BERKAYUH MENUJU PUNCAK KELUD
Oleh Moch. Ngusman. F.R
17304153034
Walaupun jalanan menanjak, tak terasa berat, karena pemandangan alam
sekitarnya sangat bagus. Gunung
Kelud (1.731 m) pernah meletus hebat pada 1960 dan menghilangkan puncak
kepundannya. Muntahan laharnya menyapu bersih daerah Srengat, Wlingi, Talun,
Blitar dan sekitrarnya. Saat itu saya masih bocah dan ikut rombongan ayah
mengunjungi lokasi bencana dan bersilaturahmi dengan para korban bencana di
tempat penampungan.
Itulah sepenggal kenangan saya, yang teringat
selagi bersepeda mendaki Gunung Kelud, beberapa puluh tahun kemudian, setelah
beberapa kali letusan hebat, termasuk pada 1999, yang menghancurkan perkebunan
teh di lereng-lereng gunung.
Dari simpang tiga jalan raya Wates–Kediri, saya
bersepeda menyusuri jalan pedesaan. Di ujung desa, ada sebuah warung yang
biasanya digunakan para pendaki gunung beristirahat. Lalu jalanan membelah
daerah pertanian yang banyak ditanami palawija sebelum akhirnya masuk area
perkebunan teh. Walaupun jalanan menanjak, tak terasa berat karena pemandangan
alam sekitarnya sangat bagus. Dari sebuah ketinggian tampak perkebunan teh yang
membentang luas, menutup semua permukaan tanah bak beludru hijau.
Semakin tinggi saya berada, udara terasa
semakin sejuk. Menurut penduduk, jarak antara desa terakhir sampai terowongan
sekitar 10 km. Tapi dengan bersepeda menjadi terasa lebih jauh. Hal ini karena
saya sering berhenti untuk beristirahat mengatur nafas dan menyiasati jalanan
menanjak. Lambat laun, jalan memasuki kawasan hutan pohon Kaliandra.
Selanjutnya sepeda melipir punggungan dan sebelah kanan jurang menganga lebar.
Jalan ini berakhir pada mulut terowongan. Dalam terowongan, ada beberapa
ruangan yang dibuat untuk menginap para penjaga pemantau aktifitas gunung
Kelud. Tapi kini berubah fungsi menjadi tempat bersemedi para peziarah.
Seberang mulut terowongan, sebuah pemandangan
indah menunggu. Danau kawah berwarna kehijauan membentang, dibentengi dinding
padas. Sementara dinding terjal bagian kanan, kerap dipakai berlatih panjat
tebing. Masyarakat lokal menyebutnya sebagai ‘Gajah Mungkur’, karena berbentuk
mirip seekor gajah yang sedang duduk membelakangi.
Gunung Kelud yang dalam tulisan Jawa sering ditulis
dengan tulisan kelut yang berarti mempunyai makna sapu. Gunung yang mempunyai
istilah gunung teraktif dengan skala berkekuatan 5 menurut VEI (Volcanic
Explosivity Index) yang mana merupakan suatu pengukuran yang sudah diterapkan
dalam bentuk skala richter ini. Bahkan letusan Gunung Kelud ini sudah masuk
dalam sejarah letusan terdahsyat didunia. Gunung Kelud dengan ketinggian
mencapai 1731 mdpl ini mempunyai sejarah letusan yang panjang, dimulai dari
tahun 1000 SM sampai dengan tahun 2014.Gunung Kelud via Desa Tulungrejo
BlitarPendakian Gunung Kelud Via Ds.Tulungrejo Blitar
Dalam literatur umum mengenai dunia pendakian gunung
di Indonesia, mungkin bagi sebagian besar pendaki Gunung Kelud tidaklah
mempunyai ketertarikan dalam segi seni mendaki (climbing art). Karena jika
dilihat dari trek yang ada, Gunung Kelud tergolong sangat mudah dicapai dengan
kendaraan bermotor sekalipun. Pencapaian dengan kendaraan bermotor itu jika
pendakian dilakukan melalui jalur wisata yakni di Kediri, karena disana sebelum
erupsi terjadi ditahun 2014 lalu, Gunung Kelud mempunyai sebuah anak tangga yang
dapat diakses menuju kawah utama Kelud.
Gunung Kelud via Kediri
Berbeda halnya jikalau pendakian dilakukan di Lokasi
Desa Tulungrejo Kecamatan Gandulsari Blitar Jawa Timur. Kamu yang mungkin belum
pernah melalui jalur ini jangan anggap enteng mengenai trek yang ada disini,
dijamin lebih menantang dan bahkan menurut saya lebih berat dari Gunung
Penanggungan yang notabena adalah Anak Gunung Semeru. Sensasi dari trek
yang masih asri dan juga merupakan wilayah rimba inilah yang menjadikan
pendakian di Gunung Kelud terasa lebih mengena.
Lokasi Perijinan Gunung Kelud via Ds. Tulungrejo
Pendakian dimulai dari Kota Blitar menuju Desa
Tulungrejo Blitar. Akses jalan menuju ke tempat perijinan adalah searah dengan
lokasi wisata Rambut Monte Blitar dan juga Sumber Air Dandang Blitar. Dari kota
Blitar sudah nampak plang jalan yang akan mengarahkan ke tempat wisata Rambut
Monte dan juga Sumber Air Dandang. Tenang saja, kedua lokasi wisata tersebut
terletak disatu lokasi wisata.
Sesampainya kearah wisata alam Rambut Monte, kamu langsung saja menuju desa Tulungrejo. Jika merasa kesusahan, Kamu bisa manfaatkan GPS alam yakni dengan bertanya kepada warga sekitar jalan. Tanya saja mau naik ke Gunung Kelud, kebanyakan dari mereka pasti sudah paham maksud dari pertanyaanmu. Tinggal ikuti saja arahan dari warga sekitar.
Di Desa Tulungrejo, nanti akan ada pos perijinan yang
dijaga oleh warga sekitar. Nama beliau adalah Bapak Dasuki, seseorang bapak
yang menurut saya sangat welcome dan bersahabat ketika ada pendaki yang
melakukan registrasi pendakian di Pos Gunung Kelud ini. Karena bagi sebagian
orang desa percaya, kalau kedatangan tamu, pasti juga akan kedatangan rezeki.
Jadi intinya harus disambut dengan sebaik-baiknya.
Mendaki Gunung Kelud
Sesampainya di perijinan Gunung Kelud, kamu bakal
berjalan lumayan jauh dengan trek awal jalan aspal sampai diperkebuanan karet
milik warga. Saya sarankan, untuk menghemat tenaga, lebih baik bila bergantian
antar jemput teman dari perijinan sampai ke persimpangan jalan mengarah ke
perkebunan karet. Trek ketika melalui kebun karet masih terasa landai dan
biasa saja, namun seusai sampai melewati perkebunan karet, trek yang akan kamu
lalui ini berliku-liku dan masih terasa rimba sekali. Kenapa? karena sebaian
besar jalan masih hijau dan belum banyak pengunjung yang tahu kalau di Blitar
ada juga jalur pendakian yang seru seperti pendakian Gunung Kelud via Desa
Jatirejo Blitar ini.
Trek Gunung Kelud via Desa Jatirejo Blitar
Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan,
jangan lupa bawa perlengkapan mendaki yang layak dan mumpuni, agar pendakian
menjadi aman dan lancar. Karena disepanjang jalan menuju Puncak Gunung Kelud,
sama sekali tidak terdapat sumber air. Ada air terjun, namun jaraknya lumayan
jauh dari jalur pendakian. Jadi siapkan logistik sebaik dan seoptimal mungkin.
Gunung Kelud melalui Blitar terdiri dari 3 pos. Dari
kebun karet menuju pos 1, waktu tempuhnya tidak lebih dari 1 jam dengan
berjalan santai. Dari pos 1 menuju ke pos 2 jaraknya lumayan dekat juga, dengan
berjalan santai waktu tempuhnya juga sekitar 1 jam, dari pos 2 menuju pos 3
sekitar 1,5 jam. Waktu tempuh yang saya tulis adalah hanya estimasi saja, bisa
lebih cepat, dan bisa juga lebih lama.
Trek Pendakian Gunung Kelud
Biasanya, para pendaki mengakhiri perjalanan di pos 3
dan menggelar tenda disana. Bila kondisi gunung sepi, kamu bisa dengan leluasa
membuka tenda. Namun jika posisi gunung ramai, maka kamu bisa juga ngecamp
mendekati puncak Kelud. Semuanya kondisional, karena posisi dataran yang memang
tidak begitu luas seperti gunung-gunung lain.
Dari pos 3 menuju ke arah puncak bisa ditempuh dengan waktu tempuh sekitar 1 jam perjalanan dengan berjalan santai tanpa beban. Trek pendakian menuju puncak kelud sangat ekstrim dan curam. Kondisi tanah yang berbatu dan berpasir juga akan mempersulit langkahmu menuju ke puncaknya. Bila sudah sampai di puncak Kelud, tidak ada salahnya jika kamu juga mengunjungi kawah yang ditahun 2014 pernah memuntahkan lava itu.
Kawah Kelud
Usai dari perjalanan panjang ini, esoknya seluruh
rombongan yang ikut dalam pendakian mengikuti upacara bendera di tanggal 17
Agustus. Baca Upacara Bendera di Gunung Kelud. Sebagai masukan dari saya,
Gunung Kelud dari jalur ini masih tergolong bersih dari sampah. Mohon bila
melakukan pendakian di Gunung Kelud, bawa turun sampahmu walaupun itu sebiji
kuaci atau bungkus permen sekalipun. Agar Gunung Kelud menjadi tetap bersih dan
layak untuk dikunjungi..
BalasHapusTulisan keren kak,Kami dealer motor area Tulungagung, kediri dan Trenggalek. Lihat lihat motor bisa klik disini
Jual ayam geprek tulungagung
BalasHapusOrder makanan di tulungagung klik disini
BalasHapus