SURABAYA NORTH QUAY : PELABUHAN YANG
DISULAP JADI SALAH SATU DESTINASI ALTERNATIF DI UTARA SURABAYA
By : Rozalina Fauzani
Gambar di atas
merupakan tampak depan dari Surabaya Notrh Quay yang diambil dari area parkir
motor
Apa yang anda pikirkan ketika pertama
kali mendengar kata – kata “Wisata di Surabaya”?. Mungkin anda akan berfikir
yang ada di Surabaya hanyalah gedung – gedung besar nan menjulang tinggi, mall –
mall berjajar rapi, macet dimana – mana, dan tentunya hampir tidak ada wisata alam.
Memang benar kalau anda mengatakan di Surabaya hampir tidak ada wisata alamnya.
Mungkin di beberapa titik di wilayah Surabaya ada wisata alam, tetapi jangan
harap akan terasa hawa sejuk dan adem seperti di tempat – tempat wisata alam lainnya, justru malah sebaliknya, wisata alam di wilayah Surabaya umumnya
berhawa panas, sebut saja satu - satunya pantai di Surabya, yaitu Pantai Ria
Kenjeran.
Untuk masuk ke Surabaya North Quay ini,
anda hanya perlu membayar dengan uang tunai sebesar Rp5000 per orang untuk
pengendara motor, dan untuk pengendara mobil atau kendaraan besar lainnya
dikenakan tarif bermacam – macam dengan pembayaran menggunakan e-toll card.
Untuk mencapai lokasi pun anda tidak perlu kesulitan, karena tempat yang satu
ini sudah terdeteksi di google maps atau aplikasi – aplikasi berbasis
peta di smartphone anda. Jadi anda hanya memerlukan sambungan internet
di smartphone kesayangan.
Gambar tiket masuk pelabuhan ( Surabaya North Quay ) bagi pengendara
motor.
Berangkat dengan tidak ada rencana akan
pergi kemana, saya dan dua teman saya melalui virtual talk via aplikasi whatsapp
memutuskan untuk pergi ke Surabaya North Quay. Tempat yang dulunya akrab disapa
Pelabuhan Tanjung Perak ini, kini telah disulap menjadi pelabuhan modern.
“Pelabuhan rasa bandara” kalau teman saya bilang.
Saya akan mengakui dosa di sini karena
saya tidak begitu hafal jalanan di Surabaya yang telah saya lewati untuk menuju
ke tempat lokasi alias Surabaya North Quay ini. Pastinya saya melewati beberapa
mall – mall dan beberapa kampus yang ada di Surabaya, dan juga gedung – gedung
pemerintahan yang terletak di Surabaya. Jika dihitung dari rumah saya menuju
lokasi, kira – kira waktu yang dibutuhkan sekitar kurang lebih 1,5 hingga 2
jam. Hal ini karena saya dan teman yang membonceng saya harus menyusul teman
saya yang satunya lagi di bengkel di wilayah Kebonsari, Surabaya. Setelah dari
bengkel di Kebonsari, dan menunggu motor yang sedang di cuci kurang lebih 10
menit kami bertiga pun mulai berangkat menuju Surabaya North Quay.
Dengan kecepatan 60 hingga 80 km per jam
kami bertiga memacu motor. Dipayungi langit sendu alias mendung, tetapi dengan
angin Surabaya yang panas, kami menembus beberapa titik macet yang ada di
Surabaya. Setibanya di parkiran SNQ alias Surabaya North Quay, kami bertiga
bergegas masuk ke dalam, yang merupakan lantai satu, tempat penumpang menunggu
kapalnya yang hendak pergi. Kami yang sebelumnya membeli minuman di salah satu
minimarket sempat dihalangi oleh seorang bapak berseragam hitam di sebelah kiri
pintu masuk, karena untuk masuk ke dalam tidak boleh membawa minuman. Dengan
terpaksa dan berat hati akhirnya kami menitipkan minuman itu.
Kesan pertama saat saya memasuki ruang
tunggu penumpang saat itu adalah bersih dan rapi. Setelah menitipkan minuman ke
bapak security, kami bertiga telah disambut eskalator, dan kami pun naik
ke lantai kedua. Di sini kesan yang saya dapat adalah sepi. Karena beberapa
kios yang terlihat dari tulisan di atasnya menjual oleh – oleh dan sebagainya
tutup. Hanya ada beberapa pengunjung yang sedang di toilet atau di musholla.
Di lantai dua saya mengerti mengapa bapak
yang ada di dekat pintu masuk melarang kami membawa minuman ke atas, hal
tersebut karena di dekat musholla dan toilet terdapat kran dimana air yang
keluar merupakan air layak minum, sayangnya saya belum berani mencicipi air
tersebut, takut mules mendadak kan berabe ya, apalagi saya model – model
manusia yang terlahir rempong. Hehehe...
Setelah menunggu salah satu teman saya
yang di toilet keluar, akhirnya kami bertiga melanjutkan ke lantai ketiga
dengan eskalator lagi. “Jadi ini pelabuhan kok kayak mall ya” kata saya dalam
hati. Tempat ini lah yang menjadi pusat wisata di Surabaya North Quay. Ketika baru
sampai, anda akan disuguhi beberapa spot foto yang menarik, seperti lukisan – lukisan
pelabuhan dan kapan – kapal dahulu kala. Masuk ke dalam ternyata terpampang foodcourt
dengan ornamen – ornamen khas jawa (di salah satu dinding anda bisa melihat
wayang kulit berwana putih polos dengan background hitam besar, tidak pula dengan
deskripsinya). Sayangnya saya kelupaan untuk memotret pemandangan di dalam foodcourt
itu. Huhuhu....
Masuk melalui pintu kecil di sebelah kiri
foodcourt anda sudah memasuki balkon dimana anda bisa melihat berbagai
pemandangan, terutama kapal – kapal yang sedang sandar. Saat saya ke sana, ada
sebuah kapal pengangkut barang yang saya juga tidak tahu kemana kapal tersebut
akan pergi, yaitu KM. Leuser.
KM Leuser, salah satu kapal besar
pengangut barang yang sandar di Surabaya North Quay
Selain itu, dari balkon di lantai 3 tersebut, jika anda melihat di depan anda, selain ada laut dengan airnya yang keruh tapi tetap tenang, anda dengan mudah melihat kepulauan madura, beberapa bangunan akan tampak nyata di pulai seberang. Berbeda lagi jika anda menoleh ke sebelah kanan, anda akan disuguhi siluet jembatan terkeren di Surabaya yang menghubungkan Surabaya dan Madura, apalagi kalau bukan Jembatan Suramadu, terlihat kokoh dari kejauhan. Di kiri ada apa ya kira – kira? Hahaha. Jangan khawatir kehabisan pemandangan di Surabaya North Quay ini, kalau anda menengok di sebelah kiri, anda bisa melihat deretan kapal lain yang juga sandar dengan rapi di pelabuhan ini.
KM Leuser dan
beberapa kapal lain di belakangnya yang sedang sandar di Surabaya North Quay (Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya)
Seorang pekerja mengangkut beberapa
kardus ke dalam kapal dengan melewati papan kayu
Tak hanya itu, anda juga bisa mengerti
beberapa kehidupan di pelabuhan itu seperti apa. Seperti foto – foto beritkut
yang berhasil saya abadikan memperlihatkan seorang pekerja yang mengangkut
barang ke dalam kapal dengan menyebrangi papan kayu yang menghubungkan atas
mobil box dengan pintu kapal. Juga pengangkutan beberapa tong oli dengan katrol
yang ada di atas kapal sperti gambar di atas dan di bawah ini.
Beberapa tong berisi oli diangkut dengan katrol yang ada di kapal
Berbicara tentang tempat wisata tentunya tidak akan ketinggalan
spot - spot foto menarik. Di SNQ ini spot foto terfavorit bagi kalangan instagramer dan
pengunjung yang datang adalah tulisan “Surabaya North Quay” yang ada di atas
hamparan rumput sintetis. Banyak pengunjung yang mulai dari anak – anak hingga
dewasa bahkan tua yang lebih memilih untuk berfoto di samping, di depan, bahkan
di belakang tulisan iconic ini. selain itu juga bagi kalangan anak muda
rasanya belum ke SNQ kalau belum berfoto dengan background dinding kaca
kotak – kotak warna biru dan bening yang menjadi khas pelabuhan yang satu ini.
Salah satu icon yang menjadi spot foto
favorit pengunjung
Dinding yang banyak dijadikan spot foto
juga oleh pengunjung, terutama anak – anak muda.
Saya
dan dua orang teman saya memang memilih menahan lapar dan haus ketika di sana. Jangan
tanya kenapa ya gengs... ya jelas lah, makanan dan minuman di sana harganya
bisa berkali – kali lipat dari harga umumnya. Irit mode on. Akhirnya setelah
berjam – jam di sana menanti KM Leuser berangkat meninggalkan pelabuhan (kami
ke sini hanya ingin melihat bagaimana kapal besar pergi dari pelabuhan), kami bertiga memutuskan
untuk keluar dari Surabaya North Quay dan mencari makan di luar.
At least but not the end, Surabaya North Quay bisa menjadi salah
satu destinasi liburan tipis – tipis bagi kalian yang ada di wilayah Surabaya. Saya
rasa yang datang untuk berwisata di SNQ ini bukan hanya warga Surabaya saja,
termasuk saya dan teman – teman saya yang datang dari wilayah Sidoarjo dan
Gresik. Harga tiket masuk murah dan fasilitas yang menunjang menjadikan SNQ
cocok dan harus masuk ke dalam list liburan anda di akhir pekan. Happy
Weekend~
BalasHapusTulisan keren kak,Kami dealer motor area Tulungagung, kediri dan Trenggalek. Lihat lihat motor bisa klik disini
Order makanan di tulungagung klik disini
BalasHapus