Bekerja Untuk Membantu bukan Untuk Melanggar
Oleh: Lismawati
Terik matahari yang menyengat kulit dengan
panasnya di kawasan Tulungagung, seorang
pria dengan berseragam celana hitam, topi hitam, kemeja putih dengan dibalut
rompi petugas polisi justru disibukkan dengan tugasnya mengatur parkiran
kendaraan. Nampak wajah yang begitu bersahaja menyapa para pengendara kendaraan
bermotor maupun mobil yang hendak parkir di lahan parkiran Kampus.
Hidup
adalah suatu pilihan. Begitu juga halnya dengan mimpi, semua orang bebas
berkeinginan apapun. Akan tetapi, suatu mimpi tentunya akan terwujud dengan
adanya usaha yang serius untuk menggapainya. Hidup tanpa mimpi bagaikan
perjalanan tanpa tujuan.
Pria Kelahiran 25 tahun silam itu bernama lengkap Adi
Saputra,merupakan pria yang masih lajang, ia telah bertugas sebagai security
keamanan Kampus sejak 1 tahun yang lalu. “Saya bekerja sebagai Satpam untuk keamanan
di sini sekitar 1 tahun yang lalu, setelah resign dari pekerjaan sebelunya,
tugas saya di sini sih bukan hanya
sebagai Keamanan Kendaraan Kampus, selain itu juga menjaga ketertiban
yang ada di Kampus Khususnya parkiran. Kadang saya juga membantu Warga maupun
Mahasiswa untuk menyebrag jalan saat saya bertugas di lalu lintas” ucapnya
sambil tersenyum.
Di sekitar kawasan
Kampus sendiri area parkir begitu nampak dan sangat mudah ditemui, dari kiri
kanan wilayah Kampus hingga di sekitar pintu belakang Kampus. Dengan kondisi
Kampus IAIN Tulungagung yang memiliki cukup banyak Mahasiswa yang meningkat
tiap tahunnya sehingga membuka peluang besar bagi bagi warga sekitar, karena
memunculkan “lahan Kerja” bagi mereka yang membutuhkan pekerjaan tetap dengan
jangka kerja panjang seperti halnya Pak Adi Saputra. Keramaian parkiran di
sekitar Kampus memang tidak terbantahkan lagi, dengan kondisi kawasan Kampus
yang begitu padat dengan banyaknya parkiran, menjadikan suatu pekerjaan
ritinitas kegiatan sehari-hari bagi Security Keamanan Kampus. Menurut Pak Adi
Saputra, jam kerja sip-sipan dan waktu kerja 8 jam perhari. Waktu kerja
dari jam 6 Pagi sampai 2 Siang, kemudian
jam 2 Siang sampai 10 Malam dan yang sip Malam dari jam 10 hingga 6
Pagi. Dengan waktu kerja bergantian tiap harinya, dari sip Pagi besoknya
sip Siang hingga besoknya lagi sip Malam. Kemeja putih yang
berbalut Rompi yang berwarna hijau, rompi yang dipakai pada saat bertugas yang
menjadi ciri khas tersendiri, rompi tersebut menjadi seragam sebagai petugas
keamanan dan tata tertib Lalu lintas.
Sebelum bekerja di Kampus IAIN
Tulungagung sebagai Satpamuntuk Keamanan Kampus, Pak Adi Saputra pernah bekerja
di FIF, yaitu bagian untuk pembayaran sepeda motor baru (kredit).Pekerjaannya
berjalan kurang lebih 2 tahun dan kemudian melamar pekerjaan di Kampus sebagai
Satpam.Pada saat diterima di Kampus IAIN Tulungagung sebagai Satpam keamanan,
kemudian langsungresign dari tempat
bekerja FIF. Memutuskan untuk berpindah profesi, Pak Adi Saputra bukan hanya
sekedar karena keinginan yang memang ingin pindah pekerjaan akan tetapi
memiliki alasan, dimana alasan untuk mengambil pekerjaan di Kampus sebagai Satpam
di IAIN Tulungagung yaitu dari sisi Kesejahteraannya sehingga ada kenyamanan dalam
melaksanakan sebuah profesi baru. “Dimana kesejahteraannya dalam pekerjaan
keluarga seperti antara pegawai itu kesejahteraannya
baik, ada kedekatan yang membuat kenyamanan itu hadir sehingga mempengaruhi
dalam pekerjaan merasa nyaman dan pastilah Pekerjaan juga terasa menyenangkan,
walaupun dengan ketertibanyang harus dipatuhi dan dilaksanakan sesuai dengan
apa yang telah ditugaskan berbeda dengan tempat bekerja lainnya. Kemudian dalam
hal jangka waktu, di Kampus IAIN Tulungagung jangka waktunya terbilang panjang sehingga sangatlah berbeda dengan tempat bekerja sebelumnya
“FIF”, dimana jangka waktunya masih sebatas kontrak jadi bersifat sementara
saja. Mengenai penghasilan yang berprofesi sebagai Satpam maka sudah tercukupi
bagi Pak Adi Saputra, di karenakan masih sendiri belum berkelurga maka
terbilang cukup bagi Pak Adi. “Jika tidak cukup maka dicukupkan “ Ucapnya sambil
tersenyum.
Sebagai seorang yang berprofesi
Satpam untuk keamanan Kampus, tidaklah hanya sekedar dari fisik semata akan
tetapi banyak juga yang menjadi sebuah pertimbangan sehingga bisa diterima
menjadi Security. Yang pastinya memiliki fisik kuat, kemampuan, pengetahuan dan
juga mengerti akan tugas yang akan dilakukan mengenai masalah pendidikan juga
tidak ketinggalan. Pak Adi Saputra seorang yang berprofesi sebagai security
untuk keamanan juga melewati beberapa tahapan yang menjadi syarat-syarat untuk
diterima.Dimana untuk dapat menjalankan tugasnya dengan baik, seorang petugas
satpam yang professional wajib memahami Tugas Pokok, Fungsi dan Peranan Satuan
Pengamanan, yang disingkat dengan TUPOKSIRAN-SATPAM.Dimana pada akhirnya
seorang personil satpam mampu menjalankan tugasnya dengan baik serta mampu
membantu penegakan peraturan yang berlaku.Sebagaimana sesuai definisinya Tugas
Pokok satpam adalah menyelenggarakan keamanan dan ketertiban di lingkungan atau
tempat kerjanya yang meliputi aspek pengamanan fisik, personel, informasi dan
pengamanan teknis lainnya.Fungsi satpam adalah melindungi dan mengayomi
lingkungan atau tempat kerjanya dari setiap gangguan keamanan, serta menegakkan
peraturan dan tata tertib yang berlaku di lingkungan kerjanya.
Menurut Pak Adi Saputra, “bahwa
dalam pekerjaannya sebagai satpam bukanlah hal yang mudah, disamping untuk
keamanan juga banyak tugas lain yang menyampingkannya” Ujarnya. Pak Adi
Saputra, sebagai satpam di Kampus yang harus mengatur parkiran baik dari sisi
tatanan kendaraan hingga posisi disetiap tempat parkiran agar tertata dengan
sebaik dan layaknya sebuah tempat parkiran, ditambah dengan parkiran di sekitar
dalam Kampus yang pastinya harus diatur dengan sebaik-baik mungkin dikarenakan
jumlah kendaraan yang tidak sedikit. Dalam menjalankan tuganya sebagai satpam, Pak
Adi Saputra sudah tahu betul bahwa “profesisebagai Satpam juga mempunyai Kode
Etik yang menjadi pegangan dalam menjalankan tugas sebagai seorang satpam”
Ujarnya.
Profesi Pak Adi Saputra sebagai
Satpam khusus untuk Keamanan Kampus, sudah menjadi tugasnya untuk menjalankan
dengan berdasarkan prosedur yang berlaku dan sudah ditetapkan di tempat
bekerja. Bahwa ada yang menjadi tekanan
tersendiri bagi seorang Satpam. Sebagaimana yang terdapat dalam sebuah Janji
dan Prinsip-prinsip yang harus dipegang oleh seorang Satpam. Banyak hal yang
didapatkan oleh Pak Adi selama bertugas di Kampus IAIN Tulungagung, dari segi
kenyamanan yang dirasakan Pak Adi selama bekerja di Kampus adalah Kenyamanan dari segi Fasilitas yang
didapatkan selama bekerja, yang memang sangatlah membantu dari tempat
penjagaan, fasilitas ruangan, dan alat-alat yang disediakan oleh pihak Kampus
dimana danagatlah membantu para Satpam. Namanya juga dalam sebuah pekerjaan
pastilah tidak hanya sekedar Kenyamanan yang dirasakan akan tetapi masih ada
ketidak nyamana yang juga dirasakan oleh Pak Adi selama bekerja.Suka dan duka
dialami olehnya, mulai dari orang-orang yang melqanggar peraturan, terkadang dapat
omongan yang tidak sepantasnya diucapkan dari orang yang ditegurnya.Tak jarang
juga Pak Adi menemui orang yang melanggar peraturan namun malah membantah jika
ditegur, “saya pernah menemui orang jelas-jelas dia melanggar peraturan dalam
memarkir kendaraan karena tidak pada tempatnya justru malah membantah” Ujarnya.
Berbagai karakter telah diemkan oleh Pak Adi dalam menjalankan tugasnya, suka
suka dalam menjalankan tugas dinikmati dan sebagai pengalaman hidup karena
dengan itu bis mengetahui dan mengenal jenis-jenis pribadi masing-masing, dan
pasti itulah yang sudah menjadi tanggungan dimana dalam menjalankan Profesi
sebagai satpam tidaklah mudah bahkan memang membutuhkan kesabaran dalam menghadapi
Mahasiswa yang memiliki berbagai macam karakter yang tidak hanya satu Mahasiswa
saja yang sering melanggar peraturan yang ada,karena bisa dilihat dari jumlah
Mahasiswa di IAIN Tulungagung sendiri tidaklah sedikit dan ditambah lagi dengan Wilayah Kampus yang
tidak kecil sehingga memerlukan strategi khusus untuk mengatur dan menjaga
keamanan khususnya kendaraan di lahan
parkiran Kampus yang hampir memenuhi tiap sudut-sudut disekitaran Kampus IAIN
Tulungagung.Dengan pekerjaan yang jam kerjanya secara bergantian dikarenakan
Kampus yang tidak bisa ditinggalkan oleh penjagaan dari pihak Satpam sehingga
adanya pergantian Satpam dalam menjaga Keamanan di Kampus. Dilakukan penjagaan
secara bergantian karena jumlah Satpam yang terbilang tidak sedikit, dimana
tiap Satpam melakukan penjagaan tiap harinya dengan waktu 8 Jam pada saat
penugasannya di Kampus. Perasaan capek pastilah dirasakan oleh Pak Adi sendiri,
yang mana harus bertugas dengan cuaca panas apabila sedang melakukan penugasan
di area parkiran. Sesekali penugasan yang tidak merasakan cuaca panas yaitu pada
saat penugasan di Pos Satpam sendiri yang terletak di depan Kampus Utama dan di
depan Kampus Pasca Sarjana.
Kelelahan yang begitu dirasakan Pak
Adi yaitu pada saat bertugas di Kawasan
Kampus sepenuhnya menjaga Keamanan Parkiran yang memang memerlukan fisik untuk
ketahanan dalam melaksanakan tugas. Banyak yang menjadi kesulitan tersendiri
“mungkin jika hanya mengatur parkiran tidaklah begitu terlalu kesulitan akan
tetapi Mahasiswa yang biasanya tidak mau mendengar apa yang kita katakana
sebagi Satpam Keamanan, bahkan tidak sedikit dari Mahasiswa yang malah
melanggar peraturan parkiran berulang-ulang dengan Mahasiswa yang sama dan
menguji kesabaran kita sebagai Satpam” Ujarnya.
Dengan adanya kejadian beberapa
waktu di Kampus IAIN Tulungagung, adanya kehilangan motor yang langsung
bersamaan dan tidak diketahui betul siapa yang melakukan hal tersebut. Dan
pastilah sangat menjadi penekanan bagi Satpam yang memiliki tugas menjaga
keamanan. Kejadian kehilangan motor tersebut memberi pekerjaan tambahan bagi Satpam,
dikarenakan dari pihak atasan sendiri memberikan himbauan atau arahan lebih
ketat lagi mengenai kendaraan motor yang hilang secara bersamaan. Haltersebut
juga begitu di rasakan Pak Adi Saputra, “dengan adanya kejadian tersebut
membuat pekerjaan kami menjadi ada penegasan lebih untuk sistem penjagaan
Parkiran, diamana Mahasiswa harus antri pada saat pulang dari Kampus karena
diadakannya pemeriksaan.Mahasiswa pada saat ingin keluar Kampus diharapkan
untuk menunjukkan “STNK”, dan tentulah membuat Satpam menjadi tertambah
pekerjaannya karena harus memeriksa satu-persatu dari Mahasiswa yang
berkendaraan”. Ujar Pak Adi Saputra.
Selain melakukan keamanan didalam
Kampus sebagai Satpam yang menjaga keamanan kendaraan Mahasiswa maupun Dosen.
Pak Adi Saputra juga bertugas di Lalu lintas penyebrangan di depan Kampus. Pada
saat dinas di Lalu lintas, Pak Adi Saputra memakai kemeja putih dengan dibalut
rompi yang berwarna hijau yang menjadi ciri khas tersendiri dari petugas Lalu
lintas di depan Kampus. Selama bertugas untuk mengatur Lalu lintas ada waktunya
sendiri, pada saat Mahasiswa menyebrang dan pada saat waktu keluar dari Kampus
yang ingin menyebrang jalan dan Mahasiswa maupun Dosen yang menyebrang jalan
pada saat ingin memasuki Kampus. Sebagai seorang yang berprofesi Satpam yang
belum lama melakukan aktivitas untuk keamanan, akan tetapi sudah bisa mengenal
dan berbaur dengan para pekerja lainnya yang ada di Kampus. “Karena memang
kenyamanan sebagai Satpam di Kampus IAIN Tulungagung yaitu Kesejahteraannya dalam
pekerja antara pegawai kesejahteraannya baik, menjadi penghapus suka duka dalam
melaksanakan Profesi sebagai Satpam” Ujar Pak Adi Saputra.Dalam melakukan
pekerjaan pastilah tidak semudah dengan apa yang dibayangkan sebelumnya karena
namanya juga bekerja pastilah ada rintangan atau sesuatu hal yang bisa membuat
down. Tapi kembali lagi dimana kita bekerja karena apa dan ingin apa.
Begitulah yang juga menjadi sesuatu yang mendorong Pak Adi untuk melaksanakan
pekerjaannya dengan sebaik mungkin dan pastilah tidak lepas dari Kode etik
sebagai seorang Satpam yang harus mengikuti peraturan yang ada, dan mengingat
diri siapa dan dimana dan pada siapa bekerja. Menjadi Satpam bukan hanya dengan
melaksanakan pekerjaan yang semestinya tapi ada beban yang memang dimiliki dan
pastinya tidak pernah lepas dari itu.
Beketja di perguruan islam negeri
sangat dirasakan berbeda betul dengan pekerjaan yang lain, hal ini dirasakan
oleh Pak Adi Saputra selama bekerja di IAIN. “karena suasana yang memang nuansa
Islam dan mau tidak mau pasti kita akan ikut juga dalam keadaan seperti itu,
dengan keagamaan yang dimiliki Kampus karena dari basis perguruannya adalah
perguruan Islam. Pemandangan islami pastilah sudah Nampak dan sering
ditemui”.Ujarnya. Menjadi sangat indah dalam bekerja dan menemui orang-orang
yang juga berjiwa pekerja yang kuat dan tidak memandang status, akan tetapi
karena dalam bekerja siapapun orangnya pasti ada titik jenuh yang ada pada
dirinya. Bekerja dilingkungan Mahasiswa yaitu lingkungan Akademik, pastilah dari
segi omongan gaya bahasa dan tatanan ucapan pastilah sangat berbeda dengan
tempat yang umum. “Dalam omongan yang di sekitar adalah akademik maka saya pun ikut akademik,
itu saja terdengar dan itu sedikit ilmu yang bermanfaat untukku”. Ujarnya. Jadi
pekerjaan bukanlah hal yang membebani jika dilakukan dengan ikhlas dan tidak
mengejar pangkat tapi dalam suatu pekerjaan haruslah menemukan
prinsip yang memang ada pada diri Pak Adi Saputra yang bekerja sebagai Satpam
dikarenakan juga belum berkelurga dan pastilah belum banyak yang menjadi
tanggungan yang dimana pekerjaan masih dinikmati dengan hasil yang msih belum
terbagi dengan kebutuhan yang lainnya di luar kebutuhan hidup sehari-hari.
“Masih bisa merasakan penuh penghasilan sendiri yang belum ada tanggungan
kecuali untuk Orangtua sendiri”.Ujarnya.
Sebagai seorang yang berprofesi
sebagai Satpam Kampus yang memang memiliki banyak pekerja dari keahlian dan
kriteria masing-masing, sehingga membuat Pak Adi Saputra merasakan adanya
hiburan tersendiri saat berkumpul dengan pekerja ataupun pada saat dinas
bersamaan.
Harapan Pak Adi Saputra sendiri, khususnya
untuk Mahasiswa bahwa memang berprofesi
sebagai seorang Satpam bukanlah hal yang mudah. Memang kami tahu betul bahwa
itu adalah sudah sebagai tugas Satpam akan tetapi jika Mahasiswa juga seenaknya
saja tanpa mengikuti dan mematuhi peraturan yang ada maka itu juga menjadi
tugas Satpam yang paling sulit karena sebagai Satpam hanya untuk Mengatur dan
selebihnya diharapkan Mahasiswa juga ada partisipasi akan hal itu, kesadaran
tersendiri karena semuanya sama-sama membutuhkan Satpam sebagai yang mengatur
Keamanan Parkiran juga dengan mudah melaksankan tugas dengan baik jika para
Mahasiswa mudah dan sadar untuk mematuhi apa yang sudah menjadi tanggungan dari
kesadaran diri sendiri. Amak itu sangatlah membantu para Satpam tentunya.
“peraturan-peraturan mengenai tugas
sebagai Satpam tentu harus kami taati, namun namun kami harus tahu dan mengerti
tentang peraturan tersebut”. Ujarnya.
BalasHapusTulisan keren kak,Kami dealer motor area Tulungagung, kediri dan Trenggalek. Lihat lihat motor bisa klik disini
Order makanan di tulungagung klik disini
BalasHapus