauh dari tempat belanja, akan lebih simple juga dalam berbelanja. Karena lebih mudahnya dalam menggunakannya, kegiatan belanja ini tidak perlu menggunakan waktu khusus. Bahkan belanja di online shop ini bisa dikerjakan sembari mengerjakan pekerjaan rumah, seperti saat sebelum cuci piring ataupun sebelum tidur, atau sambil ngantor, ataupun yang lain. Tidak perlu waktu khusus bukan.
Hermin adalah salah satu wanita yang gandrung dengan belanja di online shop. Setiap ada model fashion terbaru, dia selalu buru-buru searching-searching di online shop. Dia memilah dan memilih baju, celana, rok, sepatu, sandal yang pengen ia beli di toko online tersebut. Apapun yang ia butuhkan, dia langsung menghampiri laptop/handphone yang terhubung dengan internet untuk ngechak dan berbelanja di online shop. “saya lebih mudah berbelanja di online shop, karena lebih hemat waktu, dan stayle yang ada di toko online juga tidak kalah dengan baju-baju yang ada di butik terkenal” begitu ucapan dari wanita yang bekerja sebagai drafter di salah satu perusahaan di kota Trenggalek.
Pekerjaanya drafter membuatnya tidak ada waktu untuk berbelanja di luat rumah/kantor. Dengan pekerjaannya yang mengikat ini dia tidak ada banyak waktu luang untuk menghibur diri dengan belanja-belanja di luar sana. Maka dari itu wanita asli Trenggalek ini memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya. Dengan memanfaatkan waktu untuk berbelanja di online shop untuk menghibur dirinya yang penat akan perkerjaan di kantor yang menumpuk.
Setiap hal apapun, pasti ada kelebihan dan kekurangannya. Jadi kita sebagai masyarakat yang bijak harus lebih berhati-hati dalam melakukan apapun dan harus lebih cerdas lagi.
Selasa, 31 Oktober 2017
Jasa Tambangan Mbah Wondo
Jasa Tambangan Mbah Wondo
Oleh:
Fatkuljanah/17304153009
Hidup
adalah perjalanan yang harus dihadapi, tak seorangpun dapat menghindari takdir
Tuhan. Salah satunya adalah Pak Suwondo, laki-laki berusia 88 tahun yang lebih
dikenal dengan nama Mbah Wondo. Ia menjalani hidupnya dengan bekerja sebagai
nahkoda perahu di kali Berantas dengan penuh dengan cinta. Perahu yang mengantarkan
banyak orang menyebrang dari Desa Sumber Pucung ngantru Tulungagung ke Desa Kalibata
untuk beraktifitas . Perahu ini tidaklah besar, penganmannyapun tidak se
lengkap perahu-perahu besar lainnya. Namun demikian perahu ini sangat
bermanfaat bagi masyarakat. Perahnya mampu menampung 11 sampai 13 motor dalam
sekali jalan menyebrang sungai. Untuk menuju perahu, penumpang harus melewati
jalan terjal yang cukup nyaman sejauh
1km. Jalan tidak beraspal dan berukuran
sedang. Pohon bambo yang rimbun membuat suasana jalan sejuk dan tidak panas,
500 meter sebelum perahu ada tebing sawah sedalam 5 sampai 8 meter yang dibatsi
dengan pohon-pohon berukuran sedang.
Kakek
Tua itu terlihat sehat dan bugar, diumurnya yang sudah tidak muda lagi, ia
tetap bekerja keras untuk menghidupi keluarganya. Ia tidak memasang tarif mahal
bagi pelajar dan mahasiswa. Tarif untuk sekali menyebrang hanya Rp 1000,-,
harga yang sangat bersahabat dengan kantong pelajar dan mahasiswa. Sedangkan Rp
2000,- untuk yang lainnya. Semata-mata Kakek tua itu tidak hanya mencari
keutungan tetapi membantu para penumpang dengan memasang tarif yang murah
dibandingkan yang lain.
Kegiatan
sehari-hari Mb Wondo adalah menjadi nahkoda di perahu mininya. Ia adalah bapak
dari 5 orang anak yang semuanya sudah berkeluarga dan tinggal di rumah
masing-masing. Mbah wondo hanya tinggal berdua dengan Istri tercintanya yang
dinikahi sejak 45 tahun silam. Setiap hari Ny. Wondo mengirim makanan untuk suami
tercintanya. Pekerjaan yang sangat mulia membuat Mbah Wondo harus sarapan dan makan
siang di perahu. Jika hari sudah mulai senja, sekitar jam 4 sore maka perahunya akan di operasikan oleh anak
sulungnya. Jarak rumah Kakek Tua itu sekitar 1km dari Tambangan, istilah
tambangan adalah bahasa sebutan dari masyarakat yang artinya penyebrangan.
Kegigihan
dan motivasi Mbah Wondo dalam bekerja tidak semata-mata untuk mendapatkan uang,
tetapi sebagai seorang manusia yang masih bisa bergerak, sebagai orang tua yang
masih bisa mengerjakan sesuatu. Mbah Wondo bekerja dengan ikhlas tanpa mengharapkan
bantuan darii anak-anaknya. Ia memmilih menekuni pekerjaan ini sejak Presiden
Susilio bambang Yudoyono menjabat sebagai presiden. Sejak saat itu dia memilih
menjadi nahkoda perahu di kalai berantas dan tidak tergantung pada anak-anaknya.
Di
era kehidupan yang semakin menantang, banyak para anak muda jaman sekarang yang
pengangguran. Mbah Wondo yang berusia hampir 100 tahun patut diacungi jempol
dan menjadi inspirasi bagi generasi muda. Bagaiama seorang laki-laki yang sudah
tua mau bekerja keras sedangkan banyak anak muda yang manja hanya tahu dan
menginginkan yang enaknya saja. Keadaan seperti ini sangat memprihatinkan. Oleh
karenanya kerja keras Kakek Tua ini ia tularkan kepada anak-abak muda maupun
orang yang menjadi penumpangnya.
Jalan
menuju perahu tidaklah mudah, jalannya bergeranjal dan gelap dengan rerimbunan
bamboo, di tepi jalan juga ada tebing sawah sedalam 5 samapai 8 meter. Namun penumpangnya
selalu ramai dan banyak. Kebanyakan dari
penumpang adalah para siwa dan mahasiswa. Mbah Wondo mematok tarif Rp 1000,- untuk
pelajar dan mahasiswa serta Rp 2000,- untuk penumpang selain pelajar dan
mahasiswa.
Perahu
Kakek Tua itu sudah tua, terbuat dari besi dan kayu. Perahu itu adalah perahu
warisan sejak jaman Balanda. Sejak saat itu menjadi warisan turun temurun
hingga samapai pada Mbah Wondo. Perahunya ada tidak ada pembatas kayu yang disladangkan
seperti perahu-perahu lainnya. tetapi disediakan tempat duduk bergubuk
sederhana di tengahnya. Fasilitas itu biasanya difanfaatkan oleh penumpang
untuk duduk menyandarkan bokong dan menikmati keindahan alam sekitar.
Tempat
menyebrang yang murah itu juga banyak memberikan ilmu kehidupan, Mbah Wondo
sering menceritakan pengalaman hidupnya yang sudah lama hidup di dunia ini kepada
para penumpang, ia sangat ramah kepada semua penumpang. Ia juga menceritakan rahasia awet mudanya
serta kesehatannya di usia yang sudah tua ini kepada penumpang. Ia selalu
menjaga komunikasi yang baik dengan sang Istri, laki-laki yang demokrasi, percaya
terhadap Istri tanpa menaruh rasa cemburu sedikitpun. Sehingga kehidupan
keluarganya menjadai aman, damai dan penuh bahagia dan penuh dengan syukur.
Dibandingkan
dengan tempat penyebarangan lainya, perahu milik Pak Wondo sangat jauh lebih
murah. sehingga banyak yang menggunakan jasa ini untuk menyebrang. Kegiatan operasi
perahu berlangsung mulai jam 5 pagi samapai jam 9 malam. Perahu ini juga tetap
beroperasi meskipun hujan, asalkan arus masih bisa bersahabat. meskipun tenaga
dan jiwa yang lelah, perahu ini tetap beroperasi mengingat banyak orang yang
ingin menyebrang dan membutuhkan penyebrangan ini. Kakek Tua itu tidak ingin
mengecewakan para penumpangnya. Ia merasa kasian dan tidak enak hati pada
orang-orang yang ingin menyebrang jika perahunya di tutup.
Saat
di malam hari atau menjelang senja sore, anak sulungnya yang menggantikannya
mengoperasikan perahu. Anak sulungnya sangat ramah meskipun ia tuna wicara. Ketika
penumpang bisa berkomunikasi dengannya, ia sangat bahagia, ia selalu membalas
senyum dan mengacungkan jempol saat sudah sampai di dermaga. Kehidupan memang
tidak bisa ditebak, ia jujur dan bertanggungjawab terhadap penumpang serta
hidup dengan perekonomiannya yang berkecukupan.
Mencari
uang tidaklah mudah, tahun demi tahun semakin banyak manusia yang membutuhan pekerjaaan. Namun juga banyak
anak-anak muda yang pengaguran hidupnya hanya tahu tentang bagaimana menerima
uang tanpa tahu bagaiamana cara mendapatkan uang. Mbah Wondo adalah salah satu
manusia yang memiliki harapan hidup tinggi dan bekerja keras, ia masih bekerja
di usia yang tidak bisa dikatakan muda lagi, ia tidak mau bergantung dengan
orang lain, meskipun sebenarnya ia merupakan orang terkaya di kampungnya, tetapi
sikap ramah dan rendah hatinya tetap membuatnya bekerja keras dengan tetap
menjadi nahkoda di usianya yang sudah tua.
Upaya
manusia untuk memenuhi hidupnya adalah dengan bekerja dan menjalin hubungan
dengan manusia lainnya. Menjadi seorang yang produktif adalah pilihan hidup. Semangat
hidup dengan terus menghasilkan karya dan bermanfaat untuk kehidupan orang lain
merupakan hal yang baik. “urip ki mung
sepisan neng ndonyo, mulo kowe dadi bocah ki ajo sapenak e dewe” tutur Mbah
Wondo saat menasehati anak-anak muda yang menyebrang dengan perahunya.
Kehidupan
Mbah Wondo sesungguhnya tidaklah sulit tetapi ia tidak ingin bergantung dan
menyusahkan orang lain meskipun itu adalah anak-anaknya sendiri. Selama ia
masih bisa merangkak, ia akan tetap bekerja supaya mendapatkan “aji diri”
sebagai orang tua. Kehidupan hanya sekali jika dibuat untuk bersenang-senang
yang uidak beearti dan tidaj pula berkualitas jelas malah justru merugikan diri
sendiri. Urusan dunia yang penuh dengan drama manusia disikapi Mbah Wondo penuh
dengn tanggugjawab dan persiapan.
Kehidupan
di dekat sungai sangat Indah, banyak ikan Nila dan burung-burung cantik banyak
hidup di sekitar tambangan. Biasanya ada saja orang yang mencari ikan di sana. Ikannya
cukup banyak dan besar. Apalagi jika pladu
yakni ketika air dibendungan Karangkates di buka, maka banyak ikan yang pingsan
berhamburan. Di tempat Mbah Wondo akan banyak orang yang mencari ikan, menapkan
ikan dengan mudah karena ikannya sudah tewas. Kegiatan ini selalu ramai dan
dinantikan warga pucung bahakan orang
dari luar desa.
Kakek Tua yang selalu membatu anak kuliahan
dan para pelajar dalam mengemban ilmu, dengan menyebarangkan saat berangkat
serta pulang dengan selamat. Meskipun banjir atau hujan deras sedang melanda. Jika
perahu tetap memungkinkan berlayar dan masih dalam keadaan yang tidak berbahaya
sertan aman maka Mbah Wondo akan tetap mengoperasikan perahunya. Maklum disitulah
tempat yang paling murah serta jarak dan jalan yang efektif dan dibuthkan
banyak pihak.
Perjalanan
menuju ke arah Kali Bata dari Pucung ataupun dari Kalibata menuju Pucung menjadikan jarak tempuh menjadi lebih derkat. Meskipun
jalannya tidak lebar tetapi pejuang hidup banyak menggunakan jasa Mbah Wondo. Proses
penyebrangan juga sangat aman dan nyaman. Pemandangan di kali Brantas juga
sangat bagus. Banyak burung dan ikan yang bisa dinikmati penumpang. Tumbuhan dan
rumput hijau yang menghiasi pinggir kali. Sepanjang aliran kali yang Indah,
bening dan arusnya tenang membuat para penumpang menjadi betah, apalagi
ditambah angin semilir membuat rasa lelah hilang.
Perjalanan
hidup terasa sangat menyenangkan, para mahasiswa dan pelajar menjadi riang. Menikmati
indahnya alam dan gemericik air yang mengalir di kali Berantas, merangsang
kebahagiaan dan memberi semangat meraih masa deapan. Kicauan burung menambah
kekuatan menuju cita-cita serta sedikit ceramah dari Mbah Wondo. Dia juga
menyarankan untuk para mahasiswa memiliki pasangan, supaya belajarntya
benar-benar semangat atau ada moivasi kuat untuk ke kampus. Kehidupan anak-anak
yang masih menerima uang dari orang tua, jangan semena-mena itu saran dai Mbak
Wondo.
Kegiatan
menambaang oleh mbah Wondo dilakukan sudah sejak tahun 2005, menekuni pekerjaan
ini dengan tarif Rp 1000,- hingga saat ini dan baru berlaku Rp 2000,- untuk
selain pelajar dan Mahasiswaa setelah lebaran tahun ini. Kegiatannya mencerminkan
bahwa Jasa Mbah Wondo juga ikut serta dalam mendukung pendididkan Indonesia,
jelas terbukti dengan perbedaan tarif yang dikenakan kepada penumpang pelajar
atau mahasiswa hanya Rp 1000,-. Serta di prioritaskannya mahasiswa dan pelajar
saat sedang mengantri untuk disebrangkan terlebih dahulu. Jika penumpang hanya
sedikit, tetapi penumpangnya adalah pelajar atau mahasiswa, Mbah Wondo tidak
menunggu penumpang penuh tetapi langsung menyebrangkan para pelajar dan
mahasiswa yang jelas mengejar waktu. Di tempat penyebrangan lainnya tarif minimal
adalah 2000 sampai 3000 per motor, bagi kantong pelajar dan mahasiswa tarif di
penyebrangan Mbah Wondo sangat mengurangi biaya transport dan terasa
meringankan. Ini terlebih jika melewati jalan utama, maka jarak tempuh akan
lebih jauh dan mungkin akan terjebak kemacetan. Sehingga tempat penyebrangan
seperti perahu Mbah Wondo sangat membantu masyarakat khususnya di kalanagn pelajar
dan mahasiswa.
Jika
dilihat secara kasat mata, pekerjaan ini sangat mudah dan menjajkan tetapi ada
hal-hal yang menjadi kendala juga dalam merawat perahu. Jika tiba saatnya banjir dan
hujan yang disertai angin maka perahu harus dijaga, karena ditakutkan tenggelam
atau hanyut. Terkadang dermaga yang terbuat dari bambopun dimakan derasnya air
sungai sehingga dermaga tenggelam atau hanyut, rusah dan membutuhkan perbaikan.
Tidak hanya itu, naik turun volume air membuat Mbah Wondo harus menaikkan dan
menurunkan dermaga sesuai dengan tingkat ketinggian air.
Ketika Idealisme Membuat Sang Perantau ‘Hijrah
Source: Dok Pribadi |
Apakah yang ada di benak seseorang ketika mulai
beranjak dewasa dengan meninggalkan kampung halaman yang dicintai? Apakah untuk
mencari kehidupan yang lebih baik? Untuk
mencari pengalaman hidup? Atau adakah tujuan lainnya? Tujuan, maksud dan
keinginan seseorang memang berbeda-beda dan tidak selalu sama. Perjalanan hidup
menjadi dewasa merupakan hal yang pasti dilalui oleh setiap manusia yang ada di
dunia. Perjalanannya sendiri juga pasti dilalui dengan berbagai macam cara.
Baik dengan cara yang mudah maupun sulit. Perjalanan yang sulit dalam hidup
tentunya akan dijumpai oleh setiap manusia. Akan seperti apa kehidupan
seseorang selanjutnya, hasilnya tentu akan di dapat dari seberapa cerdas dan
bersyukurnya manusia terhadap apa yang Tuhan beri kepada mahluk ciptaanya,
yakni kita sebagai manusia yang juga sebagai mahluk paling sempurna yang pernah
Allah ciptakan.
Hiruk pikuk aktivitas masyarakat setiap hari di
jalan penghubung antara Kabupaten Blitar dan Kabupaten Kediri di bulan November
ini sangat terasa. Santri-santri berseragam yang berangkat dan pulang dari
pondok pesantren, orang-orang yang datang dan pergi dari pasar entah berbelanja
atau sekedar menjual sayuran hasil panen, anak-anak sekolah yang berangkat setiap
pagi dan pulang di siang harinya, sudah menjadi keseharian serta rutinitas yang
terus dilakukan bagi sebagian masyarakat di Kecamatan Udanawu, Kabupaten
Blitar, Jawa Timur. Di malam hari, udara dingin yang menyelimuti menjadi
suasana yang tidak pernah didapat dari tempat lain, Sayup-sayup terdengar suara
para santri mengaji. Sholawat pun tidak jarang terdengar, suara riuh kendaraan
yang lewat di sepanjang jalan seolah menjadi pelengkap malam bagi para pedagang
kaki lima yang ada di sekitar. Gelak tawa para pengunjung kios-kios dan warung
serta kedai-kedai pun turut melengkapi perjalanan sang malam.
Udanawu, Kabupaten Blitar, daerah tempat
tinggalnya saat ini memang tidak sepi seperti pertama kali ia membuka usaha
lima tahun lalu. Berbagai macam kedai, kios dan warung makanan yang menjual
beraneka ragam makanan dan minuman mulai bermunculan saat ini. Mulai dari
minuman ringan hingga makanan berat, mulai dari kios-kios franchise atau kios-kios waralaba yang berderet di kanan kiri
jalan, kedai-kedai kopi, warung-warung pedagang kaki lima, hingga mini market banyak berdiri di sepanjang
sisi jalan. Setelah ia memulai usaha pada tahun 2012 lalu, banyak yang mulai tertarik
untuk membangun usaha disana karena mengetahui respon dari konsumen yang ada
tidak terlalu buruk. Beberapa orang tertarik untuk turut memiliki bisnis di
sana, terutama usaha di bidang kuliner. Namun ternyata, para calon pengusaha-pengusaha kuliner yang baru berdiri
disana beberapa diantaranya justru adalah anak muda yang sering nongkrong di angkringan dan warung makan
milik salah satu seorang perantau asal Banyuwangi, Moh. Ali Syaifulloh atau
yang biasa dipanggil Ali.
ANGKRINGAN
KPK DAN LELE SEMAPUT
Ali, begitu ia disapa sehari-hari oleh para
kerabatnya, dikenal sebagai pedagang yang ramah dan mudah berbaur dengan siapa
saja, ia adalah pemilik Angkringan KPK dan Warung makan Lele Semaput yang
beralamatkan di Jalan Lintas antara Kabupaten Blitar dan Kabupaten Kediri,
tepatnya di depan pintu gerbang pondok pesantren yang dikenal sebagai pondok
Mantenan. Pria kelahiran tahun Mei 1969 ini adalah seorang perantau yang lahir
dan tumbuh besar di Banyuwangi, yang juga berasal dari Banyuwangi. Ia baru
pindah ke Udanawu, Blitar tempatnya ia tinggal kini pada bulan Febuari 2012 dan
memulai usaha yang saat ini dijalaninya pada Oktober 2012. Usaha yang
digelutinya kini pada awal berdiri tentunya sangat berbeda dengan yang ada saat
ini. Dari segi suasana maupun tempat yang digunakan untuk berjualan berbeda
dari lima tahun yang lalu, saat ia pertama kali membabat lahan untuk memulai
usaha di bidang kuliner yang saat ini menjadi sumber rezeki bagi keluarganya. Tentu, sangat sangat berbeda.
Usaha yang didirikannya pada masa-masa awal mendirikan
dulu, konsep yang dimilikinya adalah untuk membuat angkringan seperti di Jogja,
mengingat ia penah menjalani hidup selama dua tahun di Jogja, namun konsep
angkringan yang sama seperti dimiliki di Joja apabila di terapkan di Udanawu,
dirasa belum cukup dan pas. Perbedaan kebiasaan masyarakat sekitar serta
perbedaan golongan masyarakat dirasa kurang tepat jika disandingkan dengan
model angkringan yang murni sama seperti pada aslinya. Masyarakat Udanawu
sebagian besar adalah para petani yang tidak mengetahui apa itu angkringan
karena memang konsep angkringan berasal dari Jawa Tengah. Mengetahui kurang
cocok dengan konsep yang seperti itu, ia tidak kehabisan akal, di tahun
selanjutnya ia menambah menu yang ada dan berpindah lokasi ke tempat yang
sedikit lebih luas dari tempat sebelumnya dan tempat tersebut masih ditempati
hingga saat ini. Menu baru yang di usung adalah pecel lele yang diberi nama
lele semaput. Karenanya, angkringan yang dimilikinya juga di beri nama lele
semaput.
Keberadaan lele semaput sebagai menu baru
ternyata di sambut baik oleh para konsumen. Mengingat warung makan Lele Semaput
merupakan warung pecel lele pertama di sekitar kawasan Udanawu Blitar. Lele
semaput menjadi favorit bagi sebagian pembeli, kebanyakan pembeli mengatakan
apabila mereka penasaran dengan apa yang disebut dengan lele semaput. Sebenarnya, menurut penuturan sang pemilik
usaha, lele semaput adalah nama untuk lele yang di gunakan. Semaput dalam bahasa Jawa berarti
pingsan. Mengapa dinamakan demikian karena lele sebagai bahan utama makanan
yang di produksi sebelum di bersihkan dipukul terlebih dahulu di bagian
kepalanya hingga ikan lele benar-benar pingsan dan mati. Seperti yang
diketahui, ikan lele memiliki patil di sisi kanan kiri siripnya yang dapat
melukai tangan bila ikan lele tidak benar-benar pingsan atau mati. Itulah
menagapa ikan lele yang digunakan dinamakan lele semaput. Selain itu, menurut
para konsumen, sambal yang digunakan di lele semaput enak dan berbeda dari yang
lainnya. Ali menuturkan apabila sambal yang digunakan untuk lele dibuat mendadak
sebelum disajikan, bukan sambal yang siap makan. Menjaga ke segaran bahan-bahan
dalam makanan tentunya dapat mempengaruhi cita rasa makanan yang di buat, untuk
saat ini lele semaput hanya ada di kawasan pondok pesantren Mantenan, Udanawu,
Blitar. Penyajian lele semaput pun juga masih menggunakan cobek batu sebagai
wadah dari lele, maupun lauk lainnya yang dipenyet
bersama sambal. Sambal yang disediakan pun beragam mulai dari sambal tersi,
sambal tomat, ataupun sambal bawang, sesuai request
dari para pembeli. Menu yang disuguhkan tentunya tidak hanya lele semaput,
tetapi juga tersedia ayam goreng, tempe penyet, sate telur puyuh, ceker dan
kepala pedas, sate jeroan, semur sayap ayam, nasi kucing, gorengan, kopi, serta
berbagai macam minuman lainnya. Dapat dikatakan bahwa adanya warung lele yang
ia dirikan menjadi salah satu sebab warung-warung lainnya turut berdiri.
SISI
LAIN SANG PERANTAU
Menjadi seorang pendatang di Blitar, tentunya
bukan tanpa alasan dilakukannya. Sebenarnya Blitar juga merupakan tempat
tinggalnya. Kepindahannya ke Blitar dapat dikatakan sebagai kepulangan kembali
dirinya ke tanah nenek moyangnya, kakek dan neneknya berasal dari Blitar. Namun
selama ini, ia dan keluarganya justru tinggal lama di Lampung daerah tempat
tinggal istrinya.
Hari berganti, bulan demi bulan, tahun demi
tahun. Perjalanan panjang kehidupan yang dilaluinya mengukir banyak pengalaman.
Salah satunya sebab dirinya menjadi seorang wirausaha kini, ternyata juga
memiliki kisah sendiri. Kisah yang banyak disikapi dengan wajah heran setiap
orang yang mendengarnya. Pasalnya ia meninggalkan pekerjaan tetapnya di Lampung
ketika pindah ke Blitar, yakni sebagai Pegawai Negeri Sipil. Tentunya hal
tersebut membuat setiap orang yang mengetahui ceritanya sangat heran. Mengapa
ada seseorang yang rela meninggalkan pekerjaan yang jelas-jelas dapat menunjang
masa tuanya kelak. Pegawai Negeri Sipil juga adalah pekerjaan yang di
idam-idamkan oleh sebagian besar orang. Bahkan banyak orang yang mengorbankan
uang untuk membayar demi bisa menjadi PNS. Namun bagi Ali ada alasan tersendiri
mengapa ia melakukan hal yang diangap ‘gila’ bagi sebagian orang.
Sebagai perantau, tentunya perpindahan sudah
menjadi hal yang biasa dilakukan oleh dirinya. Dimulai ketika ia lulus PGA atau
Pendidikan Guru Agama (yang saat ini
sudah di generalisasi sebagai Sekolah Menengah Kejuruan), ia sudah bertekad
untuk keluar dari rumah dan merantau ke daerah lain, sebagai laki-laki tertua
yang ada di keluarga ia berpikir untuk tidak menyusahkan orang tuanya saat itu.
Selepas lulus dari sekolah ia melancong ke Ibukota Surabaya. Ia bertekad untuk
melanjutkan studinya ke jenjang yang lebih tinggi dengan bekerja secara
mandiri. Akhirnya ia menemukan pekerjaan pertamanya di daerah tempatnya
merantau yakni sebagai penjaga angkringan. Ia menjaga angkringan yang dimiliki
oleh seseorang. Hasil penjualanya akan dibagi dua oleh si pemilik. Hal tersebut
menjadi pengalaman pertama ia bekerja sebagai penjual makanan yang saat ini
menjadi mata pencahariannya. Hingga tanpa terasa uang yang di dapatkannya dari
berjualan tadi sudah mencukupi untuk daftar dan membayar uang kuliah. Hingga di
tahun-tahun berikutnya, ia berkuliah sambil bekerja. Sesuatu yang diimpikannya
ketika pertama kali meninggalkan rumah. Baginya dengan seperti itu, ia sedikit
mengurangi beban yang ditanggung oleh kedua orangtuanya.
Selanjutnya, selepas lulus dari kuliah ia
kembali melancong ke daerah Sumatra, tepatnya di Lampung mengikuti sang kakak
sepupu yang memang sudah berdomisili dan berkeluarga di sana. Di Lampung ia
membantu usaha yang dimiliki oleh kakaknya. Disana, ia juga menemukan jodohnya,
ibu dari anak-anaknya kini, pendamping hidupnya untuk di masa-masa senang
maupun sulit. Menikah pada Juli 1995 dan dikaruniai anak pertama pada tahun
1996. Kehidupan berumah tangga ia jalani dengan bekerja sebagai penjual sepatu
dan tas di pasar. Menurutnya, pekerjaan apapun yang bisa dikerjakannya akan ia
kerjakan. Beralih Tahun, di usia pernikahan yang masih tiga tahun ia dan istri
serta sang anak melancong kembali ke Yogyakarta. Disana ia bekerja di tempat
produksi barang-barang meubel seperti kursi, almari, meja dan lain sebagainya. Hanya
bertahan selama dua tahun di Jogja, akhirnya ia kembali lagi ke Lampung bersama
keluarga. Beberapa waktu setelah kembali ke Lampung ia mengikuti tes calon
Pegawai Negeri Sipil yang di adakan oleh Dinas Pendidikan, juga yang diadakan
oleh Departemen Agama. Dari keduanya, ia
dinyatakan lulus dan diterima sebagai Pegawai Negeri Sipil oleh Departemen
Agama pada tahun 2004 dan ditetapkan menjadi seorang guru di salah satu
Madrasah Ibtidaiyah di daerah Jepara, Lampung Timur.
Menjadi Pegawai Negeri Sipil memang menjadi
tujuan serta goal of life bagi
sebagian orang. Pandangan menjadi pegawai negeri dengan segala kemudahan yang
di dapat oleh para PNS memang menjadi sesuatu yang menggiurkan bagi kebanyakan
orang. Memiliki pekerjaan tetap yang di jamin oleh negara juga dirasa sangat
ideal bagi semua orang. Hari tua yang dijamin oleh negara, fasilitas kesehatan
yang memadai, tunjangan-tunjangan bagi keluarga dan di hari raya, serta gaji ke
tiga belas yang pasti didapatkan setiap tahunnya. Hal tersebut juga dirasakan
oleh Ali ketika ia masih menjadi Pegawai Negeri Sipil. Segala fasilitas yang ia
dapatkan karena menjadi salah satu pegawai negara pernah ia rasakan selama
kurang lebih sembilan tahun, hingga ia memilih keputusan besar yang benar-benar
mengubah kehidupannya di sembailan tahun belakangan. Ia memutuskan untuk
melepas status pegawai negeri yang ia sandang. Keputusan tersbut bukan tanpa alasan,
ia melakukan hal tersebut karena rasa idealis yang dimilikinya terlalu kuat
muncul. Dalam pekerjaannya sebagai pegawai negeri di instansi sekolah selain
sebagai guru ia juga ditunjuk sebagai staff dibagian keunangan. Melalui pekerjaan
tersebut banyak tuntutan dari atasan ketika ada pengawas yang datang ke sekolah
tempatnya bekerja, suruhan untuk memalsukan data-data yang ada pun di rasakan
olehnya. Atas kejadian yang sering dilaluinya tersebut, sedikit banyak ia sadar
bahwa memang hal ia lakukan sekalipun itu adalah suruhan dari atasnya adalah
kesalahan yang harus dipertanggung jawabkan kelak. Waktu pun berlalu hingga
kepala sekolah yang ia percaya pensiun dan ia juga memutuskan untuk mutasi ke Blitar,
tempat asal orang tuanya dahulu. Kedua orang tuanya juga kebetulan adalah
seorang pegawai negeri. Pengurusan berkas-berkas kepindahan nya ternyata tidak
semudah yang di bayangkan. Bolak-balik Jakarta-Surabaya dilakukannya untuk mengurus surat kepindahan kerjanya, namun
ternyata hal tersebut terkesan dipersulit oleh pihak kepengurusan mutasi,
pungutan liar pun juga menadi makanan yang tidak terhindar dalam prosesnya. Hal
tersebut yang menjadi alasan mengapa ia memilih untuk melepas kepegawaian
negeri yang di milikinya. Ia sadar betul akan pekerjaannya memalsukan data yang
dilakukan dahulu. Menurutnya, pekerjaan yang dilakukannya dulu adalah hal yang
batil sehingga ia tidk mendapat keberkahan atas apa yang ia kerjakan.
Menurutnya, tidak ada yang salah dalam setiap
pekerjaan, namun terkadang proses yang di lakukan dalam bekerja lah yang dapat
menyebabkan pekerjaan menjadi tidak memiliki keberkahan. Pekerjaan apapun itu
akan terasa lebih baik apabila kita melakukannya dengan kehati-hatian. Sering memang
dirasakan oleh setiap orang yang sudah bekerja dengan keras namun rasa-rasanya
apa yang dilakukan dan apa yang di dapatkan tidak seimbang. Hal itu mungkin
terjadi karena pekerjaan yang dilakukan tidak memiliki keberkahan. Terkadang memang
idealisme yang dimiliki seseorang membuat seseorag tersebut terlihat sedikit ‘gila’
bagi orang kebanyakan. Namun, dengan adanya ke’gila’an yang biasanya hanya
dimiliki oleh sebagian orang tadi juga sedikit banyak pasti berpengaruh bagi
kehidupan sosial yang dialami. Sama seperti yang di alami oleh Ali, banyak
tetangga yang heran dan tidak habis pikir dengan apa yang ia perbuat dan
lakukan. Bagaimana tidak, pekerjaan yang jelas-jelas dapat menunjang ia dan
keluarganya di hari tua ia tinggalkan.
Hal yang dialaminya tidak ia sesali sekarang,
tidak seperti dahulu ketika ia masih setengah yakin akan hal yang dilakukannya
tersebut. Buktinya, kini ia masih sanggup untuk menghidupi seorang istri dan
keempat anaknya yang masih menempuh pendidikan. Ia yakin bahwa rencana Tuhan
tidak akan pernah meleset, memiliki usaha yang juga sekaligus hobinya tidak
membuatnya putus asa sama sekali. Menjadi guru yang dilakukannya di sekolah
formal dulu, menurutnya bisa dilakukan ia lakukan ke siapa saja dan dimana saja
sekarang. Sungguh, semangat dalam melawan diri sendiri yang dimiliki olehnya merupakan
hal yang sekiranya dapat dicontoh bagi seseorang yang ragu akan diri mereka
sendiri. Usaha yang ia miliki juga terus berkembang dan ternyata menginspirasi para
konsumen atau pelanggan-pelanggannya dalam hal apaapun termasuk untuk
berwirausaha.
Senin, 30 Oktober 2017
Keindahan Ranu Gumbolo dan Nyawangan Park menjadikan Tulungagung sebagai Kota Destinasi Wisata yang Menarik
Keindahan Ranu
Gumbolo dan Nyawangan Park menjadikan Tulungagung sebagai Kota Destinasi Wisata
yang Menarik
Oleh : Tika Avrila
" Mengerjakan tugas memang wajib namun treveling itu lebih
dianjurkan "
" Mahasiswa ketika mendapatkan tugas maka wajib untuk
mengerjakan
tapi jangan sampai tugas yang di berikan dosen mengganggu waktu weekend
mu untuk bermain bersama kerabat ataupun keluargamu, bersabarlah untuk para jomblo
atau single kalian masih punya sahabat tenang jodoh pasti datang,
yang penting menikmati keindahan alam
itu lebih indah dari pada berdiam diri di rumah"
Di Provensi
Jawa Timur khususnya kota Tulungagung terdapat banyak tempat-tempat wisata yang
dapat dijamu oleh para masyarakat Jawa Timur khususnya di Tulungagung. Tempat wisata
dengan beragam macam keindahanya, ada pantai yang indah dengan biru laut dan
langitnya serta keidahan butiran pasir yang mengiasinya, tak hanya itu di dalam
laut juga masih ada beragam macam jenis
ikan mula kecil sedang dan besar yang hidup didalamnya. Ada pula pegunungan yang
indah dengan hijau alamnya, dimana di sekitar pegunungan terdapat pohon-pohon
ketika daun nya tertiup angin sepoi-sepoi akan menghasilkan udara yang segar, dan
serangga-serangga yang beterbangan kesana kemari hinggap di bunga-bunga nan
cantik rupanya. Ketika ada beberapa manusia yang ingin melakukan climbing
atau yang hobi dengan climbing mereka pasti suka dan cinta dengan alam
sehingga mereka akan menjaga keindahan alam tersebut. Sebab dengan mencintai
alam mereka akan merasakan kenyamanan dan merasakan betapa indah suatu karya
dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Sebagai manusia yang cinta dengan alam memang
seharusnya untuk menjaga serta melastarikan alam yang telah di ciptakan oleh
Tuhan, dengan begitu kita akan merasakan kedamaian yang abadi. Selain tempat
wisata seperti pantai atau laut serta pegunungan ada juga taman dimana disitu
terdapat berbagai macam tumbahan seperti pohon-pohon dan bunga-bunga yang indah
rupanya. Dan bunga-bunga yang ada di taman itu ditata dengan rapi sehingga
menjadi spot yang bagus untuk foto bersama kerabat, teman, keluarga
ataupun pacar bagi yang tidak jomblo atau single.
Di Tulungagung
banyak sekali tempat wisata ada pantai seperti Pantai Sine, Pantai Klatak, Pantai
Coro, Pantai Pacar, Pantai Molang, Pantai Popoh, Pantai Brumbun, Pantai
Sanggar, Pantai Ngalur, Pantai Lumbung, Pantai Kedung Tumpang, Pantai Pathok
Gebang dan lain sebagainya. Ada juga pegunungan seperti Gunung Budheg dimana
untuk mengakses tempat itu dibutuhkan waktu 3 sampai 4 jam untuk mendaki gunung
dengan sekitar 600 mdpl. Namun jika ingin melihat sunrise harus mendaki
pada pukul 3 pagi dan jika malamnya hujan pasti akan lebih bagus dan akan
terlihat kabut seperti awan. Di Tulungagung tidak hanya ada pantai dan
pegunungan saja tapi juga ada bendungan yang bisa dijadikan tempat wisata. Bendungan
ini bernama Bendungan Wonorejo dimana menjadi bendungan terbesar di Asia
Tenggara, dengan debit 15000 m3 per detik. Bendungan ini terletak di sebelah
barat kota Tulungagung, tepatnya di desa Wonorejo kecamatan Pagerwojo. Bendungan
ini berfungsi sebagai pembangkit listrik, pengairan, perikanan, tempat olah
raga dan juga sebagai tempat rekreasi. Bendungan Wonorejo juga dilengkapi
dengan beberapa prasarana seperti taman bermain, area pemancingan, penginapan
dan sarana untuk hiburan. Hamparan air bendungan yang tenang dan berwarna biru
menyapa siapapun yang berkunjung ke Bendungan Wonorejo, untuk mengakses
Bendungan Wonorejo ini sejauh 12 kilometer dari Kota Tulungagung. Suasana sejuk
di salah satu bendungan terbesar di Asia Tenggara itu selaras dengan suasana
alam sekitarnya yang serba hijau dan rindang. Di kanan kiri jalan terhampar
sawah dan deretan pepohonan.
Di sebelah
Bendungan Wonorejo juga terdapat tempat wisata yang baru. Yakni Ranu Gumbolo
tampat ini cocok bagi pecinta wisata alam karena di sini terdapat pemandangan
hijau serta pohon pinus yang tumbuh dengan subur. Lokasinya berada di
ketinggian sekitar 182 meter di bawah permukaan laut sehingga menjadikan Ranu
Gumbolo memiliki udara yang sejuk khas pegununggan. Karena udara di sekitarnya sangat
sejuk menjadikan banyak orang menyebutnya sebagai Surga di Balik Waduk atau
Bendungan Wonorejo karena dimana tempatnya yang besebelahan.
Istilah Ranu
Gumbolo sendiri berasal dari bahasa jawa kuno, Ranu diartikan ke dalam bahasa
Indonesia yang berarti Danau. Kemudian Gumbolo memiliki arti pegunungan, jadi
bila di gabungkan kedua kata tersebut berarti danau yang terletak di sebuah
pegunungan. Sepintas nama Ranu Gumbolo ini sangat mirip dengan Ranu Gumbolo
yang berada di kaki jalur pendakian di kaki gununng Semeru. Kedua objek wisata
tersebut juga memiliki view yang hamper sama dan keduanya juga terdapat
danau sebagai spot unggulanya. Selain itu pemandangan pegunungan dengan
pepohonan yang asri dan terawat. Pesona keindahan alam Ranu Gumbolo yang berada
di kaki gunung wilis ini menyihir banyak pasang mata. View Ranu Gumbolo
ini banyak di gunakan untuk latar background preewedding atau pun bisa
di jadikan sebagai spot untuk selfi. Fasilitas pun juga lengkap,
terdapat hammock seperti ayunan yang bisa digunakan untuk tiduran, area
pakir, area pemancingan, gazebo, rumah pohon, perahu wisata, taman bermain,
warung makanan, toilet dan lainya. Pengunjung cukup mengeluarkan uang 5000
rupiah per orang sebagai tiket masuk wisata tersebut dengan begitu dapat menikmati pesona alam
pegunungan yang sejuk.
Di Ranu Gumbolo
juga terdapat penyewaan perahu untuk berlayar menikmati keindahan alam sekitar
waduk Wonorejo. Cukup membayar 7500 rupiah per orang bisa menikmati keindahaan
satu kali putaran, namun juga bisa menambah jika menginginkanya. Ada juga rumah
pohon yang bisa melihat keindahan Ranu Gumbolo dari ketinggian, dan hal ini
merupakan suatu moment yang istimewa untuk di jadikan kenang kenangan.
Untuk mengakses
tempat wisata Ranu Gumbolo ini kurang
lebih berjarak sekitar 24 km dari pusat kota Tulungagung. Yang lolakasinya
tidak sulit ditemukan karena masih satu kawasan dengan Waduk Wonorejo tepatnya
di Desa Wonorejo Kecamatan Pagerwojo Kabupaten Tulungagung Provensi Jawa Timur.
Selain Pantai, Pegunungan, Bendungan Waduk
Wonorejo dan Ranu Gumbolo di Tulungagung juga terdapat tempat wisata sejenis
taman yang mempunyai spot bagus untuk mengabadikan foto bersama
kerabat ataupun keluarga wisata ini disebut dengan Nyawangan Park. Dimana
terletak di Desa Nyawangan Kecamatan Sendang Kabupaten Tulungagung Jawa timur.
Nyawangan Park
adalah suatu nama taman yang dibangun di daerah Sendang yang masih dalam kota
Tulungagung. Untuk menjangkau tempat wisata itu dari kota Tulungagung kurang
lebih membutuhkan waktu sekitar 45 menit. Jalanya cukup mudah sebab sepanjang
jalan sudah terfasilitasi aspal walaupun ada beberapa jalan yang perlu di perbaharui
ulang sebab aspalnya ada yang bergeronjal. Dalam menempuh perjalan akan
melewati pemandangan yang indan hijau dan asyik nya berliku-liku. Untuk mengaksesnya
tidak hanya bisa menggunakan sepeda motor namun juga dapat mengakses
menggunakan mobil pribadi karena jalanya juga cukup lebar untuk dilalui oleh mobil.
Tulungagung tak
henti-hentinnya menciptakan destinasi wisata yang unik. Kali ini di Kecamatan Sendang terdapat tempat wisata yang
menyatu dengan alam. Yaitu hutan pinus Nyawangan Park yang terletak di Desa Nyawangan
Kecamatan Sendang Kabupaten Tulungagung Jawa Timur. Terdapat di atas bukti
dengan pemandangan di sebalah kiri dan kanan. Tempat ini sangat cocok untuk
warga dan para muda mudi. Terdapat berbagai macam bunga yang ditanam. Tersedia
tempat selfi yang unik. Seperti
bunga dan rumput yang di tata berbentuk hati. Ada juga papan-papan tulisan
lucu, rangkaian bunga yang berbentuk hati, rumah di atas pohon dan masih banyak
lagi. Selain itu juga ada fasilitas yang lumayan lengkap seperti gazebo, ayunan,
tempat parkir, warung makanan dan toilet. Nyawangan Park mempunyai tempat yang bagus
dan lokasi yang lengkap. Di Nyawangan Park juga disuguhi pemandangan alam yang
sangat indah. Rindangnya huta pinus menjadikan suasana terasa asri, juga dapat
memandangi hamparan perbukitan yang di penuhi pohon-pohon pinus yang tentunya nampak
hijau segar. Ketika berada di tempat wisata ini akan merasakan suasana yang
asri serta pemandangan yang alami sehingga tempat ini menjadi magnet bagi
pengunjung untuk mengisi liburan di akir pekan. Tiket masuknya hanya 5000
rupiah sekaligus sebagai biaya parkir kendaraan dan juga mendapatkan stiker
yang bertuliskan Nyawangan Park.
Semenjak wisata
Nyawangan Park ini menjadi booming di media sosial seperti facebook dan instagram, kini semakin banyak
dikunjungi oleh pengunjung yang tidak hanya dari warga lokal tetapi juga dari
luar daerah. Pada hari libur atau weekend, tempat wisata ini menjadi
semakin ramai pengunjung nya, tentu nya menjadi tempat favorit untuk aktivis selfi
yang tidak hanya di gandrungi oleh kaum remaja saja namun juga para ibu-ibu
rumah tangga beserta keluarga nya. Apalagi terdapat berbagai spot yang
menarik, keren, kece dan unik yang menjadikan spesial mengisi waktu liburan di
sana.
Salah satu spot
selfie yang paling popular dan menjadi buruan bagi pengunjung adalah bukit
cinta Nyawangan Park. Dimana bukit yang mungil berbentuk love, dengan rumput
hijau sebagai lantai dasar, serta dihiasi bunga-bunga yang ada di sekelilingnya
sehingga menjadikan spot ini tampak sangat romantis, selain bukit cinta
ada juga propeti berbentuk love yang juga kece dan keren banget buat background
selfi bersama teman, pacar atau pun keluarga. Di Nyawangan Park juga ada spot
gardu panjang yang bisa memandangi panorama alam dari atas gardu panjang
tersebut, selain itu juga bisa digunakan sebagai spot selfie yang kece
banget.
Area wisata
Nyawangan Park juga dihiasi dengan payung-payung berwarna warni yang di gantung
di sepannjang jalan. Dengan begitu jalan terlihat indah dan juga bisa dijadikan
sebagai spot selfi yang keren, kece dan unik tentunya. Sejuknya udara serta
pemandangan perkebunan yang hijau menjadikan suasana semakin nyaman ketika
berada di sana. Pemandangan jalanan dekat lokkasi dan area Nyawangan Park yang
bersih menjadikan nilai plus wisata di Tulungagung satu ini.
Di sisi sebelah
kanan juga terdapat ayunan, dimana ayunan itu tidak hanya satu namun banyak. Jadi
yang menginginkan sekedar duduk atau bermain tidak harus mengantri. Di sekitar
ayunan juga ada beberapa tempat duduk sehingga para pengunjung tidak perlu
kebingungan ketika lelah berjalan jalan menikmati pemandangan juga dapat duduk
di beberapa bangku yang telah di
sediakan.
Beberapa bangku
duduk dan gazebo yang di sedia kan memberikan kenyaman bagi pengunjung wisata
Nyawangan Park untuk menikmati keindahan alam yang ada di selilingnya. Sehingga
pengunjung Nyawangan Park juga tidak di batasi waktu, harus berapa lama kah
berada di wisata terebut dan kapan kah harus meninggalkan tempat itu, tidak ! .
Jadi semua kenikmatan di berikan seluruhnya kepada pengunjung atau penikmat
keindahan alam tersebut, jika pengunjung berangkat pagi pulang sore juga tak
masalah sebab tidak ada ikatan berapa lama pengunjung harus meninggalkan lokasi
itu.
Suasana yang
sejuk, rindang dan segar tidak menuntut
kemungkinan juga karena partisipasi pengujung yang turut menjaga kebersihan
wisata Nyawangan Park. Disana juga di sedia kan tempat atau ranjang sampah,
jadi ketika pengunjung yang menikmati indahnya alam dengan membawa beberapa
makanan ringan tidak kebingungan ketika ingin membuang sampah sebab juga di sedia
kan ranjang sampah. Sehingga lokasi tersebut tetap bersih segar dan nyaman yang
bebas dari kotoran sampah yang berantakan.
Ketika
pengunjung Nyawangan Park yang mulai merasakan lelah dan letih sebab telah
berkeliling kesana kemari menikmati pemandangan, tidak perlu khawatir sebab di
area Nyawangan Park juga terdapat beberapa warung makan yang siap mengembalikan
tenaga serta ion ion para pengunjung wisata Nyawangan Park. Di sana terdapat
beberapa makanan dan beberapa cemilan seperti mie instan, mie gelas, snack,
gorengan, pentol dan lain-lain. Tidak hanya makanan juga ada beberapa macam
minuman seperti minuman bersoda fanta, coca cola, spirit, es jeruk, es the,
jeruk hangat, teh hangat, susu hangat atau susu dingin, kopi dan lain lain.
Bagaimana ?
sudah ada rencana kah untuk weekend atau akhir pekan kalian ?
wisata selfi Nyawangan Park
berada di perbukitan Desa Nyawangan, Kecamatan Sendang Tulungagung. Untuk
mengakses wisata Nyawangan Park ini kurang lebih membutuhkan watu sekitar 45
menit dari pusat kota Tulugagung. Sebab Bukit cinta yang satu ini menjadi salah
satu tujuan wisata bagi para muda-mudi asli tulungagung sampai yang dari luar
kota Tulungagung. Jangan habis kan waktu liburan kalian hanya dengan berdiam
diri di rumah saja yang hanya di temani dengan sekotak box atau disebut dengan
televisi. Dan jangan menghabisan waktu muda mu hanya untuk bermain gadget di
kamar saja. Sadarlah Indonesia itu indah, Indonesia mempunyai berbagai macam
wisata alam yang wajib di nikmati oleh seluruh makhluk yang hidup. Indonesia itu
juga mempunyai beragam wisata alam yang menarik. Jika kalian hidup di kota kota
besar jangan lah menghabiskan uang hanya untuk berfoya foya di mall. Apakah tidak
ingat bahwa Indonesia mempunyai keindahan alam yang tak mahal harganya ? cukup
dengan menjaga kebersihan, tidak merusak alam serta membuang sampah pada
tempatnya maka kita dapat berpartisiapsi dalam menjaga ke indahan alam semesta
ini.
Jikalau kalian
yang bertempat tinggal di sekitar kota Tulungagung, tak perlu khawatir jika di
Tulungagung tidak ada mall yang biasa di gunakan para muda mudi atau para
remaja bahkan keluarga untuk mengisi hari libur atau sekedar berkumpul
bersenang-senang. Di Tulungagunng telah ada beberapa tempat wisata alam yang
dapat di nikmati oleh warga Tulungagung. Yang mana tempatnya juga tidak begitu
jauh dari pusat kota Tulungagung. Mari kita lestarikan keindahan alam yang ada
di sekitar kita dan abadikan moment moment menarik bersama orang orang
tercinta.
Tokoh Barjasa Kanjeng Raden Tumenggung Sosro Koesoemo
Jimatnya Kota Angin
Mastuti
Rahayu
Lebih
baik terlambat dari pada tidak pernah mau memcoba memahami tokoh yang sangat
berjasa di daerah sendiri, bagaikan seorang yang tinggal disuatu rumah tetapi
tidak menggenali seseorang yang ada tempat tinggalnya mungkin itu ungkapan yang
dapat mencerminkan bagi sesorang yang sering menghabiskan waktu untuk kegiatan
nongkrong ataupun berjalan-jalan di daerah sekitanya tetapi tidak peka terhadap
disekitanrnya yang merupakan suatu yang ugren utuk diketahui seperti sosok
tokoh yang sangat berjasa dan dan merupakan tokoh penting dalam daerah tersebut.
Suasana
panas serta penat yang ada dalam tubuh ini mengahantarkan saya untuk bersinggah
disuatu tempat untuk beristirahat sejenak serta menunggu kumadang azan sholat
azar disebuah masjid yang sangat unik, saya pun duduk di sebuah pelataran
masjid yang sangat sejuk dengan alas lantai berupa batu hitam yang membuat
tempat tersebut terasa sangat sejuk padahal udara diluar masjid tersebut sangat
panas. Decak kagum saya pun terus berlanjut dengan mulai melihat-lihat betuk
bangunan masjid tersebut, serta mencoba mencari lebih lanjut teteng masjid
tersebut.
Masjid
tersebut merupakan masjid tertua yang didiriakan oleh Kanjeng Raden Tumenggung
Sosro Koesoemo atau yang lebih terkenalnya dengan sebutan Kanjeng Jimat, yang
terletak di Desa Ngrawan, Kecamatan Berbek, ± 8 km arah Sealatn Kota Nganjuk Jl.
Mayjen Supeno No.76, Ngrawan Berbek, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Beliau
merupakan seorang tokoh yang sangat penting dalam sejarah Kabupten Nganjuk yang
mana beliau adalah Bupati pertama dari Kabupaten Nganjuk dan merupakan Adipati
ke empat dari Kadipaten Berebk, serta tokoh penyebar Agama Islam pada waktu
itu.
Suara
Azan pun berkumadang dengan suara yang sayup sedikit serank dan tersengal yang
menandakan memasukinya waktu sholat azar yang dikumandangkan seorang yang sudah
berusia tua. Saya pun beranjak untuk berwudu, setelah berwudu saya pun masuk
kedalam masjid untuk sholat berjama’ah, langkah kaki saya pun diiringi dengan
tatapan mata yang berdecak kagum dengan melihat setiap bagian yang ada dalam
masjid tersebut. Saya pun sholat berjama’ah dengan warga sekitar dan orang yang
singgah untuk menunaikan sholat, suara imam pun terdengar dengan lantunan
lafadz “Allahhuakabar” sebagai tanda dimulainya sholat azar. Setelah
melaksanakan sholat azar saya mencoba mencari informasi lebih dalam lagi dengan
cara bertanya kepada salah satu pengurus masjid. Bertemulah saya dengan satu
pengurus masjid yang bernama bapak Muhammad Sururi yang merupakan salah satu
imam dari masjid tersebut banyak perbicangan
yang saya lakukan untuk pemuas keingin tahuan saya menegani masjid ini
serta beliau Kanjeng Raden Tumenggung Sosro Koesoemo. Waktu pun beranajak
semakin gelap dan warna merah yang bercampur dengan warna unggu.
Kanjeng
Raden Tumenggung Sosro Koesoemo, merupakan Bupati pertama dari Kabuptean Nganjuk
yang mana beliau adalah seorang Tumenggung dari kerajaan Mataram Islam
Ngayogyakarta yang datang ke daerah Nganjuk dengan misinya yaitu syiar ajaran
Agama Islam yang kemudian diangkat menjadi Adipati di Berbek. Sebuah Kadipaten
di kaki gunung Wilis yang merupakn Ibukota Kabupaten Ngajuk, di Kecamatan ini
pula sejarah Kabupaten Ngajuk bermula dari sebuah Kadipaten Berbek yang
diperintah oleh seorang Adipati. Beliau merupakan tokoh agama islam yang
menyampaikan dakwah islamnya dengan cara menjunjung sikap toleransi, beliau gencar
mensyiarkan ajaran islam di daerah tersebut karena pada saat itu merupakan
sebuah peluang besar yang mana merupakan pemanfaatkan runtuhnya kerajaan
Majapahit akhir yang berada di daerah tersebut yang dapat dibuktikan dengan
adanya candi di Ngajuk seperti Candi Ngetos dan Candi Lor dengan
mempertimbangkan masyarakat sekitar yang menganut agama nenek moyang yaitu
ajaran Hindu sebagai objek dakwahnya. Beliau merupakan sosok yang sangat
toleransi dalam menyikapi segala hal terlebih mengenai sebuah kepercayaan ini
yang menghantarkan masyarakat masuk kedalam ajaran islam pada waktu itu, bentuk
toleransi ini juga dibuktikan dengan kebijakan beliau dengan tetap menghormati
masyarakat yang kukuh pada ajaran Hindu dengan menyedikan tempat peribadatan
yang berada di daerah Curik, Desa Bajulan, Kecamatan Loceret yaitu berupa
sebuah Pura Kerta Bhuwana Giri Willis.
Candi
Ngetos dari sisi depan, berjarak 17 km ke Selatan dari Kota Nganjuk.
Pura
Kerta Bhuwana Giri Willis namapk dari depan sebagai tempat peribadatan orang
Hindu yang berada di Curik, Bajualan, Kecamatan Loceret, Nganjuk.
Raden
Tumenggung Sosro Koesoemo wafat pada tahun 1760 (Leno Sarosa Pandito Iku),
sebagai penggantinya adalah Kanjeng Raden Toemenggoeng Sosrodirdjo dan
dimakamkan di area sekitar masjid tepatnya disebelah Barat Masjid Al-Mubarok
dengan posisi berada pada posisi 6 dari timur. Secara fisik, panjang kicijingan
makam berukuran 2,60 m, lebar 0,90 m, dan tinggi 0,50 m serta tinggi nisan 0,95
m dan ditutupi dengan kain berwana hijau serta renda yang berwarna emas, serta
diberi sebuah kerangak kayu sebagai tempat tirai yang berwarna hijau dan kuning
sebagai penutup ke dua dari makam tersebut dan disebelah diutara makam terdapat
payung tingkat 2 yang berwarna kuning emas, makam beliau berukurang tidak jauh
beda dengan makam yang lainnya yang berada di kompleks pemakaman tersebut, ketika
berada disamping makam atau kita sudah mulai memdekat dengan makam suasa tenang
pun menyelimuti ruangan tersebut suara bising pun juga tek terliaht jelas
padahal makam tersebut beada di jalan raya yang sangat ramai dari kendaraan.
Dalam ruangan tersebut baling-baling kipas lah yang memecah keheningan dengan
suaranya sebagai media untuk mendinginkan tempat tersebut serta sebagai media
untuk menserklulasi udara yang ada pada
tempat tersebut, makam Kanjeng Jimat tersebut juga terletak berdekatan dengan
alun-alun Berbek yang merupakan tempat yang sangat inti dalam segala bentuk
aktifitas masyarakatnya. Bunga mawar dan melati menjadi parfum yang sangat
melekat dalam makam tersebut bagaikan parfum yang menusuk hidung yang merupakan
bunga yang diletakan diatas makam beliau bunga tersebut biasanya dibawa oleh
peziarah yang datang kemakam tersebut bunga mawar, melati, kenanga dan katil
serta potongan daun pandan tamapak seperti hiasan utama tatakala pada even-even yang sangat berkaitan dengan
acara agama seperti peringatan suro serta tahun baru islam dan lain-lain. Suasana
dingin pun juga sangat terasa tata kala penutup dari makam tersebut berwrna
hijau dengan selingan warna kuning dan warna mas. Menjadikan kesan mata yang
memandangnya menjadi tenang, damai dan sejuk. makam beliau berada didalam
tempat atau dalam bahasa jawanya “omah-omahan” dengan bentuk pintu yang tidak
tinggi agar ketika kita masuk dalam tempat tersebut kita bisa sendikit membungkuk
sebagai bentuk rasa hormat untuk tidak seenaknya, dalam pintu masuk tersebut
ada kita akan disambut dengan sebuah tempat air yang biasa disebut dengan
Genthong dalam istilah jawa dan masyarakat sekitar, tidak jauh dari makam Kanjeng
Jimat ada makam istri Kamjeng jimat dengan prasasti memakai huruf Arab, namun
menggunakan bahasa Jawa yang berbunyi “Punikao Pasarean Kanjeng Ratu
Toemenggung Sosro Kusumo” makam tersebut ditutupi dengan kain berwarna kuning emas
dan renda emas, dan diberi kernagka kayu dengan tirai berwarna putih dan kuning
sebagai penutup ke dua dari makam tersebut. Makam istri kanjeng jimat tidak
seglamor dengan makam Kanjeng Jimat tetapi lebih sederhanan dengan balutan warna
kuning sebagai ciri khasnya yang membuat makam istri Kanjeng Jimat ini terasa
dalam balutan hangat dari kedamaian yang ada ditempat tersebut.
Makam Kanjeng Jimat, dengan
penutup makam berupa kain hijau dengan renda emas, serta tirai yang identik
dengan warna hijau disebelah utara makam terdapat payung yang bertingkat dua.
Makam istri Kanjeng Jimat deengan
penutup makam berupa kain berwrna kuning mas, serta tirai yang berwarna kuning.
Sebelum
memasuki makam Kanjung Jimat kita akan disambut dengan baguanan kuno berupa
gapura kecil berwana merah dan didekat gapura tersebut terdapat sebuah benda
yang dianggap misterius yaitu terdapat ungkal kuno yang mana dalam ceritanya dahulu
ada seorang pengikut Kanjeng Jimat yang terpaksa harus kembali ke daerah
asalnya di Jawa Tengah untuk mengasah gaman (senjata). Kanjeng Jimat lalu
menegurnya agar tidak perlu pulang. Sebab sudah ada di selatan masjid. Pengikut
itu takjub, padahal sebelumnya tidak ada ungkal di sana. Akhirnya, ungkal itu
dikenal sebagai “ungkal ajaib”. Gapura kecil berwarna merah yang menjadi pintu
utama untuk masuk dalam makan merupkan tatanan batu merah denagn desain jawa
kuno berupa gapura seperti pintu, gapura tersebut seperti sebuah pintu yang berlapis
lapis dengan bentuk desain gapura yang semakin kedalam semakin mengkerucut, ketika
kita mencoba masuk kedalam kita aka melihat makam-makan yang lain disekitar
komplek pemakamn tersebut kemricik airpun menjadi pengatar langkah kaki saya
dalam bagian pertama ini ada sebuah air mancur yang yang beada di sekitar
komplek pemakaman tersebut yang berada disebelah selatan dari jalan menuju
makam Kanjeng Jimat dan permaina ikan Koi dalam air sebagai selinganya suara
yang masuk dalam indra pendengaran saya, menengok kesebelah utara ada bebrapa
makam lain yang biberi tempat tertentu dengan chat putih yang melekat pada
setiap warna yang ada, langkah kaki saya pun terus menuju makam Kanjeng Jimat setelah
melewati gapura kecil tadi kita akan disambut dengan gapura kedua yang menjulan
tinggi dengan bata merah sebagai bahan bagunannya, disertai dengan bentuk
gapura yang memiliki tingkatan diatasnya pada gapura ini kita akan disambut
dengan patung macan putih yang identik dengan Kanjeng Jimat sendiri yang
merupakan orang sakti yang mana Macan
putih sendiri merupakan sebuah upakan ajian langka yang memiliki tingkat
kekuatan energi spiritual tingkat tinggi yang merupakan karomah dalam istilah
metafisikanya penuturan Habib salah satu peziarah dari Warujayeng, Nganjuk yang
sering datang kemakam tersebut. Salah satu sember lain mengatahakn bahwa
jelmaan macan tersebut merupakan penjaga makam tersebut sebagai bentuk
pengabdianya kepada Kanjeng Jimat penuturan Salim. Setelah kita memasuki gapura
kedua ini kita baru akan melihat sebuah bagunana seperti rumah kuno dengan
pintu yang tidak tinggi yaitu ± 150 meter di dalam bagunan inilah jasad Kanjeng
Jiamat disemyangkan.
Peninggalan
Kanjeng Jimat sebagai tokoh pembawa ajaran Islam adalah sebuah Masjid yang
bernama Al-Mubarok yang berdiri pada tahun 1754. Seperti yang tertulis di
prasasti Sosrokusumo 1 yang terpasang di tembok masjid bagian barat, keunikan
masjid ini terlihat dari bentuk bangunan serta benda-benda yang ada di Masjid
tersebut. Jika dilhat sekarang masjid ini bernuansa moderen dengan perpaduan
warna putih, hitam dan emas dalam pewarnaan bagunan tersebut yang menutupi
bagunan utamanya dan gapura yang berwarna
hitam dengan ornamen yang diberi warna emas. Masuk kedalamnya kita akan melihat
sebuah Yoni atau sebuah batu untuk menetukan waktu sholat pada saat itu, dan
mulai terlihat pula baguanan kedua yang ada tulisan Al-Mubarok dengan warna
yang menghiasinya kuning dan hijau, dengan jalan masuk berupa sebuah lengkungan
sejumlah empat, setelah masuk pada baguan ini kita akan melihat bagian teras
masjid yang berubin hitam yang nyaman pada kaki saya saat menapakan kaki pada lantai masjid tersebut dengan rasa sejuk
yang tercipta dengan kesejukan yang diciptakan disinilah terdapat sebuah beduk
beserta kentongan yang masih utuh yang dianggap mistis oleh warga sekitar.
Karena pernah suatu ketika, Bupati Nganjuk ke-5 menyuruh untuk memindahkan
bedug beserta mimbar ke Masjid Agung Nganjuk. Baru dipindahkan, kedua benda itu
telah kembali lagi ke Masjid Al-Mubarok.
Masjid Al-Mubarok nampak dari depan yang telah
direnovasi sehingga menutupi bagunan asli yang beraada dibelakangnya.
Pintu utama Masjid Al-Mubarok
yang merupakan baguanan asli dengan lafadz Allah dan Muhammad serta ukiran jawa
kuno yang berwarna emas dan dipadukan dnegan warna putih.
Yoni atau sebuah batu untuk menetukan waktu sholat
pada saat itu.
Bedug yang dianggap mistis oleh
warga sekitar. Karena pernah suatu ketika, Bupati Nganjuk ke-5 menyuruh untuk
memindahkan bedug beserta mimbar ke Masjid Agung Nganjuk. Baru dipindahkan,
kedua benda itu telah kembali lagi ke Masjid Al-Mubarok.
Terakhir,
masjid utama yang sebagian besar masih asli interiornya sejak dibangun.
Terlihat sekali konsep interior Jawa Kunonya. Namun tidak melepaskan unsur
keislamannya. Dimulai dari mimbar tempat khotib berkhutbah. Ketika memasuki
masjid saya melihat-melihat setiap bagaian masjid yang sangat unik dari tembok
baguanan utama masjid yang tebal yang membuat orang yang berada dialamnya
merasa nyaman dan tenang untuk beribadah kurang lebih tebalnya dinding masjid mencapai
satu meter tanpa menggunakan semen. Hanya bata merah yang ditumpuk. Serta
lukisan-lukisan sebagai ornamnen masjid berbentuk sebuah tumbuhan dan bunga,
melalui perbincanagan saya dengan salah satu imam masjid yaitu bapak Sururi
mengungungkapkan bahwa lukisan masjid tersbut adalah sebuah bentuk seperti bunga melati maupun buah
manggis. Dengan makna Keduanya itu menggambarkan umat Islam yang mana manggis,
manis dalamnya dan lembut luarnya. Seperti umat Islam yang manis budi
pekertinya dan lembut perilakunya. Begitupula dengan melati yang harum jika
dinikmati serta sebuah mimbar yang sangat unik dengan ukirannya bercorak
bunga-bunag mimbar tersebut terbuat dari kayu jati dan tidak
menggunakan paku dalam pembuatanya, hanya berupa bagian-bagian yang
dipasang-pasang. Didominasi warna emas dan merah serta warna abu-abu keemasan
atau bron. Tak ketinggalan pula di atasnya terdapat sebuah aksesoris terbuat
dari kuningan, yang menghiasai tungkup dari mimbar. Mata saya pun masih
mengarah dengan garis horizontal menikmati suasana yang ada didalam masjid dan
sampai akhirtnya tertuju pada sebuah empat tiang besar yang berada di tengah
masjid yang merupakan 22 tiang bulat lainya yang bercat merah tua dari
bonggol kayu jati uniknya tiang ini
tidak melekat dengan tembok dari bangunan tersebut. Sampai akhirnya mata pun
mulai melihat kearah vertikal dan melihat atap masjid, yang terdiri dari tiga
tingkatan, yang menggambarkan tiga amalan yang tidak ada putusnya sampai kiamat
nanti. Dimulai dari amal jariyah, ilmu yang bermanfaat dan doa anak yang soleh.
Penambahan Sururi. Setelah saya melihat-lihat bagaian dalam masjid saya
memutuskan untuk keluar masjid untuk mencari makan, ketika saya melangkah
keluar saya melihat sebuah tempat penyimpan Al-Quran yang unik dan terdapat
tulisan Jodang pada tahun 1745 M, Jodang sendiri dalam masyarakat jawa
merupakan sebuah tempat seserahan dari seorang mempelai laki-laki kepada
seorang mempelai perempuan yang berisi bahan makanan yang akan diberikan kepada
keluarga calon mempelai permempuan.
Mimbar yang ada di Masjid
Al-Mubarok dengan ukiran bunga serta warna emas dan merah yang mendominasi, terdapat
sebuah aksesoris terbuat dari kuningan, yang menghiasai tungkup dari mimbar.
Jodang
tempat seserahan dari seorang mempelai laki-laki kepada seorang mempelai
perempuan yang berisi bahan makanan yang akan diberikan kepada keluarga calon
mempelai permempuan yang sekarng digunakan sebagi tempat Al-Quran.
Atap bagunan Masjid yang terdiri
dari tiga tingkatan, yang menggambarkan tiga amalan yang tidak ada putusnya
sampai kiamat nanti. Dimulai dari amal jariyah, ilmu yang bermanfaat dan doa
anak yang soleh.
Bentuk ukiran yang berupa bunga bentuk
seperti bunga melati maupun buah manggis. Dengan makna Keduanya itu
menggambarkan umat Islam yang mana manggis, manis dalamnya dan lembut luarnya.
Seperti umat Islam yang manis budi pekertinya dan lembut perilakunya.
Begitupula dengan melati yang harum jika dinikmati.
Cobalah mengenal daerah
sekitarmu terlebih tokoh yang berjasa dalam daerahmu sebagai bentuk cinta tanah
air, tidak hanya sekekedar nongkrong dan berjalan-jalan di daerah sekitar mu
tetapi cobalah lebih peka dengan suatu hal yang sangat uget dalam daerah
tersebut. Sebagai sebuah catatan singkat saya cobalah kalian pahami itu ???
Langganan:
Postingan (Atom)