Selasa, 31 Oktober 2017

Mudahnya ceki-ceki fashion di Online shop

Salisa- 28 Oktober 2017 _Salisatul Azizah_ “ Human Interest”
Mudahnya ceki-ceki fashion di Online shop!
Tulungagung-Online Shopping, yang biasanya banyak dilakukan oleh para wanita dan pria yang tidak mau rempong dalam masalah belanja.
Online Shop? Hampir semua orang saat ini  mengenal dan familiar dengan kata online shop, apalagi untuk para wanita. Online shop adalah toko online yang mempermudah masyarakat untuk mendapatkan barang-barang yang mereka cari atau yang mereka inginkan. Hanya dengan membuka internet atau hp saja kita bisa belanja tanpa harus keluar rumah.
Online shopping atau bisa disebut juga dengan belanja daring. Online shopping adalah kegiatan pembelian barang dan jasa melalui media internet. Sebelum belanja seorang pembeli bisa melihat terlebih dahulu barang dan jasa yang akan dia beli, melalui web yang dipromosikan oleh penjual. Kegiatan belanja daring ini merupakan bentuk komunikasi baru yang tidak memerlukan komunikasi tatap muka secara langsung, melainkan dapat dilakukan secara terpisah dari dan keseluruh dunia melalui media notebook, komputer, ataupun handphone yang tersambung dengan layanan akses internet. Belanja daring adalah salah satu bentuk perdagangan elektronik yang digunakan untuk kegiatan transaksi penjual ke penjual ataupun penjual ke konsumen.
Belanja daring pertama kali dilakukan di Inggris pada tahun 1979 oleh Michael Aldrich dari Redifon Computers. Ia menyambungkan televisi berwarna dengan komuter yang mampu memproses transaksi secara realtime melalui sarana kabel telpon. Sejak tahun 1980, ia menjual sistem belanja daring yang ia temukan di berbagai penjuru inggris.
Di Indonesia, sendiri belanja daring semakin hari semakin menunjukkan perkembangan yang signifikan. Belanja daring, tidak hanya dimonopoli oleh belanja barang, namun juga layanan jasa seperti perbankan yang memperkenalkan teknik e-banking. Melalui teknik e-banking pelanggan dapat melakukan kegiatan seperti transfer uang, membayar tagihan listrik, air, telepon, internet, pembelian pulsa, pebayaran uang kuliah dan lain sebagainya.
Di Indonesia untuk pembelian suatu barang dengan online shop mengalami perkembangan yang cukup pesat. Mulai dari situs yang menjual handphone, gitar, butik, toko buku, makanan, bahkan hingga ke alat elektronik pun mulai dirambah oleh layanan belanja daring.
Salah satu media yang menampilkan belanja daring adalah blog. Blog merupakan layanan web gratis, dimana pelaku usaha daring menggunakan blog sebagai toko online yang ia punya untuk menjual sekaligus mempromosikan barang dan jasa yang ia tawarkan kepada calon konsumen. Karena sifatnya yang mudah dikostumisasi oleh penggunanya, maka belanja daring melalui media blog cukup riskan karena pembeli cukup sulit mengetahui reputasi dari penjual. Biasanya penjual mengunggah bukti-bukti transfer yang ia miliki sebagai bentuk jaminan kepada pelanggan bahwa ia merupakan penjual terpercaya.
Ada banyak situs web yang menyediakan layanan belanja daring baik web lokal maupun web internasional. Biasanya terdapat keranjang belanja, dimana calon pembeli dapat memilih produk yang akan dibeli. Selain dengan keranjang belanja, pembeli juga dapat langsung menghubungi penjual agar transaksi langsung dapat dilakukan melalui telepon atau email. Ada banyak hal yang dapat dilakukan di layanan belanja daring melalui web, diantaranya yang terkenal adalah lelang. Lelang merupakan kegiatan belanja daring di mana pembeli penetapkan batas bawah suatu harga yang hendak dilelang. Kemudian sang pembeli yang tertarik dapat menawar (biasa disebut bidding) sesuai kelipatan yang diajukan. Lelang biasanya dibatasi pada periode tertentu, sehingga pembeli dengan nominal tertinggi dinyatakan berhak membeli barang yang ia inginkan sesuai sesuai dengan harga yang ia ajukan.
Seiring dengan maraknya pertumbuhan situs jejaring sosial di dunia, media social networking ini juga dilirik oleh pelaku belanja daring untuk memasarkan produknya. Penjual akan mengunggah barang yang ia tawarkan kemudian disebarkan melalui messaging atau fitur photo sharing. Bentuk penawaran ini merupakan perkembangan dari media katalog yang tadinya disebarkan oleh bentuk media cetak perbulan, kini disebarkan melalui media katalog online yang penawarannya dapat diupdate kapan saja.
Belanja daring dapat dilakukan dengan cara melakukan window shopping pada web yang dituju. Kemudian, pembeli dapat mengklik barang yang diinginkan. Setelah itu pembeli kemudian dibawa kepada jendela yang menampilakn tata cara pembayaran yang disepakati dan kemudian setelah nominal uang ditransfer, maka penjual akan mengirim barang melalui jasa pos.
Dewasa ini, tata cara belanja online, dapat dilakukan semakin mudah. Ketika pembeli tertarik dengan barangyang dituju, ia cukup melakukan panggilan telepon dengan sang penjual ataupun mengetikkan sms sesuai aturan. Setelah pesan diterim, pembeli biasanya diharuskan mentransfer sejumlah uang ke rekening penjual dan barang yang dibeli pun akan dikirim, baik melalui kurir (jika wilayah pengiriman masih cukup dekat) atau pun melaui jasa pos.
Pembayaran dapat dilakukan baik menggunakan kartu debit, kartu kredit, PayPal, memotong pulsa pelanggan(untuk transaksi lewat hp), cek, maupun COD (Cash On Delivery) yaitu pembayaran yang ketika dilakukan ketika barang telah dikirim oleh penjual. Cash On Delivery biasanya dilakukan melalui tatap muka antara penjual dan pembeli; penjual dapat menunjukkan barangnya sehingga pembeli yang tertarik bisa meneliti barang yang akan ia beli. Pembelian semacam ini biasanya melakukan pembayaran secara langsung/uang kontan. Selain tatap langsung antara penjual dan pembeli, COD ini bisa dilakukan antara kurir dan pembeli; biasanya penjual hanya akan melayani COD apabila daerah pembeli masih dapat dijangkau oleh penjual.
Rurin salah satu penikmat online shop. Pertamakali dia melakukan transaksi pembelian barang melali online shop ketika dia dibangku perkuliahan. “lebih mudah melakukan pembelian melalui online shop dari pada harus mondar mandi cari toko ini cari toko itu tapi belum tentu cocok”, ucap wanita berumur 23 tahun tersebut. Banyak barang-barang yang telah dibeli rurin melalui belanja daring ini, antara lain ialah sepatu, sandal, alat make up, pakaian, dan lain sebagainya. Rurin merasa puas dengan belanja melalui online shop karena tidak menghabiskan terlalu banyak waktu dan bisa memanfaatkan waktu untuk kegiatan lainnya. Istilahnya hemat waktu, dengan berbelanja cukup 5(lima) menit saja sudah selesai. Rurin sekarang berprofesi sebagai staff managemenet di salah satu perusahaan di kota Malang. Dengan pekerjaannya yang sekarang dia bisa mencukupi kebutuhannya sendiri bahkan bisa membantu perekonomian kedua orang tuanya.
Ketika belanja di online shop Rurin juga pernah merasa kecewa dengan kualitas barang blanjaannya, karena tidak sesuai dengan apa yang ia fikirkan. Spesifikasi yang tertera dalam keterangan barangnya itu menyatakan bahwa barang yang ia beli itu adalah barang yang berkualitas bagus. Tapi, ternyata setelah barang itu diterima oleh Rurin, barang itu seperti barang KW 150. Rurin sangat merasa kecewa pada waktu itu, dan mulai saat itu Rurin berfikir bahwa dia harus lebih berhati-hati dan lebih teliti dalam membeli barang di online shop.
Rurin tidak hanya sebagai konsumen di online shop, dengan pengalamannya menjadi seorang konsumen sejati online shop dia memiliki inisiatif untuk menjalankan bisnis online shop tersebut. Sekarang dia tidak hanya sebagai pembeli tapi dia juga sebagai penjual, dia sebagai reseller di salah satu online shop terkenal di Indonesia. Meskipun dia tidak memiliki web sendiri dalam berdagang di online shop, tapi dia memiliki pembeli yang setia. Bahkan dia membuat kartu E-member bagi pembeli setianya, canggih kan.
Keuntungan belanja daring antara lain: pembeli tidak perlu mengunjungi tempat penjualan baik itu toko, butik, mall, dan lain sebagainya. Pembeli cukup klik web yang dituju dan memilih barang yang diinginkannya; pemilihan barang bisa dilakukan dari rumah atau kantor sehingga pembelian bisa dilakukan berjam-jam tanpa harus keluar rumah; penjual dapat menkan ongkos pembukaan toko karena melalui belanja online, penjual cukup memasarkan produknya melalui internet; pemasaran produk bisa mencapai seluruh dunia dengan biaya yang murah.
Kelemahan belanja daring: kualitas barang yang diinginkankadang-kadang berbeda kualitasnya dengan yang tercantum di website; rentan aksi penipuan dimana banyak kasus ketika pembeli telah mengirim sejumlah uang yang disepakati, barang yang dibeli tidak dikirim; rentan rusak atau pecah karena media pengiriman adalah pos; rentan aksi pembobolan rekening karena pembayarn dilakukan melalui internet; marak aksi spamming karena setelah pembeli melakukan registrasi, penjual cenderung selalu mengirim katalog online melalui email pembeli dan hal ini cukup mengganggu privasi masing-masing pembeli dan penjual.  
Mudahnya berbelanja di Online Shop. Dengan berkembangnya teknologi yang semakin canggih, membuat masyarakat menjadi lebih kreatif dalam memanfaatkan teknologi sekarang ini. Belanja apapun sekarang menjadi lebih mudah, tanpa repot-repot keluar rumah, tanpa repot-repot naik kendaraan, kesana kemari, macet, tanpa repot-repot kepanasan dan membuang banyak waktu. Sekarang teknologi lebih canggih, banyak aplikasi-aplikasi Online Shop yang menawarkan barang-barang yang stylish dan kekinian kalau bahasanya anak sekarang.
Bukan hanya masyarakat kota yang bisa mengakses toko online. Bahkah masyarakat dari desa terpencil pun lebih memilih belanja online sekarang, mungkin selain tempatnya yang jauh dari tempat belanja, akan lebih simple juga dalam berbelanja. Karena lebih mudahnya dalam menggunakannya, kegiatan belanja ini tidak perlu menggunakan waktu khusus. Bahkan belanja di online shop ini bisa dikerjakan sembari mengerjakan pekerjaan rumah, seperti saat sebelum cuci piring ataupun sebelum tidur, atau sambil ngantor, ataupun yang lain. Tidak perlu waktu khusus bukan.
Hermin adalah salah satu wanita yang gandrung dengan belanja di online shop. Setiap ada model fashion terbaru, dia selalu buru-buru searching-searching di online shop. Dia memilah dan memilih baju, celana, rok, sepatu, sandal yang pengen ia beli di toko online tersebut. Apapun yang ia butuhkan, dia langsung menghampiri laptop/handphone yang terhubung dengan internet untuk ngechak dan berbelanja di online shop. “saya lebih mudah berbelanja di online shop, karena lebih hemat waktu, dan stayle yang ada di toko online juga tidak kalah dengan baju-baju yang ada di butik terkenal” begitu ucapan dari wanita yang bekerja sebagai drafter di salah satu perusahaan di kota Trenggalek.
Pekerjaanya drafter membuatnya tidak ada waktu untuk berbelanja di luat rumah/kantor. Dengan pekerjaannya yang mengikat ini dia tidak ada banyak waktu luang untuk menghibur diri dengan belanja-belanja di luar sana. Maka dari itu wanita asli Trenggalek ini memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya. Dengan memanfaatkan waktu untuk berbelanja di online shop untuk menghibur dirinya yang penat akan perkerjaan di kantor yang menumpuk.
Setiap hal apapun, pasti ada kelebihan dan kekurangannya. Jadi kita sebagai masyarakat yang bijak harus lebih berhati-hati dalam melakukan apapun dan harus lebih cerdas lagi.

Jasa Tambangan Mbah Wondo


Jasa Tambangan Mbah Wondo
Oleh:
Fatkuljanah/17304153009


Hidup adalah perjalanan yang harus dihadapi, tak seorangpun dapat menghindari takdir Tuhan. Salah satunya adalah Pak Suwondo, laki-laki berusia 88 tahun yang lebih dikenal dengan nama Mbah Wondo. Ia menjalani hidupnya dengan bekerja sebagai nahkoda perahu di kali Berantas dengan  penuh dengan cinta. Perahu yang mengantarkan banyak orang menyebrang dari Desa Sumber Pucung ngantru Tulungagung ke Desa Kalibata untuk beraktifitas . Perahu ini tidaklah besar, penganmannyapun tidak se lengkap perahu-perahu besar lainnya. Namun demikian perahu ini sangat bermanfaat bagi masyarakat. Perahnya mampu menampung 11 sampai 13 motor dalam sekali jalan menyebrang sungai. Untuk menuju perahu, penumpang harus melewati jalan terjal yang cukup nyaman  sejauh 1km.  Jalan tidak beraspal dan berukuran sedang. Pohon bambo yang rimbun membuat suasana jalan sejuk dan tidak panas, 500 meter sebelum perahu ada tebing sawah sedalam 5 sampai 8 meter yang dibatsi dengan pohon-pohon berukuran sedang.
Kakek Tua itu terlihat sehat dan bugar, diumurnya yang sudah tidak muda lagi, ia tetap bekerja keras untuk menghidupi keluarganya. Ia tidak memasang tarif mahal bagi pelajar dan mahasiswa. Tarif untuk sekali menyebrang hanya Rp 1000,-, harga yang sangat bersahabat dengan kantong pelajar dan mahasiswa. Sedangkan Rp 2000,- untuk yang lainnya. Semata-mata Kakek tua itu tidak hanya mencari keutungan tetapi membantu para penumpang dengan memasang tarif yang murah dibandingkan yang lain.
Kegiatan sehari-hari Mb Wondo adalah menjadi nahkoda di perahu mininya. Ia adalah bapak dari 5 orang anak yang semuanya sudah berkeluarga dan tinggal di rumah masing-masing. Mbah wondo hanya tinggal berdua dengan Istri tercintanya yang dinikahi sejak 45 tahun silam. Setiap hari Ny. Wondo mengirim makanan untuk suami tercintanya. Pekerjaan yang sangat mulia membuat Mbah Wondo harus sarapan dan makan siang di perahu. Jika hari sudah mulai senja, sekitar jam 4 sore maka  perahunya akan di operasikan oleh anak sulungnya. Jarak rumah Kakek Tua itu sekitar 1km dari Tambangan, istilah tambangan adalah bahasa sebutan dari masyarakat yang artinya penyebrangan.
Kegigihan dan motivasi Mbah Wondo dalam bekerja tidak semata-mata untuk mendapatkan uang, tetapi sebagai seorang manusia yang masih bisa bergerak, sebagai orang tua yang masih bisa mengerjakan sesuatu. Mbah Wondo bekerja dengan ikhlas tanpa mengharapkan bantuan darii anak-anaknya. Ia memmilih menekuni pekerjaan ini sejak Presiden Susilio bambang Yudoyono menjabat sebagai presiden. Sejak saat itu dia memilih menjadi nahkoda perahu di kalai berantas dan tidak tergantung pada anak-anaknya.
Di era kehidupan yang semakin menantang, banyak para anak muda jaman sekarang yang pengangguran. Mbah Wondo yang berusia hampir 100 tahun patut diacungi jempol dan menjadi inspirasi bagi generasi muda. Bagaiama seorang laki-laki yang sudah tua mau bekerja keras sedangkan banyak anak muda yang manja hanya tahu dan menginginkan yang enaknya saja. Keadaan seperti ini sangat memprihatinkan. Oleh karenanya kerja keras Kakek Tua ini ia tularkan kepada anak-abak muda maupun orang yang menjadi penumpangnya.
Jalan menuju perahu tidaklah mudah, jalannya bergeranjal dan gelap dengan rerimbunan bamboo, di tepi jalan juga ada tebing sawah sedalam 5 samapai 8 meter. Namun penumpangnya selalu ramai dan banyak.  Kebanyakan dari penumpang adalah para siwa dan mahasiswa. Mbah Wondo mematok tarif Rp 1000,- untuk pelajar dan mahasiswa serta Rp 2000,- untuk penumpang selain pelajar dan mahasiswa.
Perahu Kakek Tua itu sudah tua, terbuat dari besi dan kayu. Perahu itu adalah perahu warisan sejak jaman Balanda. Sejak saat itu menjadi warisan turun temurun hingga samapai pada Mbah Wondo. Perahunya ada  tidak ada pembatas kayu yang disladangkan seperti perahu-perahu lainnya. tetapi disediakan tempat duduk bergubuk sederhana di tengahnya. Fasilitas itu biasanya difanfaatkan oleh penumpang untuk duduk menyandarkan bokong dan menikmati keindahan alam sekitar.   
Tempat menyebrang yang murah itu juga banyak memberikan ilmu kehidupan, Mbah Wondo sering menceritakan pengalaman hidupnya yang sudah lama hidup di dunia ini kepada para penumpang, ia sangat ramah kepada semua penumpang.  Ia juga menceritakan rahasia awet mudanya serta kesehatannya di usia yang sudah tua ini kepada penumpang. Ia selalu menjaga komunikasi yang baik dengan sang Istri, laki-laki yang demokrasi, percaya terhadap Istri tanpa menaruh rasa cemburu sedikitpun. Sehingga kehidupan keluarganya menjadai aman, damai dan penuh bahagia dan penuh dengan syukur.
Dibandingkan dengan tempat penyebarangan lainya, perahu milik Pak Wondo sangat jauh lebih murah. sehingga banyak yang menggunakan jasa ini untuk menyebrang. Kegiatan operasi perahu berlangsung mulai jam 5 pagi samapai jam 9 malam. Perahu ini juga tetap beroperasi meskipun hujan, asalkan arus masih bisa bersahabat. meskipun tenaga dan jiwa yang lelah, perahu ini tetap beroperasi mengingat banyak orang yang ingin menyebrang dan membutuhkan penyebrangan ini. Kakek Tua itu tidak ingin mengecewakan para penumpangnya. Ia merasa kasian dan tidak enak hati pada orang-orang yang ingin menyebrang jika perahunya di tutup.
Saat di malam hari atau menjelang senja sore, anak sulungnya yang menggantikannya mengoperasikan perahu. Anak sulungnya sangat ramah meskipun ia tuna wicara. Ketika penumpang bisa berkomunikasi dengannya, ia sangat bahagia, ia selalu membalas senyum dan mengacungkan jempol saat sudah sampai di dermaga. Kehidupan memang tidak bisa ditebak, ia jujur dan bertanggungjawab terhadap penumpang serta hidup dengan perekonomiannya yang berkecukupan.
Mencari uang tidaklah mudah, tahun demi tahun semakin banyak manusia  yang membutuhan pekerjaaan. Namun juga banyak anak-anak muda yang pengaguran hidupnya hanya tahu tentang bagaimana menerima uang tanpa tahu bagaiamana cara mendapatkan uang. Mbah Wondo adalah salah satu manusia yang memiliki harapan hidup tinggi dan bekerja keras, ia masih bekerja di usia yang tidak bisa dikatakan muda lagi, ia tidak mau bergantung dengan orang lain, meskipun sebenarnya ia merupakan orang terkaya di kampungnya, tetapi sikap ramah dan rendah hatinya tetap membuatnya bekerja keras dengan tetap menjadi nahkoda di usianya yang sudah tua.
Upaya manusia untuk memenuhi hidupnya adalah dengan bekerja dan menjalin hubungan dengan manusia lainnya. Menjadi seorang yang produktif adalah pilihan hidup. Semangat hidup dengan terus menghasilkan karya dan bermanfaat untuk kehidupan orang lain merupakan hal yang baik. “urip ki mung sepisan neng ndonyo, mulo kowe dadi bocah ki ajo sapenak e dewe” tutur Mbah Wondo saat menasehati anak-anak muda yang menyebrang dengan perahunya.
Kehidupan Mbah Wondo sesungguhnya tidaklah sulit tetapi ia tidak ingin bergantung dan menyusahkan orang lain meskipun itu adalah anak-anaknya sendiri. Selama ia masih bisa merangkak, ia akan tetap bekerja supaya mendapatkan “aji diri” sebagai orang tua. Kehidupan hanya sekali jika dibuat untuk bersenang-senang yang uidak beearti dan tidaj pula berkualitas jelas malah justru merugikan diri sendiri. Urusan dunia yang penuh dengan drama manusia disikapi Mbah Wondo penuh dengn tanggugjawab dan persiapan.
Kehidupan di dekat sungai sangat Indah, banyak ikan Nila dan burung-burung cantik banyak hidup di sekitar tambangan. Biasanya ada saja orang yang mencari ikan di sana. Ikannya cukup banyak dan besar. Apalagi jika pladu yakni ketika air dibendungan Karangkates di buka, maka banyak ikan yang pingsan berhamburan. Di tempat Mbah Wondo akan banyak orang yang mencari ikan, menapkan ikan dengan mudah karena ikannya sudah tewas. Kegiatan ini selalu ramai dan dinantikan  warga pucung bahakan orang dari luar desa.
 Kakek Tua yang selalu membatu anak kuliahan dan para pelajar dalam mengemban ilmu, dengan menyebarangkan saat berangkat serta pulang dengan selamat. Meskipun banjir atau hujan deras sedang melanda. Jika perahu tetap memungkinkan berlayar dan masih dalam keadaan yang tidak berbahaya sertan aman maka Mbah Wondo akan tetap mengoperasikan perahunya. Maklum disitulah tempat yang paling murah serta jarak dan jalan yang efektif dan dibuthkan banyak pihak.
Perjalanan menuju ke arah Kali Bata dari Pucung ataupun dari Kalibata menuju Pucung  menjadikan jarak tempuh menjadi lebih derkat. Meskipun jalannya tidak lebar tetapi pejuang hidup banyak menggunakan jasa Mbah Wondo. Proses penyebrangan juga sangat aman dan nyaman. Pemandangan di kali Brantas juga sangat bagus. Banyak burung dan ikan yang bisa dinikmati penumpang. Tumbuhan dan rumput hijau yang menghiasi pinggir kali. Sepanjang aliran kali yang Indah, bening dan arusnya tenang membuat para penumpang menjadi betah, apalagi ditambah angin semilir membuat rasa lelah hilang.
Perjalanan hidup terasa sangat menyenangkan, para mahasiswa dan pelajar menjadi riang. Menikmati indahnya alam dan gemericik air yang mengalir di kali Berantas, merangsang kebahagiaan dan memberi semangat meraih masa deapan. Kicauan burung menambah kekuatan menuju cita-cita serta sedikit ceramah dari Mbah Wondo. Dia juga menyarankan untuk para mahasiswa memiliki pasangan, supaya belajarntya benar-benar semangat atau ada moivasi kuat untuk ke kampus. Kehidupan anak-anak yang masih menerima uang dari orang tua, jangan semena-mena itu saran dai Mbak Wondo.
Kegiatan menambaang oleh mbah Wondo dilakukan sudah sejak tahun 2005, menekuni pekerjaan ini dengan tarif Rp 1000,- hingga saat ini dan baru berlaku Rp 2000,- untuk selain pelajar dan Mahasiswaa setelah lebaran tahun ini. Kegiatannya mencerminkan bahwa Jasa Mbah Wondo juga ikut serta dalam mendukung pendididkan Indonesia, jelas terbukti dengan perbedaan tarif yang dikenakan kepada penumpang pelajar atau mahasiswa hanya Rp 1000,-. Serta di prioritaskannya mahasiswa dan pelajar saat sedang mengantri untuk disebrangkan terlebih dahulu. Jika penumpang hanya sedikit, tetapi penumpangnya adalah pelajar atau mahasiswa, Mbah Wondo tidak menunggu penumpang penuh tetapi langsung menyebrangkan para pelajar dan mahasiswa yang jelas mengejar waktu. Di tempat penyebrangan lainnya tarif minimal adalah 2000 sampai 3000 per motor, bagi kantong pelajar dan mahasiswa tarif di penyebrangan Mbah Wondo sangat mengurangi biaya transport dan terasa meringankan. Ini terlebih jika melewati jalan utama, maka jarak tempuh akan lebih jauh dan mungkin akan terjebak kemacetan. Sehingga tempat penyebrangan seperti perahu Mbah Wondo sangat membantu masyarakat khususnya di kalanagn pelajar dan mahasiswa.
Jika dilihat secara kasat mata, pekerjaan ini sangat mudah dan menjajkan tetapi ada hal-hal yang menjadi kendala juga dalam  merawat perahu. Jika tiba saatnya banjir dan hujan yang disertai angin maka perahu harus dijaga, karena ditakutkan tenggelam atau hanyut. Terkadang dermaga yang terbuat dari bambopun dimakan derasnya air sungai sehingga dermaga tenggelam atau hanyut, rusah dan membutuhkan perbaikan. Tidak hanya itu, naik turun volume air membuat Mbah Wondo harus menaikkan dan menurunkan dermaga sesuai dengan tingkat ketinggian air.

Ketika Idealisme Membuat Sang Perantau ‘Hijrah


Source: Dok Pribadi

Apakah yang ada di benak seseorang ketika mulai beranjak dewasa dengan meninggalkan kampung halaman yang dicintai? Apakah untuk mencari kehidupan yang lebih baik?  Untuk mencari pengalaman hidup? Atau adakah tujuan lainnya? Tujuan, maksud dan keinginan seseorang memang berbeda-beda dan tidak selalu sama. Perjalanan hidup menjadi dewasa merupakan hal yang pasti dilalui oleh setiap manusia yang ada di dunia. Perjalanannya sendiri juga pasti dilalui dengan berbagai macam cara. Baik dengan cara yang mudah maupun sulit. Perjalanan yang sulit dalam hidup tentunya akan dijumpai oleh setiap manusia. Akan seperti apa kehidupan seseorang selanjutnya, hasilnya tentu akan di dapat dari seberapa cerdas dan bersyukurnya manusia terhadap apa yang Tuhan beri kepada mahluk ciptaanya, yakni kita sebagai manusia yang juga sebagai mahluk paling sempurna yang pernah Allah ciptakan.
Hiruk pikuk aktivitas masyarakat setiap hari di jalan penghubung antara Kabupaten Blitar dan Kabupaten Kediri di bulan November ini sangat terasa. Santri-santri berseragam yang berangkat dan pulang dari pondok pesantren, orang-orang yang datang dan pergi dari pasar entah berbelanja atau sekedar menjual sayuran hasil panen, anak-anak sekolah yang berangkat setiap pagi dan pulang di siang harinya, sudah menjadi keseharian serta rutinitas yang terus dilakukan bagi sebagian masyarakat di Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Di malam hari, udara dingin yang menyelimuti menjadi suasana yang tidak pernah didapat dari tempat lain, Sayup-sayup terdengar suara para santri mengaji. Sholawat pun tidak jarang terdengar, suara riuh kendaraan yang lewat di sepanjang jalan seolah menjadi pelengkap malam bagi para pedagang kaki lima yang ada di sekitar. Gelak tawa para pengunjung kios-kios dan warung serta kedai-kedai pun turut melengkapi perjalanan sang malam.
Udanawu, Kabupaten Blitar, daerah tempat tinggalnya saat ini memang tidak sepi seperti pertama kali ia membuka usaha lima tahun lalu. Berbagai macam kedai, kios dan warung makanan yang menjual beraneka ragam makanan dan minuman mulai bermunculan saat ini. Mulai dari minuman ringan hingga makanan berat, mulai dari kios-kios franchise atau kios-kios waralaba yang berderet di kanan kiri jalan, kedai-kedai kopi, warung-warung pedagang kaki lima, hingga mini market banyak berdiri di sepanjang sisi jalan. Setelah ia memulai usaha pada tahun 2012 lalu, banyak yang mulai tertarik untuk membangun usaha disana karena mengetahui respon dari konsumen yang ada tidak terlalu buruk. Beberapa orang tertarik untuk turut memiliki bisnis di sana, terutama usaha di bidang kuliner. Namun ternyata, para calon  pengusaha-pengusaha kuliner yang baru berdiri disana beberapa diantaranya justru adalah anak muda yang sering nongkrong di angkringan dan warung makan milik salah satu seorang perantau asal Banyuwangi, Moh. Ali Syaifulloh atau yang biasa dipanggil Ali.
ANGKRINGAN KPK DAN LELE SEMAPUT
Ali, begitu ia disapa sehari-hari oleh para kerabatnya, dikenal sebagai pedagang yang ramah dan mudah berbaur dengan siapa saja, ia adalah pemilik Angkringan KPK dan Warung makan Lele Semaput yang beralamatkan di Jalan Lintas antara Kabupaten Blitar dan Kabupaten Kediri, tepatnya di depan pintu gerbang pondok pesantren yang dikenal sebagai pondok Mantenan. Pria kelahiran tahun Mei 1969 ini adalah seorang perantau yang lahir dan tumbuh besar di Banyuwangi, yang juga berasal dari Banyuwangi. Ia baru pindah ke Udanawu, Blitar tempatnya ia tinggal kini pada bulan Febuari 2012 dan memulai usaha yang saat ini dijalaninya pada Oktober 2012. Usaha yang digelutinya kini pada awal berdiri tentunya sangat berbeda dengan yang ada saat ini. Dari segi suasana maupun tempat yang digunakan untuk berjualan berbeda dari lima tahun yang lalu, saat ia pertama kali membabat lahan untuk memulai usaha di bidang kuliner yang saat ini menjadi sumber rezeki bagi keluarganya.  Tentu, sangat sangat berbeda.
Usaha yang didirikannya pada masa-masa awal mendirikan dulu, konsep yang dimilikinya adalah untuk membuat angkringan seperti di Jogja, mengingat ia penah menjalani hidup selama dua tahun di Jogja, namun konsep angkringan yang sama seperti dimiliki di Joja apabila di terapkan di Udanawu, dirasa belum cukup dan pas. Perbedaan kebiasaan masyarakat sekitar serta perbedaan golongan masyarakat dirasa kurang tepat jika disandingkan dengan model angkringan yang murni sama seperti pada aslinya. Masyarakat Udanawu sebagian besar adalah para petani yang tidak mengetahui apa itu angkringan karena memang konsep angkringan berasal dari Jawa Tengah. Mengetahui kurang cocok dengan konsep yang seperti itu, ia tidak kehabisan akal, di tahun selanjutnya ia menambah menu yang ada dan berpindah lokasi ke tempat yang sedikit lebih luas dari tempat sebelumnya dan tempat tersebut masih ditempati hingga saat ini. Menu baru yang di usung adalah pecel lele yang diberi nama lele semaput. Karenanya, angkringan yang dimilikinya juga di beri nama lele semaput.
Keberadaan lele semaput sebagai menu baru ternyata di sambut baik oleh para konsumen. Mengingat warung makan Lele Semaput merupakan warung pecel lele pertama di sekitar kawasan Udanawu Blitar. Lele semaput menjadi favorit bagi sebagian pembeli, kebanyakan pembeli mengatakan apabila mereka penasaran dengan apa yang disebut dengan lele semaput.  Sebenarnya, menurut penuturan sang pemilik usaha, lele semaput adalah nama untuk lele yang di gunakan. Semaput dalam bahasa Jawa berarti pingsan. Mengapa dinamakan demikian karena lele sebagai bahan utama makanan yang di produksi sebelum di bersihkan dipukul terlebih dahulu di bagian kepalanya hingga ikan lele benar-benar pingsan dan mati. Seperti yang diketahui, ikan lele memiliki patil di sisi kanan kiri siripnya yang dapat melukai tangan bila ikan lele tidak benar-benar pingsan atau mati. Itulah menagapa ikan lele yang digunakan dinamakan lele semaput. Selain itu, menurut para konsumen, sambal yang digunakan di lele semaput enak dan berbeda dari yang lainnya. Ali menuturkan apabila sambal yang digunakan untuk lele dibuat mendadak sebelum disajikan, bukan sambal yang siap makan. Menjaga ke segaran bahan-bahan dalam makanan tentunya dapat mempengaruhi cita rasa makanan yang di buat, untuk saat ini lele semaput hanya ada di kawasan pondok pesantren Mantenan, Udanawu, Blitar. Penyajian lele semaput pun juga masih menggunakan cobek batu sebagai wadah dari lele, maupun lauk lainnya yang dipenyet bersama sambal. Sambal yang disediakan pun beragam mulai dari sambal tersi, sambal tomat, ataupun sambal bawang, sesuai request dari para pembeli. Menu yang disuguhkan tentunya tidak hanya lele semaput, tetapi juga tersedia ayam goreng, tempe penyet, sate telur puyuh, ceker dan kepala pedas, sate jeroan, semur sayap ayam, nasi kucing, gorengan, kopi, serta berbagai macam minuman lainnya. Dapat dikatakan bahwa adanya warung lele yang ia dirikan menjadi salah satu sebab warung-warung lainnya turut berdiri.
SISI LAIN SANG PERANTAU
Menjadi seorang pendatang di Blitar, tentunya bukan tanpa alasan dilakukannya. Sebenarnya Blitar juga merupakan tempat tinggalnya. Kepindahannya ke Blitar dapat dikatakan sebagai kepulangan kembali dirinya ke tanah nenek moyangnya, kakek dan neneknya berasal dari Blitar. Namun selama ini, ia dan keluarganya justru tinggal lama di Lampung daerah tempat tinggal istrinya.
Hari berganti, bulan demi bulan, tahun demi tahun. Perjalanan panjang kehidupan yang dilaluinya mengukir banyak pengalaman. Salah satunya sebab dirinya menjadi seorang wirausaha kini, ternyata juga memiliki kisah sendiri. Kisah yang banyak disikapi dengan wajah heran setiap orang yang mendengarnya. Pasalnya ia meninggalkan pekerjaan tetapnya di Lampung ketika pindah ke Blitar, yakni sebagai Pegawai Negeri Sipil. Tentunya hal tersebut membuat setiap orang yang mengetahui ceritanya sangat heran. Mengapa ada seseorang yang rela meninggalkan pekerjaan yang jelas-jelas dapat menunjang masa tuanya kelak. Pegawai Negeri Sipil juga adalah pekerjaan yang di idam-idamkan oleh sebagian besar orang. Bahkan banyak orang yang mengorbankan uang untuk membayar demi bisa menjadi PNS. Namun bagi Ali ada alasan tersendiri mengapa ia melakukan hal yang diangap ‘gila’ bagi sebagian orang.
Sebagai perantau, tentunya perpindahan sudah menjadi hal yang biasa dilakukan oleh dirinya. Dimulai ketika ia lulus PGA atau Pendidikan Guru Agama (yang saat  ini sudah di generalisasi sebagai Sekolah Menengah Kejuruan), ia sudah bertekad untuk keluar dari rumah dan merantau ke daerah lain, sebagai laki-laki tertua yang ada di keluarga ia berpikir untuk tidak menyusahkan orang tuanya saat itu. Selepas lulus dari sekolah ia melancong ke Ibukota Surabaya. Ia bertekad untuk melanjutkan studinya ke jenjang yang lebih tinggi dengan bekerja secara mandiri. Akhirnya ia menemukan pekerjaan pertamanya di daerah tempatnya merantau yakni sebagai penjaga angkringan. Ia menjaga angkringan yang dimiliki oleh seseorang. Hasil penjualanya akan dibagi dua oleh si pemilik. Hal tersebut menjadi pengalaman pertama ia bekerja sebagai penjual makanan yang saat ini menjadi mata pencahariannya. Hingga tanpa terasa uang yang di dapatkannya dari berjualan tadi sudah mencukupi untuk daftar dan membayar uang kuliah. Hingga di tahun-tahun berikutnya, ia berkuliah sambil bekerja. Sesuatu yang diimpikannya ketika pertama kali meninggalkan rumah. Baginya dengan seperti itu, ia sedikit mengurangi beban yang ditanggung oleh kedua orangtuanya.
Selanjutnya, selepas lulus dari kuliah ia kembali melancong ke daerah Sumatra, tepatnya di Lampung mengikuti sang kakak sepupu yang memang sudah berdomisili dan berkeluarga di sana. Di Lampung ia membantu usaha yang dimiliki oleh kakaknya. Disana, ia juga menemukan jodohnya, ibu dari anak-anaknya kini, pendamping hidupnya untuk di masa-masa senang maupun sulit. Menikah pada Juli 1995 dan dikaruniai anak pertama pada tahun 1996. Kehidupan berumah tangga ia jalani dengan bekerja sebagai penjual sepatu dan tas di pasar. Menurutnya, pekerjaan apapun yang bisa dikerjakannya akan ia kerjakan. Beralih Tahun, di usia pernikahan yang masih tiga tahun ia dan istri serta sang anak melancong kembali ke Yogyakarta. Disana ia bekerja di tempat produksi barang-barang meubel seperti kursi, almari, meja dan lain sebagainya. Hanya bertahan selama dua tahun di Jogja, akhirnya ia kembali lagi ke Lampung bersama keluarga. Beberapa waktu setelah kembali ke Lampung ia mengikuti tes calon Pegawai Negeri Sipil yang di adakan oleh Dinas Pendidikan, juga yang diadakan oleh  Departemen Agama. Dari keduanya, ia dinyatakan lulus dan diterima sebagai Pegawai Negeri Sipil oleh Departemen Agama pada tahun 2004 dan ditetapkan menjadi seorang guru di salah satu Madrasah Ibtidaiyah di daerah Jepara, Lampung Timur.
Menjadi Pegawai Negeri Sipil memang menjadi tujuan serta goal of life bagi sebagian orang. Pandangan menjadi pegawai negeri dengan segala kemudahan yang di dapat oleh para PNS memang menjadi sesuatu yang menggiurkan bagi kebanyakan orang. Memiliki pekerjaan tetap yang di jamin oleh negara juga dirasa sangat ideal bagi semua orang. Hari tua yang dijamin oleh negara, fasilitas kesehatan yang memadai, tunjangan-tunjangan bagi keluarga dan di hari raya, serta gaji ke tiga belas yang pasti didapatkan setiap tahunnya. Hal tersebut juga dirasakan oleh Ali ketika ia masih menjadi Pegawai Negeri Sipil. Segala fasilitas yang ia dapatkan karena menjadi salah satu pegawai negara pernah ia rasakan selama kurang lebih sembilan tahun, hingga ia memilih keputusan besar yang benar-benar mengubah kehidupannya di sembailan tahun belakangan. Ia memutuskan untuk melepas status pegawai negeri yang ia sandang. Keputusan tersbut bukan tanpa alasan, ia melakukan hal tersebut karena rasa idealis yang dimilikinya terlalu kuat muncul. Dalam pekerjaannya sebagai pegawai negeri di instansi sekolah selain sebagai guru ia juga ditunjuk sebagai staff dibagian keunangan. Melalui pekerjaan tersebut banyak tuntutan dari atasan ketika ada pengawas yang datang ke sekolah tempatnya bekerja, suruhan untuk memalsukan data-data yang ada pun di rasakan olehnya. Atas kejadian yang sering dilaluinya tersebut, sedikit banyak ia sadar bahwa memang hal ia lakukan sekalipun itu adalah suruhan dari atasnya adalah kesalahan yang harus dipertanggung jawabkan kelak. Waktu pun berlalu hingga kepala sekolah yang ia percaya pensiun dan ia juga memutuskan untuk mutasi ke Blitar, tempat asal orang tuanya dahulu. Kedua orang tuanya juga kebetulan adalah seorang pegawai negeri. Pengurusan berkas-berkas kepindahan nya ternyata tidak semudah yang di bayangkan. Bolak-balik  Jakarta-Surabaya dilakukannya untuk mengurus surat kepindahan kerjanya, namun ternyata hal tersebut terkesan dipersulit oleh pihak kepengurusan mutasi, pungutan liar pun juga menadi makanan yang tidak terhindar dalam prosesnya. Hal tersebut yang menjadi alasan mengapa ia memilih untuk melepas kepegawaian negeri yang di milikinya. Ia sadar betul akan pekerjaannya memalsukan data yang dilakukan dahulu. Menurutnya, pekerjaan yang dilakukannya dulu adalah hal yang batil sehingga ia tidk mendapat keberkahan atas apa yang ia kerjakan.
Menurutnya, tidak ada yang salah dalam setiap pekerjaan, namun terkadang proses yang di lakukan dalam bekerja lah yang dapat menyebabkan pekerjaan menjadi tidak memiliki keberkahan. Pekerjaan apapun itu akan terasa lebih baik apabila kita melakukannya dengan kehati-hatian. Sering memang dirasakan oleh setiap orang yang sudah bekerja dengan keras namun rasa-rasanya apa yang dilakukan dan apa yang di dapatkan tidak seimbang. Hal itu mungkin terjadi karena pekerjaan yang dilakukan tidak memiliki keberkahan. Terkadang memang idealisme yang dimiliki seseorang membuat seseorag tersebut terlihat sedikit ‘gila’ bagi orang kebanyakan. Namun, dengan adanya ke’gila’an yang biasanya hanya dimiliki oleh sebagian orang tadi juga sedikit banyak pasti berpengaruh bagi kehidupan sosial yang dialami. Sama seperti yang di alami oleh Ali, banyak tetangga yang heran dan tidak habis pikir dengan apa yang ia perbuat dan lakukan. Bagaimana tidak, pekerjaan yang jelas-jelas dapat menunjang ia dan keluarganya di hari tua ia tinggalkan.
Hal yang dialaminya tidak ia sesali sekarang, tidak seperti dahulu ketika ia masih setengah yakin akan hal yang dilakukannya tersebut. Buktinya, kini ia masih sanggup untuk menghidupi seorang istri dan keempat anaknya yang masih menempuh pendidikan. Ia yakin bahwa rencana Tuhan tidak akan pernah meleset, memiliki usaha yang juga sekaligus hobinya tidak membuatnya putus asa sama sekali. Menjadi guru yang dilakukannya di sekolah formal dulu, menurutnya bisa dilakukan ia lakukan ke siapa saja dan dimana saja sekarang. Sungguh, semangat dalam melawan diri sendiri yang dimiliki olehnya merupakan hal yang sekiranya dapat dicontoh bagi seseorang yang ragu akan diri mereka sendiri. Usaha yang ia miliki juga terus berkembang dan ternyata menginspirasi para konsumen atau pelanggan-pelanggannya dalam hal apaapun termasuk untuk berwirausaha.


SECERCAH HARAPAN DEO, SI BOCAH PENCARI BUNGA KENANGA




Senin, 30 Oktober 2017

Keindahan Ranu Gumbolo dan Nyawangan Park menjadikan Tulungagung sebagai Kota Destinasi Wisata yang Menarik

Keindahan Ranu Gumbolo dan Nyawangan Park menjadikan Tulungagung sebagai Kota Destinasi Wisata yang Menarik

Oleh : Tika Avrila

" Mengerjakan tugas memang wajib namun treveling itu lebih 
dianjurkan "

" Mahasiswa ketika mendapatkan tugas maka wajib untuk mengerjakan 
tapi jangan sampai tugas yang di berikan dosen mengganggu waktu weekend mu untuk bermain bersama kerabat ataupun keluargamu, bersabarlah untuk para jomblo  atau single  kalian masih punya sahabat tenang jodoh pasti datang, yang penting menikmati  keindahan alam itu lebih indah dari pada berdiam diri di rumah"
 
Di Provensi Jawa Timur khususnya kota Tulungagung terdapat banyak tempat-tempat wisata yang dapat dijamu oleh para masyarakat Jawa Timur khususnya di Tulungagung. Tempat wisata dengan beragam macam keindahanya, ada pantai yang indah dengan biru laut dan langitnya serta keidahan butiran pasir yang mengiasinya, tak hanya itu di dalam laut juga  masih ada beragam macam jenis ikan mula kecil sedang dan besar yang hidup didalamnya. Ada pula pegunungan yang indah dengan hijau alamnya, dimana di sekitar pegunungan terdapat pohon-pohon ketika daun nya tertiup angin sepoi-sepoi akan menghasilkan udara yang segar, dan serangga-serangga yang beterbangan kesana kemari hinggap di bunga-bunga nan cantik rupanya. Ketika ada beberapa manusia yang ingin melakukan climbing atau yang hobi dengan climbing mereka pasti suka dan cinta dengan alam sehingga mereka akan menjaga keindahan alam tersebut. Sebab dengan mencintai alam mereka akan merasakan kenyamanan dan merasakan betapa indah suatu karya dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Sebagai manusia yang cinta dengan alam memang seharusnya untuk menjaga serta melastarikan alam yang telah di ciptakan oleh Tuhan, dengan begitu kita akan merasakan kedamaian yang abadi. Selain tempat wisata seperti pantai atau laut serta pegunungan ada juga taman dimana disitu terdapat berbagai macam tumbahan seperti pohon-pohon dan bunga-bunga yang indah rupanya. Dan bunga-bunga yang ada di taman itu ditata dengan rapi sehingga menjadi spot yang bagus untuk foto bersama kerabat, teman, keluarga ataupun pacar bagi yang tidak jomblo atau single.

Di Tulungagung banyak sekali tempat wisata ada pantai seperti Pantai Sine, Pantai Klatak, Pantai Coro, Pantai Pacar, Pantai Molang, Pantai Popoh, Pantai Brumbun, Pantai Sanggar, Pantai Ngalur, Pantai Lumbung, Pantai Kedung Tumpang, Pantai Pathok Gebang dan lain sebagainya. Ada juga pegunungan seperti Gunung Budheg dimana untuk mengakses tempat itu dibutuhkan waktu 3 sampai 4 jam untuk mendaki gunung dengan sekitar 600 mdpl. Namun jika ingin melihat sunrise harus mendaki pada pukul 3 pagi dan jika malamnya hujan pasti akan lebih bagus dan akan terlihat kabut seperti awan. Di Tulungagung tidak hanya ada pantai dan pegunungan saja tapi juga ada bendungan yang bisa dijadikan tempat wisata. Bendungan ini bernama Bendungan Wonorejo dimana menjadi bendungan terbesar di Asia Tenggara, dengan debit 15000 m3 per detik. Bendungan ini terletak di sebelah barat kota Tulungagung, tepatnya di desa Wonorejo kecamatan Pagerwojo. Bendungan ini berfungsi sebagai pembangkit listrik, pengairan, perikanan, tempat olah raga dan juga sebagai tempat rekreasi. Bendungan Wonorejo juga dilengkapi dengan beberapa prasarana seperti taman bermain, area pemancingan, penginapan dan sarana untuk hiburan. Hamparan air bendungan yang tenang dan berwarna biru menyapa siapapun yang berkunjung ke Bendungan Wonorejo, untuk mengakses Bendungan Wonorejo ini sejauh 12 kilometer dari Kota Tulungagung. Suasana sejuk di salah satu bendungan terbesar di Asia Tenggara itu selaras dengan suasana alam sekitarnya yang serba hijau dan rindang. Di kanan kiri jalan terhampar sawah dan deretan pepohonan.

Di sebelah Bendungan Wonorejo juga terdapat tempat wisata yang baru. Yakni Ranu Gumbolo tampat ini cocok bagi pecinta wisata alam karena di sini terdapat pemandangan hijau serta pohon pinus yang tumbuh dengan subur. Lokasinya berada di ketinggian sekitar 182 meter di bawah permukaan laut sehingga menjadikan Ranu Gumbolo memiliki udara yang sejuk khas pegununggan. Karena udara di sekitarnya sangat sejuk menjadikan banyak orang menyebutnya sebagai Surga di Balik Waduk atau Bendungan Wonorejo karena dimana tempatnya yang besebelahan.

Istilah Ranu Gumbolo sendiri berasal dari bahasa jawa kuno, Ranu diartikan ke dalam bahasa Indonesia yang berarti Danau. Kemudian Gumbolo memiliki arti pegunungan, jadi bila di gabungkan kedua kata tersebut berarti danau yang terletak di sebuah pegunungan. Sepintas nama Ranu Gumbolo ini sangat mirip dengan Ranu Gumbolo yang berada di kaki jalur pendakian di kaki gununng Semeru. Kedua objek wisata tersebut juga memiliki view yang hamper sama dan keduanya juga terdapat danau sebagai spot unggulanya. Selain itu pemandangan pegunungan dengan pepohonan yang asri dan terawat. Pesona keindahan alam Ranu Gumbolo yang berada di kaki gunung wilis ini menyihir banyak pasang mata. View Ranu Gumbolo ini banyak di gunakan untuk latar background preewedding atau pun bisa di jadikan sebagai spot untuk selfi. Fasilitas pun juga lengkap, terdapat hammock seperti ayunan yang bisa digunakan untuk tiduran, area pakir, area pemancingan, gazebo, rumah pohon, perahu wisata, taman bermain, warung makanan, toilet dan lainya. Pengunjung cukup mengeluarkan uang 5000 rupiah per orang sebagai tiket masuk wisata tersebut  dengan begitu dapat menikmati pesona alam pegunungan yang sejuk.

Di Ranu Gumbolo juga terdapat penyewaan perahu untuk berlayar menikmati keindahan alam sekitar waduk Wonorejo. Cukup membayar 7500 rupiah per orang bisa menikmati keindahaan satu kali putaran, namun juga bisa menambah jika menginginkanya. Ada juga rumah pohon yang bisa melihat keindahan Ranu Gumbolo dari ketinggian, dan hal ini merupakan suatu moment yang istimewa untuk di jadikan kenang kenangan.

Untuk mengakses tempat wisata Ranu Gumbolo ini  kurang lebih berjarak sekitar 24 km dari pusat kota Tulungagung. Yang lolakasinya tidak sulit ditemukan karena masih satu kawasan dengan Waduk Wonorejo tepatnya di Desa Wonorejo Kecamatan Pagerwojo Kabupaten Tulungagung Provensi Jawa Timur.   

   Selain Pantai, Pegunungan, Bendungan Waduk Wonorejo dan Ranu Gumbolo di Tulungagung juga terdapat tempat wisata sejenis taman yang mempunyai spot bagus untuk mengabadikan foto bersama kerabat ataupun keluarga wisata ini disebut dengan Nyawangan Park. Dimana terletak di Desa Nyawangan Kecamatan Sendang Kabupaten Tulungagung Jawa timur.

Nyawangan Park adalah suatu nama taman yang dibangun di daerah Sendang yang masih dalam kota Tulungagung. Untuk menjangkau tempat wisata itu dari kota Tulungagung kurang lebih membutuhkan waktu sekitar 45 menit. Jalanya cukup mudah sebab sepanjang jalan sudah terfasilitasi aspal walaupun ada beberapa jalan yang perlu di perbaharui ulang sebab aspalnya ada yang bergeronjal. Dalam menempuh perjalan akan melewati pemandangan yang indan hijau dan asyik nya berliku-liku. Untuk mengaksesnya tidak hanya bisa menggunakan sepeda motor namun juga dapat mengakses menggunakan mobil pribadi karena jalanya juga cukup  lebar untuk dilalui oleh mobil.  

Tulungagung tak henti-hentinnya menciptakan destinasi wisata yang unik. Kali ini di  Kecamatan Sendang terdapat tempat wisata yang menyatu dengan alam. Yaitu hutan pinus Nyawangan Park yang terletak di Desa Nyawangan Kecamatan Sendang Kabupaten Tulungagung Jawa Timur. Terdapat di atas bukti dengan pemandangan di sebalah kiri dan kanan. Tempat ini sangat cocok untuk warga dan para muda mudi. Terdapat berbagai macam bunga yang ditanam. Tersedia tempat selfi  yang unik. Seperti bunga dan rumput yang di tata berbentuk hati. Ada juga papan-papan tulisan lucu, rangkaian bunga yang berbentuk hati, rumah di atas pohon dan masih banyak lagi. Selain itu juga ada fasilitas yang lumayan lengkap seperti gazebo, ayunan, tempat parkir, warung makanan dan toilet. Nyawangan Park mempunyai tempat yang bagus dan lokasi yang lengkap. Di Nyawangan Park juga disuguhi pemandangan alam yang sangat indah. Rindangnya huta pinus menjadikan suasana terasa asri, juga dapat memandangi hamparan perbukitan yang di penuhi pohon-pohon pinus yang tentunya nampak hijau segar. Ketika berada di tempat wisata ini akan merasakan suasana yang asri serta pemandangan yang alami sehingga tempat ini menjadi magnet bagi pengunjung untuk mengisi liburan di akir pekan. Tiket masuknya hanya 5000 rupiah sekaligus sebagai biaya parkir kendaraan dan juga mendapatkan stiker yang bertuliskan Nyawangan Park.

Semenjak wisata Nyawangan Park ini menjadi booming di media sosial seperti  facebook dan instagram, kini semakin banyak dikunjungi oleh pengunjung yang tidak hanya dari warga lokal tetapi juga dari luar daerah. Pada hari libur atau weekend, tempat wisata ini menjadi semakin ramai pengunjung nya, tentu nya menjadi tempat favorit untuk aktivis selfi yang tidak hanya di gandrungi oleh kaum remaja saja namun juga para ibu-ibu rumah tangga beserta keluarga nya. Apalagi terdapat berbagai spot yang menarik, keren, kece dan unik yang menjadikan spesial mengisi waktu liburan di sana.

Salah satu spot selfie yang paling popular dan menjadi buruan bagi pengunjung adalah bukit cinta Nyawangan Park. Dimana bukit yang mungil berbentuk love, dengan rumput hijau sebagai lantai dasar, serta dihiasi bunga-bunga yang ada di sekelilingnya sehingga menjadikan spot ini tampak sangat romantis, selain bukit cinta ada juga propeti berbentuk love yang juga kece dan keren banget buat background selfi bersama teman, pacar atau pun keluarga. Di Nyawangan Park juga ada spot gardu panjang yang bisa memandangi panorama alam dari atas gardu panjang tersebut, selain itu juga bisa digunakan sebagai spot selfie yang kece banget.

Area wisata Nyawangan Park juga dihiasi dengan payung-payung berwarna warni yang di gantung di sepannjang jalan. Dengan begitu jalan terlihat indah dan juga bisa dijadikan sebagai spot selfi yang keren, kece dan unik tentunya. Sejuknya udara serta pemandangan perkebunan yang hijau menjadikan suasana semakin nyaman ketika berada di sana. Pemandangan jalanan dekat lokkasi dan area Nyawangan Park yang bersih menjadikan nilai plus wisata di Tulungagung satu ini.

Di sisi sebelah kanan juga terdapat ayunan, dimana ayunan itu tidak hanya satu namun banyak. Jadi yang menginginkan sekedar duduk atau bermain tidak harus mengantri. Di sekitar ayunan juga ada beberapa tempat duduk sehingga para pengunjung tidak perlu kebingungan ketika lelah berjalan jalan menikmati pemandangan juga dapat duduk di beberapa bangku yang telah di  sediakan.

Beberapa bangku duduk dan gazebo yang di sedia kan memberikan kenyaman bagi pengunjung wisata Nyawangan Park untuk menikmati keindahan alam yang ada di selilingnya. Sehingga pengunjung Nyawangan Park juga tidak di batasi waktu, harus berapa lama kah berada di wisata terebut dan kapan kah harus meninggalkan tempat itu, tidak ! . Jadi semua kenikmatan di berikan seluruhnya kepada pengunjung atau penikmat keindahan alam tersebut, jika pengunjung berangkat pagi pulang sore juga tak masalah sebab tidak ada ikatan berapa lama pengunjung harus meninggalkan lokasi itu.

Suasana yang sejuk, rindang dan segar  tidak menuntut kemungkinan juga karena partisipasi pengujung yang turut menjaga kebersihan wisata Nyawangan Park. Disana juga di sedia kan tempat atau ranjang sampah, jadi ketika pengunjung yang menikmati indahnya alam dengan membawa beberapa makanan ringan tidak kebingungan ketika ingin membuang sampah sebab juga di sedia kan ranjang sampah. Sehingga lokasi tersebut tetap bersih segar dan nyaman yang bebas dari kotoran sampah yang berantakan.

Ketika pengunjung Nyawangan Park yang mulai merasakan lelah dan letih sebab telah berkeliling kesana kemari menikmati pemandangan, tidak perlu khawatir sebab di area Nyawangan Park juga terdapat beberapa warung makan yang siap mengembalikan tenaga serta ion ion para pengunjung wisata Nyawangan Park. Di sana terdapat beberapa makanan dan beberapa cemilan seperti mie instan, mie gelas, snack, gorengan, pentol dan lain-lain. Tidak hanya makanan juga ada beberapa macam minuman seperti minuman bersoda fanta, coca cola, spirit, es jeruk, es the, jeruk hangat, teh hangat, susu hangat atau susu dingin, kopi dan lain lain.  

Bagaimana ? sudah ada rencana kah untuk weekend atau akhir pekan kalian ? wisata  selfi Nyawangan Park berada di perbukitan Desa Nyawangan, Kecamatan Sendang Tulungagung. Untuk mengakses wisata Nyawangan Park ini kurang lebih membutuhkan watu sekitar 45 menit dari pusat kota Tulugagung. Sebab Bukit cinta yang satu ini menjadi salah satu tujuan wisata bagi para muda-mudi asli tulungagung sampai yang dari luar kota Tulungagung. Jangan habis kan waktu liburan kalian hanya dengan berdiam diri di rumah saja yang hanya di temani dengan sekotak box atau disebut dengan televisi. Dan jangan menghabisan waktu muda mu hanya untuk bermain gadget di kamar saja. Sadarlah Indonesia itu indah, Indonesia mempunyai berbagai macam wisata alam yang wajib di nikmati oleh seluruh makhluk yang hidup. Indonesia itu juga mempunyai beragam wisata alam yang menarik. Jika kalian hidup di kota kota besar jangan lah menghabiskan uang hanya untuk berfoya foya di mall. Apakah tidak ingat bahwa Indonesia mempunyai keindahan alam yang tak mahal harganya ? cukup dengan menjaga kebersihan, tidak merusak alam serta membuang sampah pada tempatnya maka kita dapat berpartisiapsi dalam menjaga ke indahan alam semesta ini.


Jikalau kalian yang bertempat tinggal di sekitar kota Tulungagung, tak perlu khawatir jika di Tulungagung tidak ada mall yang biasa di gunakan para muda mudi atau para remaja bahkan keluarga untuk mengisi hari libur atau sekedar berkumpul bersenang-senang. Di Tulungagunng telah ada beberapa tempat wisata alam yang dapat di nikmati oleh warga Tulungagung. Yang mana tempatnya juga tidak begitu jauh dari pusat kota Tulungagung. Mari kita lestarikan keindahan alam yang ada di sekitar kita dan abadikan moment moment menarik bersama orang orang tercinta. 






Tokoh Barjasa Kanjeng Raden Tumenggung Sosro Koesoemo

Jimatnya Kota Angin
Mastuti Rahayu

Lebih baik terlambat dari pada tidak pernah mau memcoba memahami tokoh yang sangat berjasa di daerah sendiri, bagaikan seorang yang tinggal disuatu rumah tetapi tidak menggenali seseorang yang ada tempat tinggalnya mungkin itu ungkapan yang dapat mencerminkan bagi sesorang yang sering menghabiskan waktu untuk kegiatan nongkrong ataupun berjalan-jalan di daerah sekitanya tetapi tidak peka terhadap disekitanrnya yang merupakan suatu yang ugren utuk diketahui seperti sosok tokoh yang sangat berjasa dan dan merupakan tokoh penting dalam daerah tersebut.
Suasana panas serta penat yang ada dalam tubuh ini mengahantarkan saya untuk bersinggah disuatu tempat untuk beristirahat sejenak serta menunggu kumadang azan sholat azar disebuah masjid yang sangat unik, saya pun duduk di sebuah pelataran masjid yang sangat sejuk dengan alas lantai berupa batu hitam yang membuat tempat tersebut terasa sangat sejuk padahal udara diluar masjid tersebut sangat panas. Decak kagum saya pun terus berlanjut dengan mulai melihat-lihat betuk bangunan masjid tersebut, serta mencoba mencari lebih lanjut teteng masjid tersebut.
Masjid tersebut merupakan masjid tertua yang didiriakan oleh Kanjeng Raden Tumenggung Sosro Koesoemo atau yang lebih terkenalnya dengan sebutan Kanjeng Jimat, yang terletak di Desa Ngrawan, Kecamatan Berbek, ± 8 km arah Sealatn Kota Nganjuk Jl. Mayjen Supeno No.76, Ngrawan Berbek, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Beliau merupakan seorang tokoh yang sangat penting dalam sejarah Kabupten Nganjuk yang mana beliau adalah Bupati pertama dari Kabupaten Nganjuk dan merupakan Adipati ke empat dari Kadipaten Berebk, serta tokoh penyebar Agama Islam pada waktu itu.
Suara Azan pun berkumadang dengan suara yang sayup sedikit serank dan tersengal yang menandakan memasukinya waktu sholat azar yang dikumandangkan seorang yang sudah berusia tua. Saya pun beranjak untuk berwudu, setelah berwudu saya pun masuk kedalam masjid untuk sholat berjama’ah, langkah kaki saya pun diiringi dengan tatapan mata yang berdecak kagum dengan melihat setiap bagian yang ada dalam masjid tersebut. Saya pun sholat berjama’ah dengan warga sekitar dan orang yang singgah untuk menunaikan sholat, suara imam pun terdengar dengan lantunan lafadz “Allahhuakabar” sebagai tanda dimulainya sholat azar. Setelah melaksanakan sholat azar saya mencoba mencari informasi lebih dalam lagi dengan cara bertanya kepada salah satu pengurus masjid. Bertemulah saya dengan satu pengurus masjid yang bernama bapak Muhammad Sururi yang merupakan salah satu imam dari masjid tersebut banyak perbicangan  yang saya lakukan untuk pemuas keingin tahuan saya menegani masjid ini serta beliau Kanjeng Raden Tumenggung Sosro Koesoemo. Waktu pun beranajak semakin gelap dan warna merah yang bercampur dengan warna unggu.
Kanjeng Raden Tumenggung Sosro Koesoemo, merupakan Bupati pertama dari Kabuptean Nganjuk yang mana beliau adalah seorang Tumenggung dari kerajaan Mataram Islam Ngayogyakarta yang datang ke daerah Nganjuk dengan misinya yaitu syiar ajaran Agama Islam yang kemudian diangkat menjadi Adipati di Berbek. Sebuah Kadipaten di kaki gunung Wilis yang merupakn Ibukota Kabupaten Ngajuk, di Kecamatan ini pula sejarah Kabupaten Ngajuk bermula dari sebuah Kadipaten Berbek yang diperintah oleh seorang Adipati. Beliau merupakan tokoh agama islam yang menyampaikan dakwah islamnya dengan cara menjunjung sikap toleransi, beliau gencar mensyiarkan ajaran islam di daerah tersebut karena pada saat itu merupakan sebuah peluang besar yang mana merupakan pemanfaatkan runtuhnya kerajaan Majapahit akhir yang berada di daerah tersebut yang dapat dibuktikan dengan adanya candi di Ngajuk seperti Candi Ngetos dan Candi Lor dengan mempertimbangkan masyarakat sekitar yang menganut agama nenek moyang yaitu ajaran Hindu sebagai objek dakwahnya. Beliau merupakan sosok yang sangat toleransi dalam menyikapi segala hal terlebih mengenai sebuah kepercayaan ini yang menghantarkan masyarakat masuk kedalam ajaran islam pada waktu itu, bentuk toleransi ini juga dibuktikan dengan kebijakan beliau dengan tetap menghormati masyarakat yang kukuh pada ajaran Hindu dengan menyedikan tempat peribadatan yang berada di daerah Curik, Desa Bajulan, Kecamatan Loceret yaitu berupa sebuah Pura Kerta Bhuwana Giri Willis.
Candi Ngetos dari sisi depan, berjarak 17 km ke Selatan dari Kota Nganjuk.


Pura Kerta Bhuwana Giri Willis namapk dari depan sebagai tempat peribadatan orang Hindu yang berada di Curik, Bajualan, Kecamatan Loceret, Nganjuk.

Raden Tumenggung Sosro Koesoemo wafat pada tahun 1760 (Leno Sarosa Pandito Iku), sebagai penggantinya adalah Kanjeng Raden Toemenggoeng Sosrodirdjo dan dimakamkan di area sekitar masjid tepatnya disebelah Barat Masjid Al-Mubarok dengan posisi berada pada posisi 6 dari timur. Secara fisik, panjang kicijingan makam berukuran 2,60 m, lebar 0,90 m, dan tinggi 0,50 m serta tinggi nisan 0,95 m dan ditutupi dengan kain berwana hijau serta renda yang berwarna emas, serta diberi sebuah kerangak kayu sebagai tempat tirai yang berwarna hijau dan kuning sebagai penutup ke dua dari makam tersebut dan disebelah diutara makam terdapat payung tingkat 2 yang berwarna kuning emas, makam beliau berukurang tidak jauh beda dengan makam yang lainnya yang berada di kompleks pemakaman tersebut, ketika berada disamping makam atau kita sudah mulai memdekat dengan makam suasa tenang pun menyelimuti ruangan tersebut suara bising pun juga tek terliaht jelas padahal makam tersebut beada di jalan raya yang sangat ramai dari kendaraan. Dalam ruangan tersebut baling-baling kipas lah yang memecah keheningan dengan suaranya sebagai media untuk mendinginkan tempat tersebut serta sebagai media untuk menserklulasi udara  yang ada pada tempat tersebut, makam Kanjeng Jimat tersebut juga terletak berdekatan dengan alun-alun Berbek yang merupakan tempat yang sangat inti dalam segala bentuk aktifitas masyarakatnya. Bunga mawar dan melati menjadi parfum yang sangat melekat dalam makam tersebut bagaikan parfum yang menusuk hidung yang merupakan bunga yang diletakan diatas makam beliau bunga tersebut biasanya dibawa oleh peziarah yang datang kemakam tersebut bunga mawar, melati, kenanga dan katil serta potongan daun pandan tamapak seperti hiasan utama tatakala pada even-even yang sangat berkaitan dengan acara agama seperti peringatan suro serta tahun baru islam dan lain-lain. Suasana dingin pun juga sangat terasa tata kala penutup dari makam tersebut berwrna hijau dengan selingan warna kuning dan warna mas. Menjadikan kesan mata yang memandangnya menjadi tenang, damai dan sejuk. makam beliau berada didalam tempat atau dalam bahasa jawanya “omah-omahan” dengan bentuk pintu yang tidak tinggi agar ketika kita masuk dalam tempat tersebut kita bisa sendikit membungkuk sebagai bentuk rasa hormat untuk tidak seenaknya, dalam pintu masuk tersebut ada kita akan disambut dengan sebuah tempat air yang biasa disebut dengan Genthong dalam istilah jawa dan masyarakat sekitar, tidak jauh dari makam Kanjeng Jimat ada makam istri Kamjeng jimat dengan prasasti memakai huruf Arab, namun menggunakan bahasa Jawa yang berbunyi “Punikao Pasarean Kanjeng Ratu Toemenggung Sosro Kusumo” makam tersebut ditutupi dengan kain berwarna kuning emas dan renda emas, dan diberi kernagka kayu dengan tirai berwarna putih dan kuning sebagai penutup ke dua dari makam tersebut. Makam istri kanjeng jimat tidak seglamor dengan makam Kanjeng Jimat tetapi lebih sederhanan dengan balutan warna kuning sebagai ciri khasnya yang membuat makam istri Kanjeng Jimat ini terasa dalam balutan hangat dari kedamaian yang ada ditempat tersebut.

Makam Kanjeng Jimat, dengan penutup makam berupa kain hijau dengan renda emas, serta tirai yang identik dengan warna hijau disebelah utara makam terdapat payung yang bertingkat dua.

Makam istri Kanjeng Jimat deengan penutup makam berupa kain berwrna kuning mas, serta tirai yang berwarna kuning.

Sebelum memasuki makam Kanjung Jimat kita akan disambut dengan baguanan kuno berupa gapura kecil berwana merah dan didekat gapura tersebut terdapat sebuah benda yang dianggap misterius yaitu terdapat ungkal kuno yang mana dalam ceritanya dahulu ada seorang pengikut Kanjeng Jimat yang terpaksa harus kembali ke daerah asalnya di Jawa Tengah untuk mengasah gaman (senjata). Kanjeng Jimat lalu menegurnya agar tidak perlu pulang. Sebab sudah ada di selatan masjid. Pengikut itu takjub, padahal sebelumnya tidak ada ungkal di sana. Akhirnya, ungkal itu dikenal sebagai “ungkal ajaib”. Gapura kecil berwarna merah yang menjadi pintu utama untuk masuk dalam makan merupkan tatanan batu merah denagn desain jawa kuno berupa gapura seperti pintu, gapura tersebut seperti sebuah pintu yang berlapis lapis dengan bentuk desain gapura yang semakin kedalam semakin mengkerucut, ketika kita mencoba masuk kedalam kita aka melihat makam-makan yang lain disekitar komplek pemakamn tersebut kemricik airpun menjadi pengatar langkah kaki saya dalam bagian pertama ini ada sebuah air mancur yang yang beada di sekitar komplek pemakaman tersebut yang berada disebelah selatan dari jalan menuju makam Kanjeng Jimat dan permaina ikan Koi dalam air sebagai selinganya suara yang masuk dalam indra pendengaran saya, menengok kesebelah utara ada bebrapa makam lain yang biberi tempat tertentu dengan chat putih yang melekat pada setiap warna yang ada, langkah kaki saya  pun terus menuju makam Kanjeng Jimat setelah melewati gapura kecil tadi kita akan disambut dengan gapura kedua yang menjulan tinggi dengan bata merah sebagai bahan bagunannya, disertai dengan bentuk gapura yang memiliki tingkatan diatasnya pada gapura ini kita akan disambut dengan patung macan putih yang identik dengan Kanjeng Jimat sendiri yang merupakan orang sakti  yang mana Macan putih sendiri merupakan sebuah upakan ajian langka yang memiliki tingkat kekuatan energi spiritual tingkat tinggi yang merupakan karomah dalam istilah metafisikanya penuturan Habib salah satu peziarah dari Warujayeng, Nganjuk yang sering datang kemakam tersebut. Salah satu sember lain mengatahakn bahwa jelmaan macan tersebut merupakan penjaga makam tersebut sebagai bentuk pengabdianya kepada Kanjeng Jimat penuturan Salim. Setelah kita memasuki gapura kedua ini kita baru akan melihat sebuah bagunana seperti rumah kuno dengan pintu yang tidak tinggi yaitu ± 150 meter di dalam bagunan inilah jasad Kanjeng Jiamat disemyangkan.
Peninggalan Kanjeng Jimat sebagai tokoh pembawa ajaran Islam adalah sebuah Masjid yang bernama Al-Mubarok yang berdiri pada tahun 1754. Seperti yang tertulis di prasasti Sosrokusumo 1 yang terpasang di tembok masjid bagian barat, keunikan masjid ini terlihat dari bentuk bangunan serta benda-benda yang ada di Masjid tersebut. Jika dilhat sekarang masjid ini bernuansa moderen dengan perpaduan warna putih, hitam dan emas dalam pewarnaan bagunan tersebut yang menutupi bagunan utamanya dan  gapura yang berwarna hitam dengan ornamen yang diberi warna emas. Masuk kedalamnya kita akan melihat sebuah Yoni atau sebuah batu untuk menetukan waktu sholat pada saat itu, dan mulai terlihat pula baguanan kedua yang ada tulisan Al-Mubarok dengan warna yang menghiasinya kuning dan hijau, dengan jalan masuk berupa sebuah lengkungan sejumlah empat, setelah masuk pada baguan ini kita akan melihat bagian teras masjid yang berubin hitam yang nyaman pada kaki saya saat menapakan kaki  pada lantai masjid tersebut dengan rasa sejuk yang tercipta dengan kesejukan yang diciptakan disinilah terdapat sebuah beduk beserta kentongan yang masih utuh yang dianggap mistis oleh warga sekitar. Karena pernah suatu ketika, Bupati Nganjuk ke-5 menyuruh untuk memindahkan bedug beserta mimbar ke Masjid Agung Nganjuk. Baru dipindahkan, kedua benda itu telah kembali lagi ke Masjid Al-Mubarok.
Masjid Al-Mubarok nampak dari depan yang telah direnovasi sehingga menutupi bagunan asli yang beraada dibelakangnya.

Pintu utama Masjid Al-Mubarok yang merupakan baguanan asli dengan lafadz Allah dan Muhammad serta ukiran jawa kuno yang berwarna emas dan dipadukan dnegan warna putih.

Yoni atau sebuah batu untuk menetukan waktu sholat pada saat itu.

Bedug yang dianggap mistis oleh warga sekitar. Karena pernah suatu ketika, Bupati Nganjuk ke-5 menyuruh untuk memindahkan bedug beserta mimbar ke Masjid Agung Nganjuk. Baru dipindahkan, kedua benda itu telah kembali lagi ke Masjid Al-Mubarok.

Terakhir, masjid utama yang sebagian besar masih asli interiornya sejak dibangun. Terlihat sekali konsep interior Jawa Kunonya. Namun tidak melepaskan unsur keislamannya. Dimulai dari mimbar tempat khotib berkhutbah. Ketika memasuki masjid saya melihat-melihat setiap bagaian masjid yang sangat unik dari tembok baguanan utama masjid yang tebal yang membuat orang yang berada dialamnya merasa nyaman dan tenang untuk beribadah kurang lebih tebalnya dinding masjid mencapai satu meter tanpa menggunakan semen. Hanya bata merah yang ditumpuk. Serta lukisan-lukisan sebagai ornamnen masjid berbentuk sebuah tumbuhan dan bunga, melalui perbincanagan saya dengan salah satu imam masjid yaitu bapak Sururi mengungungkapkan bahwa lukisan masjid tersbut adalah sebuah  bentuk seperti bunga melati maupun buah manggis. Dengan makna Keduanya itu menggambarkan umat Islam yang mana manggis, manis dalamnya dan lembut luarnya. Seperti umat Islam yang manis budi pekertinya dan lembut perilakunya. Begitupula dengan melati yang harum jika dinikmati serta sebuah mimbar yang sangat unik dengan ukirannya bercorak bunga-bunag mimbar tersebut terbuat dari kayu jati dan tidak menggunakan paku dalam pembuatanya, hanya berupa bagian-bagian yang dipasang-pasang. Didominasi warna emas dan merah serta warna abu-abu keemasan atau bron. Tak ketinggalan pula di atasnya terdapat sebuah aksesoris terbuat dari kuningan, yang menghiasai tungkup dari mimbar. Mata saya pun masih mengarah dengan garis horizontal menikmati suasana yang ada didalam masjid dan sampai akhirtnya tertuju pada sebuah empat tiang besar yang berada di tengah masjid yang merupakan 22 tiang bulat lainya yang bercat merah tua dari bonggol  kayu jati uniknya tiang ini tidak melekat dengan tembok dari bangunan tersebut. Sampai akhirnya mata pun mulai melihat kearah vertikal dan melihat atap masjid, yang terdiri dari tiga tingkatan, yang menggambarkan tiga amalan yang tidak ada putusnya sampai kiamat nanti. Dimulai dari amal jariyah, ilmu yang bermanfaat dan doa anak yang soleh. Penambahan Sururi. Setelah saya melihat-lihat bagaian dalam masjid saya memutuskan untuk keluar masjid untuk mencari makan, ketika saya melangkah keluar saya melihat sebuah tempat penyimpan Al-Quran yang unik dan terdapat tulisan Jodang pada tahun 1745 M, Jodang sendiri dalam masyarakat jawa merupakan sebuah tempat seserahan dari seorang mempelai laki-laki kepada seorang mempelai perempuan yang berisi bahan makanan yang akan diberikan kepada keluarga calon mempelai permempuan.
Mimbar yang ada di Masjid Al-Mubarok dengan ukiran bunga serta warna emas dan merah yang mendominasi, terdapat sebuah aksesoris terbuat dari kuningan, yang menghiasai tungkup dari mimbar.

Jodang tempat seserahan dari seorang mempelai laki-laki kepada seorang mempelai perempuan yang berisi bahan makanan yang akan diberikan kepada keluarga calon mempelai permempuan yang sekarng digunakan sebagi tempat Al-Quran.


Atap bagunan Masjid yang terdiri dari tiga tingkatan, yang menggambarkan tiga amalan yang tidak ada putusnya sampai kiamat nanti. Dimulai dari amal jariyah, ilmu yang bermanfaat dan doa anak yang soleh.


Bentuk ukiran yang berupa bunga bentuk seperti bunga melati maupun buah manggis. Dengan makna Keduanya itu menggambarkan umat Islam yang mana manggis, manis dalamnya dan lembut luarnya. Seperti umat Islam yang manis budi pekertinya dan lembut perilakunya. Begitupula dengan melati yang harum jika dinikmati.


Cobalah mengenal daerah sekitarmu terlebih tokoh yang berjasa dalam daerahmu sebagai bentuk cinta tanah air, tidak hanya sekekedar nongkrong dan berjalan-jalan di daerah sekitar mu tetapi cobalah lebih peka dengan suatu hal yang sangat uget dalam daerah tersebut. Sebagai sebuah catatan singkat saya cobalah kalian pahami itu ???