Senin, 30 Oktober 2017

Bekerja Untuk Membantu bukan Untuk Melanggar



Bekerja Untuk Membantu bukan Untuk Melanggar
Oleh: Lismawati 


 
            Terik matahari yang menyengat kulit dengan panasnya di kawasan Tulungagung,  seorang pria dengan berseragam celana hitam, topi hitam, kemeja putih dengan dibalut rompi petugas polisi justru disibukkan dengan tugasnya mengatur parkiran kendaraan. Nampak wajah yang begitu bersahaja menyapa para pengendara kendaraan bermotor maupun mobil yang hendak parkir di lahan parkiran Kampus.
            Hidup adalah suatu pilihan. Begitu juga halnya dengan mimpi, semua orang bebas berkeinginan apapun. Akan tetapi, suatu mimpi tentunya akan terwujud dengan adanya usaha yang serius untuk menggapainya. Hidup tanpa mimpi bagaikan perjalanan tanpa tujuan.
            Pria Kelahiran 25 tahun silam itu bernama lengkap Adi Saputra,merupakan pria yang masih lajang, ia telah bertugas sebagai security keamanan Kampus sejak 1 tahun yang lalu. “Saya bekerja sebagai Satpam untuk keamanan di sini sekitar 1 tahun yang lalu, setelah resign dari pekerjaan sebelunya, tugas saya di sini sih bukan hanya   sebagai Keamanan Kendaraan Kampus, selain itu juga menjaga ketertiban yang ada di Kampus Khususnya parkiran. Kadang saya juga membantu Warga maupun Mahasiswa untuk menyebrag jalan saat saya bertugas di lalu lintas” ucapnya sambil tersenyum.
            Di sekitar kawasan Kampus sendiri area parkir begitu nampak dan sangat mudah ditemui, dari kiri kanan wilayah Kampus hingga di sekitar pintu belakang Kampus. Dengan kondisi Kampus IAIN Tulungagung yang memiliki cukup banyak Mahasiswa yang meningkat tiap tahunnya sehingga membuka peluang besar bagi bagi warga sekitar, karena memunculkan “lahan Kerja” bagi mereka yang membutuhkan pekerjaan tetap dengan jangka kerja panjang seperti halnya Pak Adi Saputra. Keramaian parkiran di sekitar Kampus memang tidak terbantahkan lagi, dengan kondisi kawasan Kampus yang begitu padat dengan banyaknya parkiran, menjadikan suatu pekerjaan ritinitas kegiatan sehari-hari bagi Security Keamanan Kampus. Menurut Pak Adi Saputra, jam kerja sip-sipan dan waktu kerja 8 jam perhari. Waktu kerja dari jam 6  Pagi sampai 2 Siang, kemudian jam 2 Siang sampai 10 Malam dan yang sip Malam dari jam 10 hingga 6 Pagi. Dengan waktu kerja bergantian tiap harinya, dari sip Pagi besoknya sip Siang hingga besoknya lagi sip Malam. Kemeja putih yang berbalut Rompi yang berwarna hijau, rompi yang dipakai pada saat bertugas yang menjadi ciri khas tersendiri, rompi tersebut menjadi seragam sebagai petugas keamanan dan tata tertib Lalu lintas.
Sebelum bekerja di Kampus IAIN Tulungagung sebagai Satpamuntuk Keamanan Kampus, Pak Adi Saputra pernah bekerja di FIF, yaitu bagian untuk pembayaran sepeda motor baru (kredit).Pekerjaannya berjalan kurang lebih 2 tahun dan kemudian melamar pekerjaan di Kampus sebagai Satpam.Pada saat diterima di Kampus IAIN Tulungagung sebagai Satpam keamanan, kemudian  langsungresign dari tempat bekerja FIF. Memutuskan untuk berpindah profesi, Pak Adi Saputra bukan hanya sekedar karena keinginan yang memang ingin pindah pekerjaan akan tetapi memiliki alasan, dimana alasan untuk mengambil pekerjaan di Kampus sebagai Satpam di IAIN Tulungagung yaitu dari sisi  Kesejahteraannya sehingga ada kenyamanan dalam melaksanakan sebuah profesi baru. “Dimana kesejahteraannya dalam pekerjaan keluarga seperti antara pegawai itu  kesejahteraannya baik, ada kedekatan yang membuat kenyamanan itu hadir sehingga mempengaruhi dalam pekerjaan merasa nyaman dan pastilah Pekerjaan juga terasa menyenangkan, walaupun dengan ketertibanyang harus dipatuhi dan dilaksanakan sesuai dengan apa yang telah ditugaskan berbeda dengan tempat bekerja lainnya. Kemudian dalam hal jangka waktu, di Kampus IAIN Tulungagung jangka waktunya terbilang  panjang sehingga sangatlah  berbeda dengan tempat bekerja sebelumnya “FIF”, dimana jangka waktunya masih sebatas kontrak jadi bersifat sementara saja. Mengenai penghasilan yang berprofesi sebagai Satpam maka sudah tercukupi bagi Pak Adi Saputra, di karenakan masih sendiri belum berkelurga maka terbilang cukup bagi Pak Adi. “Jika tidak cukup maka dicukupkan “ Ucapnya sambil tersenyum.
Sebagai seorang yang berprofesi Satpam untuk keamanan Kampus, tidaklah hanya sekedar dari fisik semata akan tetapi banyak juga yang menjadi sebuah pertimbangan sehingga bisa diterima menjadi Security. Yang pastinya memiliki fisik kuat, kemampuan, pengetahuan dan juga mengerti akan tugas yang akan dilakukan mengenai masalah pendidikan juga tidak ketinggalan. Pak Adi Saputra seorang yang berprofesi sebagai security untuk keamanan juga melewati beberapa tahapan yang menjadi syarat-syarat untuk diterima.Dimana untuk dapat menjalankan tugasnya dengan baik, seorang petugas satpam yang professional wajib memahami Tugas Pokok, Fungsi dan Peranan Satuan Pengamanan, yang disingkat dengan TUPOKSIRAN-SATPAM.Dimana pada akhirnya seorang personil satpam mampu menjalankan tugasnya dengan baik serta mampu membantu penegakan peraturan yang berlaku.Sebagaimana sesuai definisinya Tugas Pokok satpam adalah menyelenggarakan keamanan dan ketertiban di lingkungan atau tempat kerjanya yang meliputi aspek pengamanan fisik, personel, informasi dan pengamanan teknis lainnya.Fungsi satpam adalah melindungi dan mengayomi lingkungan atau tempat kerjanya dari setiap gangguan keamanan, serta menegakkan peraturan dan tata tertib yang berlaku di lingkungan kerjanya.
Menurut Pak Adi Saputra, “bahwa dalam pekerjaannya sebagai satpam bukanlah hal yang mudah, disamping untuk keamanan juga banyak tugas lain yang menyampingkannya” Ujarnya. Pak Adi Saputra, sebagai satpam di Kampus yang harus mengatur parkiran baik dari sisi tatanan kendaraan hingga posisi disetiap tempat parkiran agar tertata dengan sebaik dan layaknya sebuah tempat parkiran, ditambah dengan parkiran di sekitar dalam Kampus yang pastinya harus diatur dengan sebaik-baik mungkin dikarenakan jumlah kendaraan yang tidak sedikit. Dalam menjalankan tuganya sebagai satpam, Pak Adi Saputra sudah tahu betul bahwa “profesisebagai Satpam juga mempunyai Kode Etik yang menjadi pegangan dalam menjalankan tugas sebagai seorang satpam” Ujarnya.
Profesi Pak Adi Saputra sebagai Satpam khusus untuk Keamanan Kampus, sudah menjadi tugasnya untuk menjalankan dengan berdasarkan prosedur yang berlaku dan sudah ditetapkan di tempat bekerja. Bahwa ada yang menjadi  tekanan tersendiri bagi seorang Satpam. Sebagaimana yang terdapat dalam sebuah Janji dan Prinsip-prinsip yang harus dipegang oleh seorang Satpam. Banyak hal yang didapatkan oleh Pak Adi selama bertugas di Kampus IAIN Tulungagung, dari segi kenyamanan yang dirasakan Pak Adi selama bekerja di Kampus  adalah Kenyamanan dari segi Fasilitas yang didapatkan selama bekerja, yang memang sangatlah membantu dari tempat penjagaan, fasilitas ruangan, dan alat-alat yang disediakan oleh pihak Kampus dimana danagatlah membantu para Satpam. Namanya juga dalam sebuah pekerjaan pastilah tidak hanya sekedar Kenyamanan yang dirasakan akan tetapi masih ada ketidak nyamana yang juga dirasakan oleh Pak Adi selama bekerja.Suka dan duka dialami olehnya, mulai dari orang-orang yang melqanggar peraturan, terkadang dapat omongan yang tidak sepantasnya diucapkan dari orang yang ditegurnya.Tak jarang juga Pak Adi menemui orang yang melanggar peraturan namun malah membantah jika ditegur, “saya pernah menemui orang jelas-jelas dia melanggar peraturan dalam memarkir kendaraan karena tidak pada tempatnya justru malah membantah” Ujarnya. Berbagai karakter telah diemkan oleh Pak Adi dalam menjalankan tugasnya, suka suka dalam menjalankan tugas dinikmati dan sebagai pengalaman hidup karena dengan itu bis mengetahui dan mengenal jenis-jenis pribadi masing-masing, dan pasti itulah yang sudah menjadi tanggungan dimana dalam menjalankan Profesi sebagai satpam tidaklah mudah bahkan memang membutuhkan kesabaran dalam menghadapi Mahasiswa yang memiliki berbagai macam karakter yang tidak hanya satu Mahasiswa saja yang sering melanggar peraturan yang ada,karena bisa dilihat dari jumlah Mahasiswa di IAIN Tulungagung sendiri tidaklah sedikit  dan ditambah lagi dengan Wilayah Kampus yang tidak kecil sehingga memerlukan strategi khusus untuk mengatur dan menjaga keamanan  khususnya kendaraan di lahan parkiran Kampus yang hampir memenuhi tiap sudut-sudut disekitaran Kampus IAIN Tulungagung.Dengan pekerjaan yang jam kerjanya secara bergantian dikarenakan Kampus yang tidak bisa ditinggalkan oleh penjagaan dari pihak Satpam sehingga adanya pergantian Satpam dalam menjaga Keamanan di Kampus. Dilakukan penjagaan secara bergantian karena jumlah Satpam yang terbilang tidak sedikit, dimana tiap Satpam melakukan penjagaan tiap harinya dengan waktu 8 Jam pada saat penugasannya di Kampus. Perasaan capek pastilah dirasakan oleh Pak Adi sendiri, yang mana harus bertugas dengan cuaca panas apabila sedang melakukan penugasan di area parkiran. Sesekali penugasan yang tidak merasakan cuaca panas yaitu pada saat penugasan di Pos Satpam sendiri yang terletak di depan Kampus Utama dan di depan Kampus Pasca Sarjana.
Kelelahan yang begitu dirasakan Pak Adi yaitu pada saat bertugas  di Kawasan Kampus sepenuhnya menjaga Keamanan Parkiran yang memang memerlukan fisik untuk ketahanan dalam melaksanakan tugas. Banyak yang menjadi kesulitan tersendiri “mungkin jika hanya mengatur parkiran tidaklah begitu terlalu kesulitan akan tetapi Mahasiswa yang biasanya tidak mau mendengar apa yang kita katakana sebagi Satpam Keamanan, bahkan tidak sedikit dari Mahasiswa yang malah melanggar peraturan parkiran berulang-ulang dengan Mahasiswa yang sama dan menguji kesabaran kita sebagai Satpam” Ujarnya.
Dengan adanya kejadian beberapa waktu di Kampus IAIN Tulungagung, adanya kehilangan motor yang langsung bersamaan dan tidak diketahui betul siapa yang melakukan hal tersebut. Dan pastilah sangat menjadi penekanan bagi Satpam yang memiliki tugas menjaga keamanan. Kejadian kehilangan motor tersebut memberi pekerjaan tambahan bagi Satpam, dikarenakan dari pihak atasan sendiri memberikan himbauan atau arahan lebih ketat lagi mengenai kendaraan motor yang hilang secara bersamaan. Haltersebut juga begitu di rasakan Pak Adi Saputra, “dengan adanya kejadian tersebut membuat pekerjaan kami menjadi ada penegasan lebih untuk sistem penjagaan Parkiran, diamana Mahasiswa harus antri pada saat pulang dari Kampus karena diadakannya pemeriksaan.Mahasiswa pada saat ingin keluar Kampus diharapkan untuk menunjukkan “STNK”, dan tentulah membuat Satpam menjadi tertambah pekerjaannya karena harus memeriksa satu-persatu dari Mahasiswa yang berkendaraan”. Ujar Pak Adi Saputra.
Selain melakukan keamanan didalam Kampus sebagai Satpam yang menjaga keamanan kendaraan Mahasiswa maupun Dosen. Pak Adi Saputra juga bertugas di Lalu lintas penyebrangan di depan Kampus. Pada saat dinas di Lalu lintas, Pak Adi Saputra memakai kemeja putih dengan dibalut rompi yang berwarna hijau yang menjadi ciri khas tersendiri dari petugas Lalu lintas di depan Kampus. Selama bertugas untuk mengatur Lalu lintas ada waktunya sendiri, pada saat Mahasiswa menyebrang dan pada saat waktu keluar dari Kampus yang ingin menyebrang jalan dan Mahasiswa maupun Dosen yang menyebrang jalan pada saat ingin memasuki Kampus. Sebagai seorang yang berprofesi Satpam yang belum lama melakukan aktivitas untuk keamanan, akan tetapi sudah bisa mengenal dan berbaur dengan para pekerja lainnya yang ada di Kampus. “Karena memang kenyamanan sebagai Satpam di Kampus IAIN Tulungagung yaitu Kesejahteraannya dalam pekerja antara pegawai kesejahteraannya baik, menjadi penghapus suka duka dalam melaksanakan Profesi sebagai Satpam” Ujar Pak Adi Saputra.Dalam melakukan pekerjaan pastilah tidak semudah dengan apa yang dibayangkan sebelumnya karena namanya juga bekerja pastilah ada rintangan atau sesuatu hal yang bisa membuat down. Tapi kembali lagi dimana kita bekerja karena apa dan ingin apa. Begitulah yang juga menjadi sesuatu yang mendorong Pak Adi untuk melaksanakan pekerjaannya dengan sebaik mungkin dan pastilah tidak lepas dari Kode etik sebagai seorang Satpam yang harus mengikuti peraturan yang ada, dan mengingat diri siapa dan dimana dan pada siapa bekerja. Menjadi Satpam bukan hanya dengan melaksanakan pekerjaan yang semestinya tapi ada beban yang memang dimiliki dan pastinya tidak pernah lepas dari itu.
Beketja di perguruan islam negeri sangat dirasakan berbeda betul dengan pekerjaan yang lain, hal ini dirasakan oleh Pak Adi Saputra selama bekerja di IAIN. “karena suasana yang memang nuansa Islam dan mau tidak mau pasti kita akan ikut juga dalam keadaan seperti itu, dengan keagamaan yang dimiliki Kampus karena dari basis perguruannya adalah perguruan Islam. Pemandangan islami pastilah sudah Nampak dan sering ditemui”.Ujarnya. Menjadi sangat indah dalam bekerja dan menemui orang-orang yang juga berjiwa pekerja yang kuat dan tidak memandang status, akan tetapi karena dalam bekerja siapapun orangnya pasti ada titik jenuh yang ada pada dirinya. Bekerja dilingkungan Mahasiswa yaitu lingkungan Akademik, pastilah dari segi omongan gaya bahasa dan tatanan ucapan pastilah sangat berbeda dengan tempat yang umum. “Dalam omongan yang di sekitar  adalah akademik maka saya pun ikut akademik, itu saja terdengar dan itu sedikit ilmu yang bermanfaat untukku”. Ujarnya. Jadi pekerjaan bukanlah hal yang membebani jika dilakukan dengan ikhlas dan tidak mengejar pangkat tapi dalam suatu pekerjaan haruslah menemukan prinsip yang memang ada pada diri Pak Adi Saputra yang bekerja sebagai Satpam dikarenakan juga belum berkelurga dan pastilah belum banyak yang menjadi tanggungan yang dimana pekerjaan masih dinikmati dengan hasil yang msih belum terbagi dengan kebutuhan yang lainnya di luar kebutuhan hidup sehari-hari. “Masih bisa merasakan penuh penghasilan sendiri yang belum ada tanggungan kecuali untuk Orangtua sendiri”.Ujarnya.
Sebagai seorang yang berprofesi sebagai Satpam Kampus yang memang memiliki banyak pekerja dari keahlian dan kriteria masing-masing, sehingga membuat Pak Adi Saputra merasakan adanya hiburan tersendiri saat berkumpul dengan pekerja ataupun pada saat dinas bersamaan.
Harapan Pak Adi Saputra sendiri, khususnya untuk Mahasiswa bahwa memang  berprofesi sebagai seorang Satpam bukanlah hal yang mudah. Memang kami tahu betul bahwa itu adalah sudah sebagai tugas Satpam akan tetapi jika Mahasiswa juga seenaknya saja tanpa mengikuti dan mematuhi peraturan yang ada maka itu juga menjadi tugas Satpam yang paling sulit karena sebagai Satpam hanya untuk Mengatur dan selebihnya diharapkan Mahasiswa juga ada partisipasi akan hal itu, kesadaran tersendiri karena semuanya sama-sama membutuhkan Satpam sebagai yang mengatur Keamanan Parkiran juga dengan mudah melaksankan tugas dengan baik jika para Mahasiswa mudah dan sadar untuk mematuhi apa yang sudah menjadi tanggungan dari kesadaran diri sendiri. Amak itu sangatlah membantu para Satpam tentunya.
“peraturan-peraturan mengenai tugas sebagai Satpam tentu harus kami taati, namun namun kami harus tahu dan mengerti tentang peraturan tersebut”. Ujarnya.

2 komentar: